Undangan mencicipi masakan khas Italia di pusat kebudayaan Italia, Jakarta, Rabu (23/11). Kompas/Lucky Pransiska

Tradisi kuliner Italia sudah lama populer di Tanah Air. Keakraban cita rasa menunya dengan lidah Indonesia tak jarang membuat banyak orang tak menyadari bahwa kuliner yang disantapnya berasal dari Italia. Siapa tak kenal pizza atau pasta?

Beragam menu pasta serta roti, terutama pizza, seperti sudah melekat dalam kehidupan masyarakat urban Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Sebagai sebuah negeri semenanjung di kawasan perairan Laut Mediterania dan Adriatik, Italia juga terkenal dengan beragam hidangan laut.

Keberagaman kuliner itulah yang coba ditampilkan dalam ajang promosi kuliner Italia pada 21-27 November lalu di Pusat Kebudayaan Italia (IIC), Jakarta. Demi mewakili setidaknya tiga kawasan di Italia, IIC mengundang tiga chef pemilik restoran, yang telah beroperasi di Indonesia, terutama Jakarta, menyajikan menu andalan mereka.

Menurut Direktur IIC Michela Linda Magri, Rabu (23/11), para tamu undangan diberi kesempatan mencicipi menu-menu masakan khas secara gratis (food testing). Acara digelar di kantor IIC di bilangan Menteng.

Tak hanya mengundang tiga chef Italia yang lama berkiprah di Jakarta, dalam ajang budaya dan kuliner Italia itu juga turut diundang chef terkenal ”Negeri Pasta”, Gino Campagna. Chef Gino menggelar kelas memasak menu makanan Italia dan memasak untuk makan malam amal.

Tiga kawasan di Italia yang mewakili kuliner negeri itu di ajang food testing antara lain kawasan Puglia, dibaca ”Puiya”, di sebelah tenggara Italia dan berdekatan dengan Laut Adriatik. Sementara itu, dua kawasan lain yang dihadirkan seperti Liguria, yang terletak di pesisir barat laut Italia, dan Sicilia, salah satu daerah otonom di Italia yang berada di pulau terbesar di laut tengah, dan terkenal sebagai daerah penghasil buah anggur dan zaitun.

Para chef menyajikan menu-menu khas olahan mereka di atas meja saji, yang dapat didatangi pengunjung untuk sekadar mencicipi atau bila cocok terasa di lidah, mengambil piring kedua untuk kembali diisi.

Instalata Di Mare Menu restoran Gaia Kompas/Lucky Pransiska
Instalata Di Mare Menu restoran Gaia
Kompas/Lucky Pransiska

Menu tiga kawasan

Mewakili kawasan Puglia, Chef Nazario Orlando dari Restoran Gaia didatangkan untuk memasak dan menyajikan dua menu andalannya. Menu utama salad sari laut (seafood) ”Insalata Di Mare” dan ”Lasagna Burrata dengan Jamur Porchini” (Lasagna Burrata Porcini E Vitello). Juga ikut disajikan roti bersejarah Puglia, ”Altamura Bread”.

Tampilan ataupun citarasanya terasa segar dan menyehatkan lantaran terdiri dari beragam jenis ikan laut, seperti udang, sotong, cumi, kerang hijau, gurita, serta beragam sayuran.

Beragam ikan laut tanpa kulit tersebut dipotong-potong lalu diaduk bersama beragam jenis sayuran, mulai dari wortel, acar kuntum bunga caper, seledri, paprika, hingga bawang.

Aroma dan rasa segar di lidah terasa akibat tambahan perasan jeruk lemon, yang diperkaya dengan cuka anggur putih dan minyak zaitun extravirgin khas penganan kawasan Mediteranian.

”Biasanya salad seafood Puglia disajikan sebagai menu brunch (sarapan sekaligus makan siang) pada hari Minggu. Salad ini sedap disajikan bersama roti Altamura,” ujar chef Orlando.

Rasa segar dan asam dari perasan jeruk lemon serta cuka anggur putih melebur dalam adukan sayuran dan potongan udang, sotong, cumi, dan gurita yang melimpah. Tambah lagi potongan roti gurih dan lezat, yang juga punya sejarah panjang lantaran sudah ada dan dinikmati masyarakat di kawasan Mediteranian sejak berabad-abad silam.

UNTUK KOMING Penne ala norma menu Restoran Signora Pasta Kompas/Lucky Pransiska
Penne ala norma menu Restoran Signora Pasta
Kompas/Lucky Pransiska

Hidangan laut lagi

Ciri khas kawasan Sisilia sebagai daratan pulau yang dikelilingi laut juga terasa sangat kental di beragam menu kuliner khasnya. Kali ini giliran Giuseppe Coglitore alias chef Pino, pemilik restoran Italia terkenal, Signora Pasta, yang coba memilih dan menyajikan resep terkenal asal ”kampung”-nya.

Menu hidangan berbahan ikan laut yang dipilihnya kali ini adalah pasta spaghetti dengan ikan sarden (Pasta Con Le Sarde), yang ”diperkaya” dengan daun dil, bawang bombay, dan kismis atau anggur yang dikeringkan (raisin).

”Di (kawasan) Mediterania ada banyak ikan sarden. Kalau di (laut) Indonesia tidak ada ikan sarden, jadi saya pakai ikan sarden dari sana,” ujar chef Pino. Hasilnya, lumayan fantastis dan tentu saja mampu ”menggoyang lidah”. Aroma segar dan rasa daging ikan laut yang khas berpadu tepat dengan rasa asam manis dari butir-butir kismis, yang ikut terkunyah saat melahap spaghetti racikan chef Pino.

Pada menu hidangan selanjutnya chef Pino menyajikan pasta penne dan terong goreng dengan saus tomat (Pasta Penne Ala Norma) dan nasi kuning kepal berbumbu isi keju mozzarella, yang digoreng dengan baluran telur dan tepung roti berbentuk seperti kroket (Arancini).

La Focaccio Mama Rosy Kompas/Lucky Pransiska
La Focaccio Mama Rosy
Kompas/Lucky Pransiska

Camilan asli Liguria

Beralih ke gerai berikutnya, ada Stefania Vigone dari Restoran Mamma Rosy yang memilih menyajikan menu-menu ringan asal kampungnya di kawasan Liguria. Ada tiga resep milik sang mama, Rosy, yang disajikan, seperti Frittata Di Verdura, roti Focaccia dengan saus bumbu rempah (Pesto), dan cake manis dengan keju, kacang almond, dan kismis (Torta Di Ricotta).

”Kalau di sini orang Indonesia mungkin menyebut Frittata Di Verdura itu martabak. Tapi, sebetulnya lebih mirip dengan omelet ditambah beberapa macam sayuran. Seringnya di kampung saya, orang menggunakan sisa makanan seperti pasta atau sayuran, yang juga bisa dijadikan campuran,” tambah Vigone.

Sementara itu, untuk roti Focaccia, Vigone menyajikannya dengan bumbu rempah sandingan khas Liguria yang dibuat dari bahan-bahan seperti daun basil, bawang putih, ditambah biji kacang pinus, yang disiram dengan minyak zaitun extravirgin. Selain bisa dinikmati dengan dibubuhi saus pasto yang beraroma kuat tadi, roti Focaccia, menurut Vigone, juga bisa dinikmati dengan cara lain.

Masyarakat daerahnya ataupun kawasan lain di Italia biasa juga mencelup roti itu dalam cappuccino, biasanya saat mereka sarapan pagi.

Buon appetito! Selamat makan.

WISNU DEWABRATA


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 04 Desember 2016, di halaman 31 dengan judul “Dari Puglia sampai Sisilia”