Memasuki tahun 2015, Dell menyapa dengan penuh optimisme. Setelah menarik diri dari perusahaan publik dan menjadi perusahaan privat, Dell berhasil melayani 18.000 konsumen sepanjang tahun 2014. Menurut Catherine Lian, Managing Director Dell Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/1), pasar komputer Dell di Indonesia tahun 2014 bertumbuh 21 persen dibandingkan dengan tahun 2013.
Dua produk Dell diluncurkan pada awal tahun ini, yakni ultrabook seri Venue Pro 11 dan komputer jinjing Latitude 13 seri 7000. Dell memang belum memastikan ketersediaan seri Venue 8 7000 yang memiliki teknologi RealSense milik Intel untuk Indonesia.
Saat ini, Dell baru memperkenalkan Venue Pro 11 dengan harga 699 dollar AS. Yang menarik justru komputer jinjing Latitude 13 seri 7000 yang memiliki genre 2 in 1.
Genre ini kian populer karena menggabungkan produktivitas dan portabilitas dengan bagian layar yang bisa dipisahkan dari papan tuts. Pengguna bisa nyaman menulis di papan tuts dan jika membutuhkan bisa mencabut layar, kemudian memperlakukannya bak sabak elektronik.
Komputer berlayar sentuh ukuran 13,3 inci definisi tinggi ini menawarkan keamanan data melalui Bitlocker atau fitur enkripsi yang dikembangkan Microsoft. Tidak hanya itu, sensor sidik jari yang terletak di belakang layar juga menawarkan lapis pengamanan tambahan bagi pengguna untuk mencegah data mereka berpindah tangan di luar kehendak.
EUC Business Development and Strategy Dell Indonesia Danny Hartono mengungkapkan, spesifikasi seri ini bisa disesuaikan untuk kebutuhan klien. Dengan fitur keamanan seperti ini, Dell memang menyasar segmen bisnis secara khusus.
”Harga dasarnya mulai dari 950 dollar AS, bisa menyesuaikan tergantung kebutuhan atau spesifikasi yang diminta klien,” ucap Danny.
Sistem operasi
Memanfaatkan sistem operasi Windows 8.1, Dell berharap pemakai komputer ini bisa bekerja secara optimal, baik di dalam maupun luar ruangan, dengan menggunakan satu perangkat saja. Begitu pula dengan dokumen yang bisa dikerjakan secara mengalir. Dengan komputer 2 in 1, pengguna tidak perlu berkompromi, hanya menarik tuas pengungkit di engsel komputer dan layarnya pun bisa dibawa pergi.
Salah satu kekuatan dari komputer 2 in 1 milik Dell ini adalah penggunaan prosesor Core M yang dikembangkan Intel. Prosesor ini dibuat khusus untuk komputer 2 in 1 yang menuntut ukuran ramping tanpa menyedot banyak daya atau boros baterai. Yohan Wijaya, Head of MNC Sales Intel Indonesia, mengatakan, Core M dibuat untuk menjembatani kelebihan dan kekurangan dari komputer jinjing dan sabak elektronik.
Variabel yang diperhatikan antara lain respons ke layar sentuh, daya tahan baterai, bobot yang ringan, dan kesiagaan, dipadu dengan variabel dari komputer jinjing, yakni kecepatan proses, kecocokan dengan perangkat lain, dukungan terhadap berbagai format file, dan kemampuan untuk multitasking.
Kecepatan prosesor M-5Y10 yang disematkan di Latitude mampu berjalan dengan kecepatan hingga 2 gigahertz. Menurut Yohan, tren komputer 2 in 1 belum bisa disebut bakal menggantikan komputer jinjing, tetapi dia melihat permintaan besar dari produsen. Pertumbuhannya lebih pesat dibandingkan dengan genre komputer lain. ”Sangat logis alasannya, harga lebih hemat dari komputer jinjing, tapi lebih kuat dari sabak elektronik,” ujarnya. Yang terjadi saat ini, komputer 2 in 1 membuka ruang bisnis baru di kelas perusahaan dan belum sampai memakan pasar komputer jenis lain.
Sewaktu Kompas menjajal komputer ini, Latitude cukup andal untuk mengerjakan dokumen, baik menggunakan papan tuts maupun langsung di layar. Sistem operasi Windows 8.1 membuatnya mudah untuk bekerja dengan beragam file di komputer kantor. Fitur pengamanan sidik jari dibuka hanya dengan mengusap sensor di belakang layar menggunakan jari tangan kanan.
Komputer ini cukup ideal jika dipakai untuk merampungkan pekerjaan kantor, terlebih pada era bring your own device (BYOD) yang membuat perangkat yang dimiliki seseorang sekaligus peralatan yang dipakai bekerja. Aspek keamanan data yang selama ini dikhawatirkan setidaknya bisa dijamin dengan fitur pengamanan data yang dipersiapkan Dell.
Hanya, ini bukan komputer bagi Anda yang menginginkan fungsi lebih luas untuk memutar atau menyunting file multimedia. Rentang harga yang tergolong premium dimaksudkan untuk menepis rasa khawatir akan keamanan file sekaligus tetap nyaman dengan komputer dua wujud ini.
KOMPAS/ Didit Putra Erlangga Rahardjo