Resensi Novel Romansa Religius Azzamine

0
9647

“Kalaupun nanti aku sudah sayang sama kamu, angka-angka sebesar apa pun nggak akan bisa menggambarkan rasa sayangku ke kamu, Jasmine”

“Terus, digambarin pake apa?”

“Sepertiga”

“Cuma selamanya?”

“Iya, aku akan selalu langitkan nama kamu di sudut malamku, Jasmine”

Raden Azzam Al-Baihaqi datang secara tiba-tiba di hidup Haura Jasmine lewat sebuah perjodohan. Jasmine yang tidak siap dengan perjodohan ini pun meminta Azzam untuk mundur. Bukan karena tidak suka, melainkan Jasmine si pemalas ini merasa tidak pantas bersanding dengan Azzam yang selalu membawa keteduhan pada tingkah laku dan tutur katanya.

Jasmine terus menghindar tapi Azzam dengan kelembutannya selalu membuat Jasmine meleleh. Semakin ia menjauh, Azzam justru semakin terngiang dipikiran Jasmine. Di sisi lain, Jasmine masih bersama Deka, kekasih yang begitu menyayanginya selama empat tahun terakhir.

Jasmine pun harus segera menentukan pilihan hatinya. Azzam atau Deka? Lalu apakah keputusannya nanti akan membawa bahagia atau luka yang bertahan lama?

***

Cerita di atas merupakan sinopsis dari novel berjudul “Azzamine” karya Sophie Aulia. Nah siapa Sophie, sang penulis novel romansa itu ?

Jupiter Lee atau Jupi, nama pena dari Sophie Aulia merupakan gadis kelahiran Agustus tahun 2005. Sophie kala menulis novel tersebut baru berusia 17 tahun, dan saat ini ia sedang menempuh pendidikan tingkat atas di SMK Master Indonesia.

Sophie Aulia bercita-cita menyenangkan hati kedua orang tuanya, meskipun dalam kesehariannya, seperti remaja umumnya di jaman sekarang lebih suka berbaring di rumah. Keterampilan menulis ia asah sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Novel Azzamine menjadi buku pertamanya yang membawa namanya dikenal sebagai seorang penulis. Ia berharap, dapat terus berkarya dan tak berhenti sampai di sini saja.

Awal mula penulisan novel itu berasal dari media sosial. Ia cukup terkenal atau populer di kalangan remaja karena aktif di media sosial. Buku novel Azzamine di angkat dari cerita Alternate Universe (AU) yang di unggah oleh akun @Jupiww di Twitter yang berganti nama sekarang ini menjadi X pada tahun 2021. AU Azzamine ini sangat booming di platfrom Tiktok dan X kala itu.

Tak heran jika ia mendapatkan kurang lebih 279,5 ribu pengikut. Ia juga cukup aktif di Instagram yang memiliki total pengikut 16,8 ribu orang. 

Kelebihan novel

Sophie Aulia menulis buku Azzamine dengan gaya bahasa yang dinilai indah dan mudah dipahami. Meskipun cerita awalnya dalam bentuk alternative universe (AU) Twitter (X), namun Sophie mampu mengubahnya menjadi sebuah novel yang menarik untuk dibaca.

Alur cerita Azzamine tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Narasi ceritanya juga  jelas dan mendetail. Oleh karena itu, pembaca yang menemukan buku ini tidak merasa bosan, malah ingin terus membaca kelanjutannya. Bahkan yang sudah selesai membaca pun ingin membacanya lagi.

Konflik yang muncul dalam cerita tidak terlalu berat, sehingga pembaca bisa nyaman menikmati bacaannya. Selain itu, konflik yang agak ringan ini membuat novel ini mudah dipahami.

Novel Azzamine lebih dari sekadar novel romansa yang menonjolkan sisi romantis masa remaja yang membuat Anda tersenyum dan membuat hati berbunga-bunga. Meski begitu, novel Azzamine dinilai sangat kaya akan makna. Banyak hal yang bisa dipelajari, seperti hikmah dalam setiap konflik yang ditemukan para karakter.

Sophie Aulia mampu membangun karakter yang menarik. Karakter tokoh yang juga dapat menjadi teladan bagi para pembaca. Seperti, tokoh Azzam yang penyabar, dan tokoh Jasmine yang ingin berubah menjadi lebih baik, dan tokoh-tokoh lainnya.

Gambar sampul novel Azzamine ini cukup cantik dan menarik. Gambar sampul buku yang warna biru dengan pemandangan alam dan ilustrasi Azzam dan Jasmine semakin mendukung cerita menjadi lebih menarik.

Novel Azzamine cocok dibaca remaja untuk menikmati waktu luangnya. Khusus bagi remaja muslim, banyak hikmah terkait ajaran Islam yang bisa dipetik dari kisah Azzamine. Buku ini direkomendasikan untuk remaja yang menyukai kisah cinta. Meski bisa dibaca oleh semua umur, namun novel ini lebih ditujukan untuk remaja hingga dewasa.

Kelemahan novel

Dalam novel Azzamin, beberapa pembaca menemukan bagian cerita yang menurut mereka tidak boleh diceritakan, karena cerita tersebut mengisahkan tokoh-tokoh kecil atau sampingan yang tidak banyak berperan. Hal ini terkesan sengaja membuat cerita seperti dibentangkan.

Konflik dalam cerita yang sederhana membuat pembaca bisa menebak-nebak akhir cerita lalu bisa membuat lebih cepat bosan. Cerita Azzamine kurang memiliki sentimentalitas yang mampu menggugah emosi pembaca. Meski begitu, ceritanya tetap bagus dan bermakna.

Sejarah Azzamin dibalut dengan ajaran Islam. Jadi novel ini cukup spesifik sehingga umat Islam lebih mudah memahami isi cerita. Hal hasil, pembaca yang berbeda keyakinan mungkin tidak memahami beberapa bagian cerita. Setiap karya sastra tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun dari situ kita bisa belajar, memperlajari hal baru atau untuk menjadi lebih baik lagi.

Pesan moral

Dari sosok Azzam juga, kita bisa belajar menjadi pribadi yang tidak sombong, menjadi seorang yang memegang teguh kepercayaan dan tidak menghakimi orang lain. Dan, mencerminkannya dalam kehidupan nyata melalui tingkah laku dan tutur kata yang baik. Selain itu, kita bisa meneladani sikap Azzam yang panjang sabar. Menghadapi segala sesuatu dengan sabar, ikhlas.

Kita juga bisa mencontoh tokoh Jasmine yang bertekad menjadi pribadi yang lebih baik. Karena waktu akan terus berlalu dan hidup akan selalu ada proses, sehingga kita hendak berproses selama hidup, dengan menciptakan perkembangan pribadi yang lebih baik setiap hari.

Dalam dilibatkan untuk menentukan opsi pilihan, kata hati akan menjawab segalanya, yang akan tahu menyikapi dan mengambil pilihan amat sulit. Jika kita mengambil pilihan, kita harus sedia memikul tanggung jawab menanggung segala konsekuensinya.

Melalui novel ini, kita melihat banyak aspek positif dan meneladani kepribadian masing-masing karakter dalam cerita. Kesabaran dan dedikasi tokoh-tokoh tersebut dapat kita manfaatkan dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan sehari-hari. 

Azzamin

Penulis : Sophie Aulia

Penerbit : Bukune

Tahun terbit : 2022

Jumlah Halaman : 364

Mahesa Azzahra, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka