SERPONG, KOMPAS CORNER – Donor darah adalah sebuah tindakan yang sangat mulia, terbukti dengan fakta bahwa setiap 1 orang yang mendonorkan darah, maka ada 3 nyawa yang terselamatkan. Fakta inilah yang memicu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sosial Rencang di Universitas Multimedia Nusantara untuk mengadakan aksi donor darah. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, yaitu Kamis hingga Jumat (1 s/d 2 Desember 2016) yang lalu ini menarik minat para mahasiswa.
Para pendonor sedang menunggu antrian cek kesehatan.
Acara donor darah ini adalah acara tahunan yang rutin dilakukan oleh Rencang, dan sudah menginjak tahun ke enam. Yang berbeda dari pelaksanaan donor darah kali ini, Rencang mengajak 2 PMI dari berbeda lokasi untuk bekerja sama, yaitu PMI dari Serang untuk hari Kamis, dan PMI dari Lebak pada hari Jumat.
Proses mendonorkan darah cukup mudah. Pertama, para mendonor melakukan registrasi untuk pengecekan riwayat penyakit dan identitas diri. Lalu pendonor akan di cek, apakah jenis darah dan kondisi tubuh kondusif untuk dapat mendonorkan darah. Saat mendonor, banyak mahasiswa yang takut karena ukuran jarum suntik yang terhitung besar, tetapi demi menyelamatkan nyawa orang lain dan demi kesehatan diri sendiri, mereka rela berkorban. Setelah selesai mendonor, para pendonor akan diberikan goodie bag dan sebuah gantungan kunci sebagai tanda terima kasih telah berpartisipasi dalam acara ini.
Mahasiswa sedang melaksanakan donor darah
Tercatat, total sebanyak 286 mahasiswa yang mendonorkan darah pada acara tersebut. Terlihat, antrian panjang terjadi di depan Function Hall, tempat aksi donor darah ini berlangsung. Karena antusiasme mahasiswa yang besar, Rencang terpaksa harus menutup acara lebih cepat, yakni dari rencana pukul 15.00, menjadi maju yaitu pukul 13.00. Hal ini terpaksa dilakukan karena jumlah kantong darah yang disediakan tidak cukup.
Selamat kepada UKM Sosial Rencang atas aksi donor darah yang berlangsung dengan sukses. Kami tunggu kegiatan lainnya!
Reporter : Nashya Tamara
Editor : Clara Tania
Fotografer : Nathaniel Pribady
Comments are closed.