Menanti Kolaborasi Erwin Gutawa di Panggung Java Jazz Festival 2022

53
417

Setelah absen pada tahun 2021, acara musik terbesar se-Indonesia yang melibatkan musisi mancanegara dan lintas generasi, Java Jazz Festival (JJF) hadir kembali akhir pekani ni. Akan ada banyak musisi papan atas yang mengisi line up JJF 2022 dan salah satunya adalah komposer lagu tersohor Indonesia yaitu Erwin Gutawa.

Tidak sendirian, Mas Erwin akan ditemani oleh tiga musisi lainnya yaitu Andmesh Kamaleng, Lea Simanjuntak, dan Ruth Sahanaya. Kolaborasi apik ini tentunya sangat sayang untuk dilewatkan. Pada Kamis (26/5/2022) siang Tim Kompas Muda mendatangi  Erwin Gutawa Production yang bertempat di Antasari, Jakarta Selatan untuk melihat mereka latihan. Kolaborasi hebat ini pada hari Jumat (28/5) malam di panggung Java Jazz Festival 2022 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Saat memasuki ruang berlatih, bukan suasana tegang seperti yang kami bayangkan namun suasana yang sangat cair dan santai. Seperti tanpa tekanan, Andmesh Kamaleng yang kami temui pertama kali bernyanyi dengan hati sehingga kami yang baru masuk sudah mendapat kesan indah yang memanjakan telinga. Jari-jari musisi pendamping Andmesh dan Erwin Gutawa menari dengan terampil saat memainkan alat musiknya sehingga menciptakan alunan lagu yang “mahal”. Meskipun terlihat santai namun sungguh terasa kesungguhan mereka saat bermain musik dalam ruang studio itu.

Andmesh (kiri) dan Erwin Gutawa (kanan) yang akan berkolaborasi di Java Jazz Festival 2022 sedang melakukan rehearsal pada Kamis, (26/05/2022). Foto: Girvan Syawal Khresnatendi Kurniawan

Andmesh Kamaleng atau Kak Ame yang sangat murah senyum ini bercerita kepada tim Kompas Muda mengenai persiapannya. “Persiapan aransemen, atribut, dan istirahat yang cukup, dan persiapan bareng Mas Erwin yang paling seru” ucap Kak Ame seraya berharap penampilan yang sangat dipersiapkannya ini mampu menghibur para penonton.

Cerita Kak Ame berlanjut mengenai suka dukanya saat pandemi. Kak Ame merasa semakin produktif saat masa pandemi dan bersyukur karena memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga yang seringkali sulit dilakukan sebelum pandemi. Namun, sebagai musisi, Kak Ame tidak merasakan adanya atmosfer yang membangkitkan semangatnya ketika harus konser di depan kamera tanpa penonton. Bagi Kak Ame, aura dari penonton dan musisi lainnya sangat ia perlukan karena itu menjadi inspirasi dan motivasinya untuk terus berkarya dengan hati.

 

Rasa rindu atmosfer konser offline dari seorang Andmesh Kamaleng diutarakannya ketika Kompas Muda mewawancarainya. Foto: Yuan Mulyadi

Perbincangan berlanjut ketika Erwin Gutawa mengungkapkan makna Java Jazz Festival 2022 yang amat spesial baginya. “Java Jazz tahun ini memjadi suatu kegiatan yang positif dan memberi semangat bagi kami,” ucap Erwin yang terakhir tampil pada Java Jazz 2020 bersama timnya.

Setelah satu tahun penantian, Mas Erwin sangat mempersiapkan penampilannya karena JJF 2022 ini berlangsung secara offline. Feelnya beda kalau tampil langsung,” kata Erwin yang bersemangat menyiapkan aksi panggungnya nanti.

Selama masa pandemi 2020-2021, Erwin hanya melaksanakan kegiatan bermusiknya melalui virtual. Meskipun pada awalnya sulit untuk menyesuaikan diri dengan pandemi, Erwin menemukan satu hal yang disyukurinya karena muncul keahlian baru bagi para musisi untuk bisa melaksanakan konser secara virtual dari rumah masing-masing. Dia  sangat antusias untuk menyambut JJF 2022 karena merindukan keakraban antarmusisi yang saling menginspirasi dan atmosfer yang diserapnya tutur pria yang murah tawa ini.

 

Persiapan mental 

Lantunan suara tinggi nan indah dari ruang studio musik membuat tim Kompas Muda penasaran dan mendatangi studio tersebut. Ternyata Lea Simanjuntak sedang melantunkan lagu yang disiapkannya untuk JJF 2022 bersama Erwin Gutawa. Setelah berlatih, Tim Kompas Muda berbincang dengan musisi lintas jaman yang akrab dipanggil Kak Lea. “Karena baru konser offline dengan penonton sebanyak itu lagi persiapan mental yang paling diperlukan,” tutur Kak Lea saat ditanya mengenai persiapannya.

Baca juga : Kerinduan Nonton Konser Musik Akan Terobati 

Kerinduan Kak Lea untuk membangkitkan jiwa dan mengantar emosi para penonton dengan sihir suaranya akhirnya terwujud. Bagi Kak Lea, perasaan sata penampilan tatap muka yang bisa langsung memuaskan jiwa di depan mata tidak akan bisa tergantikan.

Menampilkan pertunjukan dengan close up wajah secara virtual memerlukan usaha yang lebih maksimal untuk mengantar pesan kepada penonton. Lea Simanjuntak akan memberikan penampilan maksimalnya dengan aksi panggung untuk lebih mengantarkan pesan melalui gestur dan juga ekspresi lagu yang akan dibawakan.

Gladi bersih Lea Simanjuntak bersama Erwin Gutawa untuk Java Jazz Festival 2022. Foto: Kompas Muda/Yuan Mulyadi

Ada cerita menarik lain dari Kak Lea. Selain berkolaborasi dengan Erwin Gutawa, Lea Simanjuntak juga akan tampil dengan band lamanya ketika SMA yaitu band Susu. Band yang sudah tidak aktif selama 20 tahun ini disatukan kembali ketika reuni di tengah pandemi.

Kita akan menunggu Kolaborasi apik antara penyihir panggung hebat tadi. Semua batas akan mereka dorong untuk membuat keajaiban yang siap menyihir penontonnya. Tentunya tidak mudah bagi mereka untuk bisa menyatukan warna musik yang berbeda-beda. Banyak tantangan yang dihadapi ketika melakukan mempersiapkan JJF 2022 ini. Harapan mereka hanya satu, yaitu memberikan yang terbaik bagi para penonton. Mari kita tunggu penampilan apik mereka…

Penulis : 

  • Chrispinus Bimo Pinandhito, mahasiswa STF Driyakara/Magangers Kompas Muda Batch XI 

Fotografer : 

  • Yuan Mulyadi, mahasiswa Victoria University of Wellington/Magangers Kompas Muda Batch XI 
  • Girvan Syawal Khresnatendi Kurniawan, mahasiswa Telkom University Bandung/Magangers Kompas Muda Batch XII 

Comments are closed.