Lawakan klasik, konyol, dan terkadang diselipi sindiran sosial ala tiga sekawan Dono, Kasino, dan Indro lahir kembali lewat Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Tentu, dalam latar dan gaya masa kini.
Pada 1980-an, Warkop DKI yang dimotori Wahyu Sardono (almarhum), Kasino Hadiwibowo (almarhum), dan Indrojoyo memproduksi puluhan film dan berjaya. Film komedi Warkop pun tak lelah diputar ulang di stasiun televisi. Mereka yang besar pada era itu boleh jadi setiap kali libur Lebaran dihantui ingatan aksi kocak tiga sekawan itu, lagu tema Pink Panther, lirik lagu”ngobrol di warung kopi nyentil sana dan sini,” dan wajah ikonik ketiganya yang bolak-balik di layar kaca.
Warkop DKI Reborn (2016) garapan Anggy Umbara berusaha kembali menghidupkan aksi mereka dengan mengangkat ulang salah satu film Warkop, CHIPS (1982). Naskah Warkop DKI Reborn digarap Bene, Awwe, dan Anggy Umbara. Dalam film itu, sejumlah komika yang lagi naik daun juga terlibat, seperti Arie Kriting, Arief Didu, dan Ge Pamungkas.
Kisah Jangkrik Boss! tentang aksi Dono (diperankan Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) yang beraksi sebagai personel lembaga swasta CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial) yang penuh dedikasi. Salah satu tugas mereka ialah mengatasi masalah begal sepeda motor yang sedang
tren. Khusus untuk misi itu, hadir Sophie, perempuan cantik utusan dari CHIPS cabang Perancis.
Mereka begitu berdedikasi dalam bekerja, tetapi saking terlalu giat dan berinisiatif malah menimbulkan berbagai masalah dan kekonyolan. Para korban pun mengadu ke pengadilan dan ketiganya dikenai denda miliaran rupiah. Alhasil, ketiganya pun mencari cara mendapatkan uang membayar denda.
Masa kini
Baik penonton yang berasal dari era masa jayanya Warkop DKI, maupun penonton remaja masa kini, dapat menikmati film tersebut. Humor khas Dono, Kasino, dan Indro mampu dihadirkan. Adegan dikejar-kejar segerombolan ibu-ibu: ada. Keganjenan ketiganya melihat perempuan cantik dan seksi: ada (untungnya tidak sebanyak film Warkop pada masa lalu). Komedi fisik slapstic dan mimik konyol: ada. Indro, salah satu pentolan lama Warkop DKI juga ada muncul sebagai hantu yang mengintili Tora.
Tiga bintang masa kini yang memerankan Dono, Kasino, dan Indro, yakni Abimana, Vino, dan Tora dapat dikatakan berhasil menghadirkan karakter tiga sekawan kocak Warkop DKI. Terutama, Abimana yang mengenakan gigi palsu sepanjang film dan meniru habis gaya Dono berbicara. Belum lama film berlangsung, mulai sulit mengingat wajah asli Abimana, juga Vino yang berperan sebagai Kasino. Boleh jadi, para penonton dari generasi baru akan penasaran menyaksikan tiga pria metropolis itu bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ikonik Warkop.
Latar situasi Jakarta sekarang juga menjadi penghubung dengan para penonton baru. Kemacetan, motor melawan arus, dan petugas yang ngumpet di balik semak untuk menilang pengendara nakal ikut membangun konteks.
Ujaran yang sering muncul di film-film Warkop masa lalu pun tersebar sepanjang Warkop DKI Reborn. Buat para penggemar Warkop lama, barangkali masih ingat celotehan, seperti ”bego dipiara, kambing lu piara bisa gemuk”, ”gengsi dong”, ”bocah ko ora ana pendidikan, ne blabar pisan!…” Atau, umpatan khas Kasino yang dengan fasih ditirukan Vino G Bastian tanpa keselek, ”dasar monyet bau, kadal bintit, muka gepeng, kecoa bunting, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, kirik!”