Orang sering sangat bangga kalau berhasil memotret sebuah pemandangan indah dengan telepon genggamnya, atau dengan HP (handphone)-nya. Fotografi dengan HP memang sering disalahartikan. HP dianggap inferior sehingga kalau bisa menghasilkan foto bagus, itu artinya pemakainya hebat.

Padahal tidaklah begitu. HP buatan tahun 2013 ke atas, terutama yang kelas menengah dan atas, mutunya sudah sangat bagus. Sekadar catatan, HP kelas menengah untuk Indonesia adalah yang kira-kira berharga Rp 1 juta sampai Rp 4 juta. Sementara yang dianggap kelas atas harganya di atas itu. Tulisan ini akan membahas hanya fotografi kelas menengah dan atas, dan selanjutnya akan disebut HP saja.

Hasil pemotretan dengan HP dan dengan kamera normal tidak bisa dibedakan dalam tiga hal, yaitu:

  1. Pemotret dan yang dipotret tidak bergerak. Yang jenis ini umumnya memotret pemandangan, matahari terbit atau juga matahari terbenam. Ini disebut adegan statis, yang juga meliputi foto-foto keluarga dan selfie.
  2. Cahaya yang ada saat pemotretan cukup, artinya pemotret bisa melihat segala benda yang ada dengan mudah.
  3. Foto yang dihasilkan ditampilkan tidak terlalu besar, misalnya sekadar di HP, di layar komputer, atau juga dicetak sekadarnya sampai sekitar 30 cm x 45 cm.

Mungkin Anda ada yang ingat iklan sebuah HP terkenal yang memajang aneka foto besar di beberapa titik di kota? Foto itu adalah kategori foto besar yang untuk dilihat jarak jauh. HP Anda pun bisa menghasilkan foto sebesar itu dan kesannya tajam karena toh dilihat dari jauh. Foto besar yang untuk dilihat jarak dekat, misalnya untuk wallpaper, tidak bisa dibuat dengan kamera sembarangan.

Kamera telepon genggam umumnya punya kecepatan rana rendah. Kelemahan itu bisa dimanfaatkan untuk efek seperti gerakan penggulung benang. Foto ini dihasilkan dengan telepon genggam kelas menengah.

Satu hal penting untuk diingat adalah umumnya pengaturan otomatis kamera HP dibuat sangat umum. Artinya, pengaturan dibuat untuk semua keadaan secara rata-rata. Dalam kondisi ekstrem, misalnya matahari terbenam/terbit saat mayoritas langit masih gelap, perlu dilakukan pengaturan tambahan.

Pada mode kamera, ada opsi "setting", dan di sana ada pilihan exposure yang ditandai simbol plus minus (lingkaran merah). Umumnya, dengan mengubah ke minus, hasil pemotretan lebih baik. Kompas/Arbain Rambey (ARB)
Pada mode kamera, ada opsi “setting”, dan di sana ada pilihan exposure yang ditandai simbol plus minus (lingkaran merah). Umumnya, dengan mengubah ke minus, hasil pemotretan lebih baik.

Saat mengaktifkan kamera, sebaiknya Anda masuk ke mode pengaturan lalu cari tombol yang menampilkan lambang plus dan minus (+/-). Atur pencahayaan HP Anda ke minus. Tidak bisa dipastikan minus berapa, dan Anda sebaiknya mencobanya dari minus 1, minus 2, dan seterusnya sampai mendapatkan ”kecerahan” foto yang diinginkan.

Kamera HP saat ini sudah sangat bermutu tinggi, bahkan beberapa tipe dan merek mutunya melebihi mutu kamera DSLR buatan 10 tahun lalu. Teknologi selalu maju sehingga saat ini HP adalah perangkat fotografi setara dengan kamera saku di masa lalu.

(Arbain Rambey)


Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 13 Oktober 2015