Apa kalian tahu program Magangers Kompas Muda? Pastinya sudah banyak yang tahu dong, tapi bagi yang belum pernah mendengarnya, Magangers merupakan program magang dari pihak Kompas, terutama Kompas Muda, bagi anak-anak muda di tingkat SMA/sederajat.
Pada bulan Mei 2017 yang lalu dibuka program Magangers Batch IX. Dari 400-an pelamar, hanya 37 siswa dan siswi dari berbagai daerah di Indonesia yang terpilih sebagai peserta. Kegiatan magang dimulai sejak hari Senin 10 Juli 2017 dan berlangsung hingga hari Sabtu 15 Juli.
Pada hari pertama magang ada kegiatan team building yang salah satu tujuannya adalah mengakrabkan para peserta (karena kami tidak saling kenal alias dari sekolah yang berbeda-beda). Para Magangers dibagi menjadi empat tim yaitu tim lebah, kodok, kuda, dan ular.
Kami melakukan berbagai permainan dari pagi hingga siang kira-kira pukul 12. Salah satu permainan yang berkesan adalah mengambil jelly dalam baskom berisi air dengan mulut. Banyak peserta yang terlalu bersemangat menggigit, sampai jelly-nya pecah. Ada juga permainan memindahkan air menggunakan piring dengan mata tertutup secara estafet yang berakhir dengan saling mengguyur satu sama lain secara tidak sengaja. Acara team building ini ditutup dengan makan siang sekaligus pengumuman pemenang. Dan, pemenangnya adalah…. Tim Lebah!!!
Selain permainan, para Magangers juga diminta untuk memilih ketua kelas. Ketua kelas yang terpilih bernama Rianita Gunawan. Selamat!
Selanjutnya diadakan workshop dengan berbagai pemateri, misalnya soal sejarah, visi misi dan esensi Kompas, terutama Koran Kompas; pentingnya menyaring informasi dari internet (atau stop being dumb on the internet); tips membuat pertanyaan yang baik; pengalaman jurnalis di lapangan dll. Materi yang diberikan sangat menarik, informatif , dan unik. Misalnya salah seorang wartawan senior Kompas yang pernah dikirim ke medan perang bercerita bahwa beliau diajarkan untuk menghitung jauh dekatnya peluru dari suara tembakan.
Sebelum pulang para peserta dibagi menjadi delapan kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang, terdiri dari satu orang fotografer, satu orang desainer grafis, dan dua atau tiga orang reporter. Tugas utama para peserta Magangers adalah membuat sebuah artikel, lengkap mulai dari foto, tata letak, layout dan desain koran, sampai isi artikelnya.
Acara hari kedua, tepatnya Selasa, 11 Juli, dimulai pada pukul 9 pagi, dan dibuka dengan seminar mengenai media sosial. Diceritakan media sosial merupakan pedang bermata dua yang bisa berakibat baik dan buruk, sehingga harus digunakan dengan bijak. Berikutnya ada presentasi dari Universitas Bina Nusantara yang membagikan botol tumblr yang keren serta sedikit penggenalan mengenai universitas dan program-program yang ditawarkan.
Rangkaian acara Magangers ini disesuaikan dengan anak muda dan kebiasaan-kebiasaannya, misalnya banyaknya coffee break. Ini merupakan hal yang positif untuk menjaga agar para peserta tidak bosan, apalagi snack yang disediakan enak dan boleh tambah* (*selama persediaan masih ada). Peserta bebas menentukan posisi duduk hingga tidur-tiduran asal mendengarkan. Disediakan bean bag dan bantal dalam jumlah yang cukup agar para Magangers merasa lebih nyaman.
Salah satu tugas yang diberikan adalah mendiskusikan tema liputan, desain kaos dan nama angkatan. setiap kelompok membuat desain dan merancang nama kelompok mereka masing-masing lalu dipilih salah satunya. Untuk Magangers batch ke-9 terpilih nama “Renjana”.
Sesi dilanjutkan dengan presentasi dari penyunting bahasa. Materi utama yang dibahas adalah mengenai Bahasa indonesia yang baik dan benar, misalnya kata baku dan tata bahasa. Terjadi beberapa perdebatan mengenai kata mana yang baku dan yang tidak seperti “mengkoordinasi” dan “mengoordinasi” (yang benar mengoordinasi). Rupanya penggunaaan bahasa yang tepat sangat penting dalam penulisan artikel, sebab para peserta diperlihatkan beberapa contoh penggunaan bahasa yang kurang tepat dan berakibat fatal.
Seminar terakhir di hari kedua adalah seminar mengenai pengenalan Marcomm. Apa itu Marcomm? Marcomm adalah singkatan dari Marketing Communication, yang singkatnya bertugas untuk menjaga dan mempopulerkan brand Kompas. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti pergantian zaman atau up-to-date dengan trend seperti pembuatan Kompas.com dan Kompas.id, atau pengadaan event-event.
Di pengujung acara, para peserta diajak berkunjung ke lantai 3 (bagian redaksi) dan lantai 4 (bagian litbang). Di bagian redaksi kami mendengarkan pengalaman unik para wartawan Kompas. Mereka juga menceritakan sepak terjang membangun karier di kompas. Mulai dari meliput korban meninggal, ditempatkan di pedalaman, dan di lokasi perang.
Sedangkan di bagian litbang kami diperlihatkan perpustakaan kompas yang terdiri dari ribuan buku lama maupun buku terbaru. Di sini tersedia beberapa komputer untuk melihat berita-berita yang telah direkap dari tahun 1965 hingga sekarang. Kompas juga memiliki cetakan koran pertama mereka.
Akhirnya waktu berkunjung habis dan Magangers dipersilahkan pulang. Sungguh luar biasa pengalaman selama dua hari ini. Nantikan cerita pengalaman para kawan Magangers di hari-hari berikutnya ya 😉
Rianita Gunawan
Magangers Batch IX
Siswa SMA Santa Ursula Jakarta