Hal pertama yang dilakukan para pelamar sebelum bekerja pada sebuah perusahaan tentunya adalah mengirimkan surat lamaran kerja berikut dengan Curriculum Vitae (CV). Tampaknya sudah menjadi tahap yang kudu banget bagi setiap perusahaan sebagai persyaratan seleksi dalam tahap pertama, yaitu menyeleksi berkas. Oleh karena itu, CV tentu menjadi bagian awal yang penting untuk ‘menjual diri’ agar perusahaan tertarik untuk memanggil kamu. Berdasarkan penelitian, pihak HRD hanya melihat CV dalam waktu maksimal enam detik loh, wow!
Lalu, “Gimana sih biar CV gue bisa lolos dari HRD?” Setiap orang tentu memiliki cara pandang dan konsep yang berbeda dalam menyajikan CV. Sebagian orang mengemas CV dengan desain yang menarik dan sebagian lain mungkin biasa saja. Berikut tips-tips yang sekiranya dapat menolong kamu untuk membuat CV.
Pertama, buatlah CV dengan singkat, padat, dan jelas. CV tidak perlu dibuat terlalu panjang dan bertele-tele, yang penting maksudnya tersampaikan. Biasanya CV cukup maksimal dua halaman. Ingatlah bahwa pihak HRD harus menyortir ratusan bahkan hingga ribuan CV apabila posisi sedang banyak dibuka. Oleh karena itu, pintar-pintarlah memilih konten apa saja yang akan ditampilkan pada CV Anda. Kepanjangan? atau terlalu kosong sehingga tidak ‘bunyi’? bisa-bisa CV kamu akan dilewatkan begitu saja.
Kedua, fokus pada konten bukan desain. Desain warna-warni akan menjadi mubazir apabila terlalu banyak informasi yang tidak relevan. Jadi, konten apa saja yah yang harus dimasukkan?
(1) Info pribadi dasar. Cantumkan nama lengkap, foto terbaru, nomor telepon, dan alamat email yang dapat dihubungi dengan jelas. Pastikan nomor telepon dan email kamu aktif agar pihak perusahaan dapat menghubungi dengan mudah. Data pribadi tersebut ditambah dengan alamat, foto, serta tempat dan tanggal lahir yang biasanya diletakkan di bagian teratas. Foto penting untuk mempertanggungjawabkan keabsahan CV saat dipanggil oleh perusahaan. Banyak HRD yang tidak memroses CV karena mereka tidak ingin membeli “kucing dalam karung”.
(2) Riwayat pendidikan. Urutkan riwayat pendidikan dari tingkat pendidikan terakhir (paling tinggi) hingga pendidikan awal, sertakan durasi tahun dan IPK (untuk tingkat universitas). Bagilah riwayat pendidikan menjadi dua bagian, yaitu pendidikan formal dan nonformal (jika ada). Pendidikan non-formal dapat dicantumkan seperti pelatihan atau kursus singkat.
(3) Objektif Bekerja. Tidak ada salahnya mencantumkan tujuan kamu dalam berkarier untuk memudahkan pihak HRD memahami passion kamu. Seringkali ditemukan, pelamar melamar untuk posisi A yang tidak sesuai dengan passion-nya, lalu dialihkan ke posisi lain yang dinilai lebih sesuai dengan latar belakangnya.
(4) Pengalaman organisasi. Jika memang pengalaman organisasi cukup banyak, sertakanlah beberapa yang menurut kamu paling berkesan ataupun penting dalam kaitannya dengan pekerjaan yang dilamar. Jangan lupa juga jelaskan secara singkat peranmu dalam organisasi tersebut. Walaupun bukan syarat mutlak lolos seleksi berkas, pengalaman organisasi dianggap penting karena mengindikasikan bahwa kamu aktif bekerja dalam tim. It’s a good start for most company.
(5) Pengalaman kerja/magang. Cantumkan posisi, lama bekerja, serta tanggung jawab yang kamu emban selama berada di posisi tersebut. Susunlah riwayat pekerjaan beserta karya apa yang sudah kamu hasilkan selama bekerja di sana. Pengalaman kerja atau magang sangat dihargai oleh hampir semua perusahaan, hal tersebut menunjukkan kamu sudah lebih dahulu mengenal dunia kerja atau minat yang ingin kamu kejar. Sangat disarankan bagi mereka yang belum lulus untuk mencari kesempatan magang terlebih dahulu.
Setelah buat CV, Ada beberapa langkah lagi yang dapat kamu pertimbangkan dalam melamar ke perusahaan:
a. Background Check. Lakukannya background check terhadap perusahaan yang kamu lamar dan spesifikasi jabatan yang diminta. Bisa di internet, sosial media, teman/relasi, dll. Hal tersebut biasanya bisa saja ditanyakan pada wawancara awal untuk menilai pengetahuan kamu mengenai perkembangan mereka. Banyak perusahaan suka melakukan background check terhadap kamu untuk memverifikasi data-data pribadi kamu, mengapa kamu tidak melakukan hal yang sama?
b. Passion Matters. Tidak disarankan untuk melamar pada posisi yang kamu tidak pahami sama sekali. Terlebih pada posisi yang pada dasarnya kamu tidak menaruh sepenuh hati. It is a gamble for you and the company. Kunci melamar sebuah pekerjaan adalah pastikan bahwa kamu memahami tuntutannya dan happy.
c. Be Consistent. Apabila perusahaan membuka banyak posisi, tunjukkan keseriusan dan kekonsistenan kamu dengan melamar hanya pada satu posisi. Pastikan juga kamu mengetik dengan benar nama perusahaan serta menghindari mengirimkan email hasil forward. Tenang saja, apabila perusahaan menganggap kamu lebih cocok di posisi lain, mereka pasti akan mereferensikan kamu pada posisi lain.
d. Position Code. Kirim email dengan subject kode posisi yang ditawarkan agar mereka paham posisi yang kamu maksud. Kode posisi tersebut juga penting untuk menghindari Imasuk ke folder “junkmail” atau “spam”. Tentu kamu tidak mau CV kamu tidak dibaca hanya karena hal sepele macam itu kan?
Keep trying and your dream job is one step away. Good luck!
Ditulis oleh: Vincentia Sulyana Andikko – Community Engagement KOMPAS
Comments are closed.