Orang-orang Tionghoa di Malang mengungsi karena perang Museum Bronbeek, Arnhem

Fotografi terbukti selalu bisa merekam dengan kedalaman berdimensi luas, apalagi kalau dilakukan oleh pihak yang sungguh ingin merekam sesuatu. Anda tentu bisa membayangkan betapa menariknya melihat foto-foto tentang Indonesia dari alam sekitar kemerdekaan, dari sudut ”orang luar”.

Seorang pribumi yang kurus kering Museum Bronbeek, Arnhem
Seorang pribumi yang kurus kering
Museum Bronbeek, Arnhem

Dalam rangka peringatan 71 Tahun Kemerdekaan Indonesia ini, sejak akhir pekan lalu sampai awal bulan depan di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, dipamerkan foto-foto dalam tajuk ”71 Tahun Bingkisan Revolusi”. Salah satu materi yang dipamerkan adalah foto-foto dari buku harian seorang tentara wajib militer Belanda bernama Charles van der Heijden.

Oscar Motuloh, kurator pameran ini, yang membawa aneka koleksi foto dari Museum Bronbeek, Arnhem, Belanda, menuturkan bahwa menarik sekali mengangkat buku harian Charles ini.

”Charles ini bukan tentara murni. Dia adalah wajib militer, dan lebih tertarik dengan dunia jurnalistik. Dia cukup teliti mencatat, memotret, meminta foto dari rekannya. Buku hariannya sungguh dokumentasi sangat berharga tentang Indonesia pada akhir tahun ’40-an itu,” papar Oscar.

Gunung Bromo sekitar tahun 1947 Museum Bronbeek, Arnhem
Gunung Bromo sekitar tahun 1947
Museum Bronbeek, Arnhem

Seperti Anda lihat menyertai tulisan ini, sebagian foto-foto yang ada di buku harian Charles menampilkan realitas Jawa Timur pada tahun 1947-1950 semasa Charles berada di sana. Dalam sebuah foto, terpapar remaja pribumi yang demikian kurus, sementara di foto lain tampak pula bagaimana Gunung Bromo sudah mengepulkan asap secara permanen sejak dulu.

Selembar buku hariannya pun dengan menarik menampilkan foto Masjid Sunan Ampel pada sekitar tahun 1948 yang masih belum tertutup aneka bangunan seperti saat sekarang. Cara Charles mengatur foto-foto di antara tulisan di buku hariannya seakan dia sudah memahami apa itu photo book seperti yang dilakukan remaja sekarang.

Museum Bronbeek semakin membuka diri terhadap koleksinya dari Perang Dunia Kedua, terutama dengan arsip-arsipnya dari tentara Belanda yang pernah bertugas di Indonesia.

”Masih banyak koleksi Bronbeek yang akan dibawa ke Indonesia untuk dipamerkan. Banyak sekali, dan itu koleksi yang luar biasa berharga,” kata Oscar.

Tentara Belanda berpatroli di sebuah tempat  di Jawa Timur Museum Bronbeek, Arnhem
Tentara Belanda berpatroli di sebuah tempat di Jawa Timur
Museum Bronbeek, Arnhem