Siapa sih yang tak cinta travelling? Ya, travelling merupakan suatu kegiatan atau mungkin hobi yang bertujuan untuk mengeksplorasi dunia luar baik domestik ataupun internasional. Selain untuk mengeksplorasi keindahan alam sekitar, travelling sekarang juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan publikasi di media sosial. Travelling dapat dijadikan sebagai bahan fotografi, video atau yang lainnya yang mendukung kegiatan di media sosial terlebih untuk blog. Yuk mari kita simak kiat-kiat mencurahkan hasil travelling ke dalam blog.
Di dalam membuat isi blog dengan konten travelling maka diperlukan tiga langkah dari Ruben kristianto sebagai travel blogger agar mencapai hasil yang maksimal, ketiga hal tersebut adalah travelling, tracing dan evaluating.
Yuk, kita mulai dari travelling. Travelling singkatnya merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat kebahagiaan, pengalaman serta pengetahuan dari tempat yang akan atau sudah kita kunjungi. Lalu bagaimana melakukan travelling? Karena pada dasarnya itu travelling merupakan sebuah kemauan dari setiap individu untuk melakukan tanpa paksaan sedikitpun, misalnya seseorang melakukan travelling untuk mengeksplorasi sekaligus ingin mengabadikan momen serta ingin membagi hasil jepretannya ke publik, maka dari itu niat untuk melakukan travelling pada dasarnya datang dari pribadi masing-masing.
Selanjutnya ada tracing. Tracing merupakan langkah untuk mengeksplorasi suatu tempat atau mendefinsikan sebuah tempat apakah tempat tersebut memiliki sebuah keistimewaan atau tidak baik dari segi budaya atau masyarakatnya. Lalu ada beberapa alasan mengapa kita harus melakukan tahap tracing.
Untuk mendapatkan pengalaman, karena selain mendapat kesenangan di dalam travelling kita juga dapat memetik sebuah pengalaman berharga dari hasil travelling tersebut. Kedua, untuk mendapatkan pengetahuan yaitu kita dapat mengenali karakter dari tempat tersebut atau bahkan hafal jalanan di tempat tersebut bila kita ingin mendokumentasikan hasil karya foto maka kita harus memilih konten apa yang akan dimuat di dalam foto tersebut. Lalu bagaimana melakukannya? Yang pertama adalah vision (scope) yaitu kita harus memiliki penglihatan seperti kita ingin pergi dari utara ke selatan sehingga semua hal sudah direncanaan hingga ke yang paling detil. Kedua ada explorasi yang menitikberatkan kepada ciri khas suatu daerah misalnya tentang kuliner daerah tersebut, terakhir knowledge yang berarti penekanan terhadap kondisi masyarakat lokalnya seperti adat istiadat masyarakat setempat.
Yang terakhir adalah Evaluating. Evaluating adalah untuk merangkum semua perjalanan mulai dari travelling hingga evaluating, poin yang bisa kita dapat ialah harus memastikan bahwa data-data yang kita peroleh semasa memfoto alam sekitar harus benar adanya sehingga pada saat kita mempublikasikan tidak terjadi kesalahan dan merangkum proses perjalanan dari awal hingga akhir.
Suasana kelas pun cukup hangat mengingat setelah diadakannya penjabaran materi dari Pembicara, peserta dapat mengajukan pertanyaan yang salah satunya bertanya mengenai bagaimana menyikapi orang-orang yang me-repost karya kita tanpa memberikan copyright. Menurut Ruben, pengambilan foto orang lain di dunia maya tidak dapat disalahkan karena apapun yang telah kita sebar di dunia maya dapat diakses oleh siapapun tanpa harus ijin sang pemilik karya.
Selain itu, pembicara juga memberikan tips dan triknya dalam menyunting foto dengan menggunakan software. Hal yang menurut pembicara penting adakah mengatur tingkat toning dari suatu foto tersebut, sekadar informasi mengenai toning adalah teknik untuk mengubah tingkat kecerahan sebuah foto mirip dengan brightness namun toning menghasilkan hasil yang lebih baik. Lalu ada juga pengaturan umum seperti brightness and contrast serta cropping objek yang bertujuan agar penikmat foto tersebut bisa focus ke objek yang dimaksud.
Dari ketiga langkah di atas dapat disimpulkan bahwa menuangkan isi perjalanan ke dalam bentuk tulisan terlebih blog tidaklah mudah melainkan harus melalui tahap seleksi mulai dari tempat tujuan hingga verifikasi data. Namun, di balik ketiga langkah di atas akan menghasilkan karya tulis yang berbobot dan benar isinya serta dapat dibagikan kepada sesama.
Reporter: Agung Destian Putra
Editor: Herlina Anace Yawang
Fotographer: Nathania Callista