Sore itu (30/10) di hari ke 3 Synchronize Fest, Tony Q dijadwalkan tampil pukul 15.30 WIB. Tapi sejak pukul 14.00, bendera-bendera dan spanduk fans Tony Q Rastafara sudah bergantungan di pagar barikade FOH (Front of House). Tepat pukul 15.30, Tony Waluyo Sukomoasih, yang akarab dengan panggilan Tony Q, bersama bandnya naik ke atas panggung untuk segera menghibur penggemarnya. Penonton yang menonton Tony Q Rastafara sore itu memang tidak terlalu padat, tetapi Tony Q seakan tahu pasti wajah-wajah yang akan selalu ada di setiap penampilannya. Orang-orang yang tak pernah absen berkumpul atas nama musik reggae dan kecintaannya pada lagu-lagu Tony Q Rastafara. Ya, mereka semua adalah fans setia Tony Q Rastafara yang datang dari berbagai macam daerah.
Penonton sore itu seakan tak pernah salah menyanyikan lagu-lagu Tony Q Rasatafara. Tak ada satu katapun terlewat dari mulut mereka untuk membantu Tony Q merangkai lirik dan nada di atas panggung. Semua berdansa riang sejak Tony Q dan bandnya membuka penampilannya dengan lagu Manteman sembari mengacungkan dua jari simbol peace. Potongan lirik Manteman yang berbunyi : “Disini saudara, disana saudara..” menggambarkan keadaan crowd penonton Tony Q Rastafara sore itu. Semua bernyanyi dan bersenang-senang bersama layaknya saudara. Tak berhenti keriaan itu hingga akhirnya Tony Q Rastafara menutup penampilannya dengan lagu pesta pantai.
Fans Tony Q Rastafara yang berdatangan ke Synchronize Fest hari itu diantaranya berasal dari Banjarnegara, Surabaya, Medang, dan juga Jakarta. Hilmi (31) dari Medan bersama dengan teman-temannya dari fans Tony Q seluruh Indonesia telah membuat wadah dan perkumpulan fans Tony Q Rastafara sejak setahun yang lalu. Perkumpulan ini saling membantu akomodasi apabila ada rombongan dari kota-kota atau wilayah yang lokasinya berjauhan dengan kota Tony Q Rasatafara tampil. Hilmi mengatakan ia dan teman-teman seperkumpulannya dari seluruh Indonesia tidak pernah absen menyaksikan idolanya tampil atau paling tidak jika ada yang absen selalu terwakili. Sayangnya harga tiket kurang bersahabat bagi Hilmi dan teman-temannya. “Harapannya di tahun berikutnya harga tiketnya bisa lebih murah lagi untuk kami.”, kata Hilmi. Namun demikian harga tiket dan jarak tempuh yang jauh untuk sampai ke lokasi, bukan menjadi halangan besar untuk mereka menyaksikan idolanya tampil. Loyalitas membuat mereka selalu berjuang untuk dapat bernyanyi dan menikmati keceriaan bersama dengan idolanya.
