Melompat hingga ketinggian 2 meter, lalu jatuh dan memantul kembali dengan ketinggian lebih tinggi memberi sensasi sejenak meninggalkan bumi. Kenangan melompat-lompat dengan ceria di kasur atau kursi saat kecil dulu tergambar jelas, menghilangkan kepenatan.
Keringat mengucur deras di dahi empat bocah, Kamis (19/5) sore itu. Kaus mereka juga mulai basah. Meski begitu, tanpa henti mereka terus melompat. Lompatan pertama tak begitu tinggi, tetapi setelah itu terus bertambah. Saat seseorang jatuh, mereka serempak tertawa.
Tak ada rasa takut yang terlihat karena saat jatuh, tubuh hanya akan memantul di lantai khusus. Lantai berlapis kain khusus itu di bawahnya diberi lapisan per sehingga menjadi trampolin, tempat kita bisa memantul-mantul sepuasnya.
Siapa yang tak melompat, tak akan bisa terbang. Begitu tulisan dalam mural besar di salah satu dinding Bounce Street Asia Trampoline Park, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini. Mural-mural lain dengan warna-warni cerah terpampang di sisi tembok lainnya, di bangunan dengan luas 1.700 meter persegi ini. Total ada 12 zona bermain trampolin yang dibuat khusus untuk pengunjung.
Tak hanya anak-anak, sejumlah pengunjung dewasa juga terlihat asyik melompat-lompat. ”Saya mendapat kepuasan dengan bermain trampolin. Segala beban kerja di kantor seolah lenyap ketika saya meloncat sepuasnya,” ujar Mario (27), salah satu pengunjung di tempat hiburan model baru itu, Jumat (20/5). Pada hari biasa, Mario adalah pegawai swasta di bilangan Sudirman. Hari itu dia mengisi cuti dengan bermain trampolin.
Sukma (35), pengunjung lain, bermain trampolin karena butuh alternatif hiburan. ”Bosan ke mal terus. Main trampolin ini bisa bikin sehat sekaligus melepas stres,” tuturnya.
Trampolin di Bounce dibagi dalam sejumlah zona. Setiap zona memiliki unsur permainan berbeda. Lihatlah arena permainan basket yang dipadukan dengan trampolin di lantai.
Pemain tidak bisa men-drible bola di tempat ini, seperti lazimnya main basket. Namun, kita bisa melompat di trampolin beberapa kali, lalu memasukkan bola langsung ke keranjangnya.Dunk!
Desain dinding dan lantai di setiap zona trampolin yang berwarna-warni memancarkan nuansa ”kekinian” yang dinamis. Ditambah entakkan musik berirama rancak yang menambah keceriaan pengunjung.
Khusus pada hari Jumat dan Sabtu, sorotan lampu khusus dinyalakan dan DJ (disc jockey) didatangkan, membuat melompat-lompat lebih seru!
Melawan gravitasi
Saat ini setidaknya ada dua tempat bermain trampolin di Kelapa Gading. Berjarak sekitar 5 kilometer dari Bounce, ada Amped Trampoline Park yang dibuka sekitar delapan bulan lalu. Spanduk besar bertuliskan ”Melawan Gravitasi” terpampang di tempat ini.
Amped memiliki area permainan seluas 3.000 meter persegi, dengan area pembatas berwarna biru dan lantai trampolin berwarna hitam. Ada sembilan zona melompat di sini.
Di tempat itu, Kamis, Najla Lutfia (9) asyik melompat di arena trampolin Free Jump. Arena ini biasanya digunakan pemula yang baru belajar bermain trampolin. ”Seneng aja lompat-lompat. Soalnya di rumah enggak boleh,” ucapnya sambil tertawa.
Najla mengaku sudah dua kali datang ke tempat bermain trampolin ini. Kali ini, siswi sekolah dasar itu mengisi waktu liburan saat kakak kelasnya ujian akhir. Dia datang bersama orangtua dan mengajak seorang sepupunya.
”Kami, sih, dukung, daripada ke mal melulu, jadi tidak monoton. Ada olahraganya, ada edukasinya juga,” kata Lutfi (41), ayah Najla. Bersama istrinya, Lia (36), pasangan ini mengawasi anak dan keponakannya dari tempat tunggu.
Menurut Lutfi, kehadiran arena bermain seperti ini mengisi kurangnya tempat bermain alternatif di Jakarta. Daripada harus keluar kota setiap akhir pekan, tempat wisata yang edukatif, kreatif, dan tidak monoton seperti ini sangat dibutuhkan.
Baik di Bounce maupun di Amped, sebelum bermain pengunjung diwajibkan mengisi formulir khusus yang menerangkan si pemain memahami kemungkinan terburuk yang bisa terjadi saat bermain trampolin. Bagi anak kecil, diwajibkan didampingi orangtua.
Walau demikian, faktor keselamatan tetap diutamakan di tempat bermain ini. Sebelum bermain, pengunjung akan diberi pemahaman tentang cara melompat yang baik oleh petugas. Bagi yang tidak memiliki pengetahuan dasar senam atau pengalaman olahraga yang kuat, diarahkan untuk melakukan pemanasan terlebih dulu.
Jangan khawatir, sejumlah petugas pengawas dan instruktur akan selalu berkeliling di arena bermain itu.
Setiap orang juga diharuskan mengenakan kaus kaki khusus. Kaus kaki ini memiliki cetakan karet di alasnya sehingga kaki tidak slip saat berusaha melompat tinggi.
Semakin tinggi
Ada sejumlah cara dan trik dasar yang bisa dipelajari bagi mereka yang baru bermain trampolin. Saat mulai memantul, lutut tidak boleh ditekuk. Dengan kaki lurus, lompatan akan semakin tinggi. Pandangan mata juga selalu diarahkan ke depan untuk menghindari pusing saat melompat-lompat.
Bagi yang telah mahir dan punya keahlian senam, mereka akan mampu menunjukkan sejumlah trik-trik lompatan ekstrem. Sejumlah pengawas arena terlihat mampu melompat tinggi, lalu salto sambil berpindah lokasi trampolin.
”Bisa melompat sambil flip, atau bahkan double flip. Bisa juga mengombinasikan dengan sejumlah gerakan,” kata Head Instructur Amped Trampolin Park William Ken (22).
Ken menambahkan, tidak ada aturan khusus saat bermain trampolin. Selama fisik mampu, setiap orang bisa melompat di trampolin. Yang tidak direkomendasikan hanya orang dengan riwayat penyakit jantung dan anak berusia di bawah 3 tahun.
Gaya hidup sehat
Suraj Khiani, salah seorang pendiri Bounce Street, menuturkan, trampolin adalah sarana bermain yang sangat efektif. Tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi anak-anak, tetapi juga efektif bagi mereka yang ingin membakar kalori dengan cara yang menyenangkan.
”Penelitian National Aeronautics and Space Administration (NASA—Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat), melompat dengan trampolin 68 persen lebih efektif (membakar kalori) daripada berlari. Kalori terbakar lebih banyak, bahkan dalam waktu setengah jam,” kata mantan analis keuangan ini.
Menurut Suraj, selain bisa menguatkan otot kaki dan meningkatkan saraf motorik, trampolin juga bisa menjadi alternatif hiburan di Ibu Kota. Ia berharap permainan ini bisa menjadi gaya hidup sehat dengan cara yang menyenangkan.
Suraj dan rekan-rekannya pendiri Bounce Street juga punya misi membuat anak-anak tidak bergantung pada gawai elektronik. ”Sekarang anak-anak, karena kekurangan tempat bermain, menjadi sangat kecanduan barang elektronik. Dengan trampolin, mereka bisa bergerak bebas, bahkan bisa mendekatkan hubungan orangtua dengan anak. Karena yang biasanya jarang main bareng, di sini bisa tiba-tiba main berjam-jam,” ucapnya.
Petra Gesang, Manajer Sumber Daya Manusia Amped Trampoline Park, menambahkan, pihaknya ingin mengenalkan olahraga trampolin kepada masyarakat luas. Apalagi, di Jakarta belum ada tempat bermain trampolin yang lengkap dan di luar area mal.
”Kami juga menyediakan permainan dodgeball, pengunjung bisa saling perang bola busa di arena itu. Kami juga mengadakan kompetisi permainan itu,” tutur Petra.
Amped memberlakukan tiga jenis harga tanda masuk. Pada Senin, setiap pengunjung dikenai biaya Rp 80.000 per jam. Pada Selasa, Rabu, Kamis, tarifnya menjadi Rp 100.000 per jam. Sementara pada akhir pekan, setiap orang harus membayar Rp 125.000 per jam.
Variasi harga yang hampir sama berlaku di Bounce Street. Pada hari kerja dikenai biaya
Rp 110.000, sementara pada akhir pekan menjadi Rp 135.000. Satu sesi bermain dibatasi hanya untuk 100 orang.
Setelah bermain, pengunjung dipastikan akan merasa haus, bahkan lapar. Jangan khawatir, di kedua tempat bermain trampolin ini tersedia kafe yang menjual beragam makanan.
Jadi, siap melompat? (C08)
Saiful Rijal Yunus
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Mei 2016, di halaman 28 dengan judul “WISATA TRAMPOLIN Melompat Tinggi, Lupakan Kepenatan!”