Bertualang di Pantai Selatan Malang

0
2131

Eksotisme pantai di wilayah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak pernah ada habisnya. Selain menawarkan keindahan alam, pantai-pantai di pesisir selatan Malang juga menyuguhkan sensasi petualangan.

Jika ingin menikmati keindahan pantai sekaligus merasakan petualangan berupa trekking alam yang tidak begitu berat, Pantai Gatra dan Clungup adalah pilihan tepat. Dua pantai itu memang belum begitu terkenal. Namun, keindahannya tidak kalah dibandingkan dengan beberapa pantai yang sudah dikenal, seperti Pantai Ngliyep dan Balekambang.

Pantai Gatra dan Clungup terletak di Desa Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Lokasinya berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat Kota Malang. Pantai tersebut berjarak sekitar 500 meter dari Tempat Pelelangan Ikan Sendang Biru. Pantai terletak di kawasan konservasi mangrove Sendang Biru.

Jika pantai pada umumnya hanya menawarkan keelokan pasir putih, debur ombak, dan keindahan alam lain, Pantai Gatra dan Clungup menawarkan sensasi lebih dari itu. Jalur menuju dua pantai ini searah dengan jalur ke Pantai Sendang Biru. Hanya, sebelum mencapai Pantai Sendang Biru, para pengunjung harus berbelok ke arah kanan, meniti jalur lintas selatan, sesuai rambu-rambu terpasang.

Di sepanjang jalan akan terlihat petunjuk menuju Pantai Clungup. Dari jalur lintas selatan, pengunjung akan berbelok ke kiri sejauh 2,1 kilometer sebelum mencapai bibir pantai.

Jalan kaki

Rute menuju Pantai Gatra dan Clungup tidaklah biasa. Pengunjung bermobil harus memarkir kendaraan sekitar 1 kilometer dari pos penjagaan atau pos masuk. Selanjutnya, pengunjung harus berjalan kaki menuju pos tersebut. Itu sebabnya, disediakan ojek bagi pengunjung bermobil. Untuk mencapai pos penjagaan, pengunjung membayar ongkos ojek Rp 5.000 per orang.

Adapun pengunjung bersepeda motor bisa langsung masuk ke pos penjagaan dengan menempuh jalan setapak dari beton, lalu dilanjutkan jalan tanah. Berjalan menuju pos masuk seperti menjelajahi kebun karena melewati hutan mangrove, pisang, kelapa, dan tanaman kebun lain.

Tiba di pos jaga, pengunjung akan diarahkan untuk melakukan registrasi. Di sini, selain ditarik Rp 5.000 per orang untuk karcis masuk, barang bawaan pengunjung juga dicek. Misalnya, berapa banyak botol minuman kemasan dan bungkus makanan yang dibawa serta potensi sampah yang mungkin dibuat pengunjung.

”Ini kawasan konservasi. Makanya, kami menjaga kawasan ini dengan cara seperti ini, yaitu memeriksa barang bawaan pengunjung. Pengunjung nantinya saat keluar kawasan harus bisa membawa pulang sampah mereka seperti saat registrasi di awal masuk. Jika tidak, pengunjung akan dikenai denda Rp 100.000 per sampah yang ditinggalkan sembarangan,” kata Andri, penjaga di pos masuk Clungup Mangrove Conservation. Andri adalah bagian dari kelompok pengawas masyarakat Bhakti Alam Sendang Biru.

Yang menarik, seusai registrasi, pengunjung tidak langsung disuguhi dengan keelokan pantai. Pengunjung harus berjalan kaki menembus hutan mangrove dan pisang selama lebih kurang 1 kilometer. Di sinilah sensasi trekking atau jelajah alam dimulai.

Trekking di sini bukan mendaki bukti terjal seperti pegunungan, melainkan lebih pada berjalan kaki melintasi kebun dengan kontur sedikit naik turun.

Berkemah

Rasa lelah berjalan akan terbayarkan ketika mencapai area pantai pertama, yaitu Pantai Gatra. Pantai ini memungkinkan pengunjung untuk berkemah di pinggir pantai. Akhir pekan lalu, banyak anak muda dan keluarga menikmati Pantai Gatra dengan cara berkemah. Di area berkemah pun terdapat toilet dan tungku api sehingga kebutuhan dasar pengunjung, yaitu buang air besar dan memasak, akan terpenuhi dengan baik.

Seperti deretan pantai lain di Malang selatan, Pantai Gatra sangatlah indah. Pantai tersebut memiliki pasir putih, air jernih kuning kehijauan, dan panorama gunung karang di tengah laut.

Sederet dengan Pantai Gatra adalah Pantai Clungup. Kedua pantai itu dipisahkan oleh semacam cekungan atau selat yang sering kali air dari laut tidak menggenang terlalu dalam. Melalui cekungan inilah wisatawan bisa menyeberangi laut selatan dari sisi Pantai Gatra menuju Pantai Clungup. Namun, jika air pasang, jangan coba-coba menyeberang karena tinggi air bisa di atas pinggang, bahkan membuat kita tenggelam.

Pantai Clungup menawarkan keelokan serupa Pantai Gatra. Namun, di tebing sekitar Pantai Clungup banyak terdapat batu karang indah untuk dijadikan obyek foto.

Mungkin Pantai Gatra dan Clungup tidak seperti pantai-pantai lain yang menyajikan kelengkapan fasilitas, seperti kios makanan atau suvenir. Namun, Gatra dan Clungup menawarkan eksotisme alam berpadu dengan petualangan.

”Pantai ini masuk kawasan konservasi sehingga pengunjungnya tidak banyak dan dibatasi,” kata Andri. Dalam sehari, setidaknya 100 pengunjung mendatangi dua pantai tersebut.

Kawasan ini dijadikan tempat konservasi mangrove, terumbu karang, dan penyu. Untuk melihat terumbu karang, pengunjung masih harus menempuh perjalanan menuju Pantai Tiga Warna. Namun, untuk mengakses pantai ini harus menempuh perjalanan lagi dengan dipandu oleh petugas setempat. Selain itu, dalam sehari, jumlah pengunjung hanya dibatasi maksimal 100 orang.

Rasanya ingin meneruskan petualangan menuju Pantai Tiga Warna. Sayangnya, kuota masuk hari itu sudah terisi penuh hingga akhir Agustus. Karena itu, kami harus antre hingga awal September untuk bisa menikmati keelokan Pantai Tiga Warna. Petualangan di pantai selatan Malang bakal berulang bulan depan.

(Dahlia Irawati)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Agustus 2015, di halaman 24 dengan judul “Bertualang di Pantai Selatan Malang”