Menikmati Musik dan Suasana, Sekaligus Adu Gaya di Java Jazz Festival 2025

0
73
Sejumlah warga mengunjungi acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (foto: Hufaz Muhammad)

Suasana hiruk-pikuk mewarnai kawasan Jakarta International Expo pada Sabtu  (31/5/2025) malam, lokasi bagi perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 (disingkat JJF). Meski hujan sempat mengguyur, semangat dan antusiasme para penonton tak surut sedikit pun.

Semakin malam, jumlah pengunjung justru semakin bertambah. Saat kali irama musik dari setiap hall mulai terdengar, penonton pun bergerak memasuki area pertunjukan incaran masing-masing, berdesak-desakan demi mendapatkan posisi terbaik untuk menyaksikan penampilan sang idola.

Tak hanya penikmat musik dari dalam negeri, pengunjung mancanegara pun turut meramaikan area festival. Hal ini menjadi bukti bahwa JJF telah menjadi sebuah perhelatan kelas dunia dan layak menjadi kebanggaan bagi Indonesia.

Baca juga :  Jacob Collier Bawakan “Indonesia Pusaka” di BNI Java Jazz Festival 2025, Penonton Terpukau!

Deretan musisi Tanah Air yang turut memeriahkan gelaran JJF 2025 antara lain Adikara, Danila, Nonaria, Societeit de Harmonie, Ziva Magnolya, Bilal Indrajaya, dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan musisi mancanegara. Ada Jacob Collier, Tunde hingga Raye yang tampil dalam pertunjukan khusus.

Lebih dari sekedar pertunjukan musik, JJF menjadi ajang perayaan atas kebersamaan dan keberagaman. Ini terlihat dari latar belakang para pengunjung yang datang. Tak hanya dari lokal, namun juga dari mancanegara.

Konsep penampilan dari para musisi yang menyuguhkan gaya berbeda-beda saat tampil di hadapan penonton pun menjadikan nuansa pertunjukan sangat bervariasi. Semua itu terangkum dalam kebersamaan yang manis di JJF.

Sejumlah pengunjung menonton penampilan booth event acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (foto: Hufaz Muhammad)

Malah tak hanya menikmati musik, beragam aktivitas juga bisa dilakukan di lokasi JJF. Ada banyak kegiatan tersedia di booth-booth rekanan JJF. Begitu pula yang tersedia di booth Kompas.

Di sini, pengunjung dapat mencoba berbagai experience. Booth lainnya juga menawarkan produk, makanan dan minuman.

JJF juga menjadi ruang ekspresi diri melalui busana. Di area festival, tampak berbagai gaya berpakaian yang mencerminkan kepribadian pengunjung.

Ada yang mengenakan pakaian bergaya vintage, modern, simpel, hingga outfit warna-warni khas festival. Seolah-olah, busana yang dikenakan juga menjadi bentuk komunikasi nonverbal yang menyampaikan pesan serta karakter yang ingin ditampilkan, sebagaimana irama dan nada dalam musik menjadi media untuk mengekspresikan perasaan dan makna.

Gaya Busana 

Penyanyi NonaRia tampil pada acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (foto: Hufaz Muhammad)

Tampil dengan busana polkadot kombinasi biru dan putih, membuat Nesia Ardi salah satu personel NonaRia memancarkan nuansa penampilan yang fresh sekaligus vintage. Pemilihan warna biru membuat Nesia terlihat eye-catching, unik, sekaligus bold seperti konsep yang disampaikan dalam penampilan mereka.

Gaun tersebut juga membuatnya terlihat feminim dan elegan. Dalam wawancara bersama Tim Kompas Muda, baik Nesia maupun sang kibordis, Nanin Wardhani mengungkapkan, waktu untuk mempersiapkan kostum ini hanyalah 3 minggu.

“Kalo aku kira-kira 3 minggu lah,” ujar Nesia.

“Sama. Kurang lebih sama, tapi dari collection yang berbeda” kata Nanin.

Baca juga : Aransemen Spesial RAN, Nyoman Paul dan ‘Opening’ Khusus Wijaya 80 di Hari Pertama BNI Java Jazz Festival 2025

Penyanyi Adikara tampil pada acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (foto: Hufaz Muhammad)

Berbeda dengan busana duo NonaRia yang penuh warna, busana perpaduan warna monokrom menjadi pilihan Adikara. Paduan warna monokrom abu-abu dan hitam, membuat penampilan Adikara terlihat modern dan minimalis, tetapi tetap elegan. Outfit yang digunakan juga cocok untuk atmosfer konser di panggung penuh cahaya.

“Konsepnya preppy karena secara album kan kita juga bukan musik rock n roll ya. Kita bikin musiknya agak preppy sih,” ujar Adikara saat ditanyai soal konsep busana yang ia kenakan.

Konsepnya preppy karena secara album kan kita juga bukan musik rock n roll ya. Kita bikin musiknya agak preppy sih.

Yang jelas, penampilannya di JJF Sabtu malam itu memikat perhatian banyak penonton. Hall tempatnya tampil tetap penuh hingga lagu terakhirnya dibawakan.

Pengunjung berpose pada saat menghadiri acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (foto: Hufaz Muhammad)

Tak hanya para musisi, pengunjung juga turut menyiapkan pakaian terbaik mereka untuk datang ke gelaran JJF 2025. Abigail Fidelius Joe misalnya, memilih mengenakan jaket kulit oversized yang dipadukan dengan celana setengah lutut dan sepatu hitam.

Ia menyiapkan outfit ini kira-kira 2 atau 3 hari sebelum mengunjungi JJF 2025. “Untuk outfit hari ini, ini pure daily outfit aku jadi kayak ini thrift, thrift, thrift semuanya thrift,” ujar Abigail.

Untuk outfit hari ini, ini pure daily outfit aku jadi kayak ini thrift, thrift, thrift semuanya thrift.

Selain itu, ada seorang pengunjung asal Philipina yang sudah dua kali berkunjung ke JJF. Tahun ini adalah kali kedua kunjungannya.

Ia tak repot-repot dalam mempersiapkan busana yang ia kenakan di JJF. Waktunya sangat singkat, hanya 10 menit saja.

Konsep yang ia ambil untuk pakaian yang ia kenakan saat itu adalah pakaian yang nyaman dan cocok untuk digunakan ke festival musik. Perempuan yang tak menyebutkan namanya itu mengenakan setelan celana dan luaran bermotif penuh warna yang membuatnya terlihat santai, namun tetap trendi.

JJF memang seru!

 

Reporter : Natasha Suhendra , Universitas Multimedia Nusantara, volunter Kompas Muda untuk BNI Java Jazz Festival 2025.

Fotorafer: Hufaz Muhammad Dzaki, Universitas Islam Negeri Bandung, volunter Kompas Muda untuk BNI Java Jazz Festival 2025.

Editor : Dwi As Setianingsih