Food-O-Graphy: Teknik Tepat Membidik Makanan

0
665

Gaya hidup manusia urban sekarang ini menumbuhkan budaya baru. Salah satu trend sosial yang sedang mewabah saat ini adalah food photography, yakni seni  mengabadikan visual sebuah makanan menggunakan lensa kamera.

Di hari ulang tahun Kompas Corner ke-4 yang jatuh pada hari Selasa kemarin (2/4), Kompas Corner mengambil moment ini bukan hanya sekadar  untuk berpesta dan selebrasi, tetapi juga waktu untuk berbagi ilmu kepada generasi milenials dengan mengadakan seremonia yang berisi seminar besar dan dilanjutkan dengan pilihan lima buah workshop. Salah satu  adalah Food-O-Graphy. Dibawakan oleh Natasha Halim, seorang food-instagramer dari @Chubbytraveller, kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini dipenuhi oleh hal-hal menarik serta antusiasme tinggi dari peserta.

Dimulai dengan pemberian materi, wanita yang akrab dengan panggilan Caca ini menjelaskan tentang kiat-kiat mengambil visual makanan yang menarik hati. Ada beberapa faktor pendukung yang dijelaskan oleh Caca dapat memengaruhi sebuah foto.

  1. Background Pengambilan Foto

Latar belakang yang cocok untuk sebuah makanan lebih mengarah pada warna-warna halus yaitu putih, krem, coklat. Warna ini bisa didapatkan dari kayu-kayu vintage dan taplak putih. Hindari latar berwarna dominan seperti merah, ungu, biru, ataupun kuning karena akan menurunkan fokus makanan.

  1. Pencahayaan Makanan

Caca menjelaskan bahwa di dalam foto makanan yang bagus, terdapat unsur terang dan gelap. Untuk mendapatkan hasil tersebut, kita bisa menggunakan pencahayaan alami seperti lampu dan matahari. Caca menyarankan agar kita tidak menggunakan flash kamera. Namun, jika terpaksa, kita bisa menutup flash kamera dengan tissue untuk menurunkan intensitas cahaya flash tersebut.

  1. Posisi Pengambilan Foto yang Benar

Posisi atau yang biasa kita sebut dengan angel foto juga mengambil andil besar dalam suksesnya sebuah foto makanan. Caca sendiri menyukai foreground, yaitu pengambilan foto makanan dengan kemiringan 45 derajat. Ada juga posisi flatlay yaitu pengambilan foto lurus dari atas sebuah makanan. Teknik lainnya adalah Head-On-Zen, yaitu pengambilan foto makanan dari samping untuk mengetahui ketebalan objek tersebut. Ketiga teknik ini diterapkan sesuai dengan banyaknya dan jenis makanan apa yang kita bidik.

  1. Property Pendukung

Selain makanan itu sendiri, materi-materi pelengkap juga penting diletakkan di sekelliling objek. Sebagai pendukung, kehadiran raw material yang senada dengan makanan berpengaruh besar pada estetika foto tersebut. Namun jangan menggunakan pelengkap yang tidak sinkron dengan makanan utama, karena akan menimbulkan ambiguitas penikmat foto.

  1. Editing Foto

Proses edit ini merupakan unsur penting dan penentu berhasil tidaknya sebuah foto. Caca merekomendasikan beberapa aplikasi mudah yang dapat kita download di ponsel seperti Vsco dan Snapseed. Untuk menghasilkan feeds Instagram yang bagus, Caca juga menyarankan untuk memberikan tone yang sama pada setiap foto seperti menggunakan filter A6.

  1. Pastikan Makanan Kelihatan Enak

Terpenting diantara yang paling penting, makanan tersebut harus terlihat enak dan menggiurkan, kalau tidak, tidak ada gunanya kita mengambil foto makanan.

Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan praktek langsung pengambilan foto makanan oleh peserta workshop. Tata letak makanan dan unsur-unsur pelengkapnya diatur sendiri oleh wanita kelahiran 1996 ini. Sembari para peserta memburu foto, Caca ikut terjun mengarahkan teknik-teknik yang telah ia jelaskan pada sesi sebelumnya. Setelah semua peserta mengumpulkan hasil hunting  terbaik masing-masing, akhirnya Caca memilih seorang pemenang yaitu Griffin Lemuel dari Sistem Informasi UMN 2016. Workshop ini diakhiri dengan pembagian sertifikat dan foto bersama peserta dengan Natasha Halim.

 

Penulis: Clara Tania

Editor: Herlina Anace Yawang

Fotografer: Aldy Christian