Perancang asal Amerika Serikat, Tory Burch, meluncurkan buku bertajuk Tory Burch In Color pada akhir 2014 yang menceritakan bagaimana warna memengaruhi proses kreatif dalam semua aspek kehidupannya. Buku yang diberi kata pengantar oleh editor majalah Vogue, Anne Wintour, tersebut disajikan dan menekankan daya tarik visual dengan pembagian berdasarkan gradasi warna yang menginspirasi rancangan Burch.
Misalnya saja, warna oranye yang memesona Burch sejak kecil mendominasi interior butiknya di Elizabeth Street New York, dengan hiasan bunga poppy berwarna senada. Torry Burch yang pernah bekerja di bagian humas dan marketing bagi desainer ternama seperti Ralph Lauren, Vera Wang, dan Loewe, memulai bisnis di bidang fashion setelah tragedi 9/11. ”Pesan yang ada saat itu bagi warga New York adalah be brave and follow your dreams”.
Selain busana, rancangan tas dan sepatu Tory Burch juga digemari pencinta mode. Bahkan, sepatu model balerina ”Reva” dengan logo TB, terjual di sejumlah negara dengan rekor fenomenal, yaitu 300.000 pasang. Ia juga dikenal dengan rancangan tuniknya yang memiliki spirit bohemian dan motif-motifnya terinspirasi dari keunikan motif negara-negara seperti Maroko dan Turki. (MYR)