Menikmati Kejutan di Java Jazz Festival 2025

0
176
Suasana sekitar panggung Wonderful Indonesia pada pembukaan hari pertama Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jum’at (30/5/2025). Fotografer: Mohammad Zaidan Rizieq

Area JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/5/2025), berubah menjadi lautan manusia yang datang dengan semangat penuh. Di tengah cahaya lampu panggung yang mulai menyala dan riuh suara dari berbagai penjuru, Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 (disingkat JJF) resmi dibuka.

Edisi ke-20 festival jazz tahunan ini menjadi pembuka perayaan panjang sarat kejutan, hangat, dan tentu saja musik yang menyatukan hingga usai pada Minggu (1/6/2025). Pada Jumat, ada sejumlah momen manis tak terlupakan.

Panggung utama dibuka dengan gebrakan tak biasa. Jakarta Drums School All-Stars menghadirkan proyek kolaboratif bertajuk Reinterpretation The Beatles, menggandeng vokalis bersuara khas Cakra Khan dan musisi asal Bali, Balawan. Lagu legendaris “Hey Jude” mereka bawakan ulang dengan pendekatan segar, mengandalkan permainan Fender 9 Neck Masterbuilt Prestige Guitar yang menghasilkan lapisan nada mengentak, tetapi tetap tersimak ‘halus’ di telinga.

Baca juga : Menikmati Musik dan Suasana, Sekaligus Adu Gaya di Java Jazz Festival 2025

Jakarta Drums School All-Stars bersama Chakra Khan di panggung Java Jazz Stage, Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/25).Fotografer: Jessie Kayliana

Suara tepuk tangan membahana ketika bagian akhir lagu dimainkan dengan tempo yang dipercepat, menciptakan atmosfer yang tak biasa bagi para penggemar Beatles.

“Saya belum pernah mendengar versi seperti ini. Powerful dan sangat berani,” ujar Martin Elridge, penggemar jazz asal Kanada. Ia berdiri menjadi penonton, nyaris tak berkedip sepanjang penampilan Jakarta Drums School All-Stars.

Saya belum pernah mendengar versi seperti ini. Powerful dan sangat berani.

Hal serupa dirasakan Nadira (22), penonton asal Depok, Jawa Barat. “Baru kali ini saya merasa lagu The Beatles bisa se-‘ngena’ ini dibawakan live,” timpal Nadira yang mengaku merinding sejak intro gitar dimainkan.

Fotografer: Jessie Kayliana

Momen Spontan

Menjelang malam, ketika udara semakin hangat dan kerumunan makin padat, sebuah momen tak terduga terjadi tak jauh dari panggung terbuka. Ketika lagu “Sesaat Kau Hadir” milik Utha Likumahuwa mengalun dari salah satu sudut venue, seorang pengunjung asing tiba-tiba berjoget mengikuti irama.

Ia menoleh, tersenyum, dan bertanya pada seorang pengunjung lokal. “Berdansa bareng?” ujarnya.

Ajakan itu kemudian dijawab dengan tawa kecil dan anggukan santai. Mereka pun berdansa ringan di antara penonton yang ikut tersenyum menyaksikan pemandangan itu.

Tak ada koreografi atau irama yang pasti. Hanya dua orang yang menikmati malam lewat musik dan gerak tubuh. Meski berbeda budaya dan bahasa, musik menjadi jembatan yang menyatukan mereka dalam satu getaran yang sama.

Baca juga : Aransemen Spesial RAN, Nyoman Paul dan ‘Opening’ Khusus Wijaya 80 di Hari Pertama BNI Java Jazz Festival 2025

Adrian Khalif menyapa penggemar setelah tampil di panggung MLDSPOT Stage Bus, Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/2025). Fotografer: Jessie Kayliana

Sementara itu, di salah satu area favorit pengunjung muda, panggung kecil diguncang oleh penampilan Adrian Khalif. Dengan gaya khasnya, Adrian tampil penuh energi, membawakan lagu-lagu yang akrab di telinga penonton.

Di tengah lagu, tanpa diduga, Adrian mendekat ke pagar pembatas dan mengajak salah seorang penggemarnya untuk berswafoto (selfie) tanpa menghentikan nyanyiannya. Sorak sorai pecah seketika, sementara penggemar yang beruntung itu, Salma (19) asal Bandung, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Gak nyangka banget, dia ngajak selfie pas lagi nyanyi! Aku gemeteran.

“Gak nyangka banget, dia ngajak selfie pas lagi nyanyi! Aku gemeteran,” ujar Salma sambil menunjukkan foto di ponselnya. Wajahnya masih berseri-seri penuh antusiasme.

JJF selalu penuh kejutan. Banyak cerita, kejutan, dan tentu saja musik yang menyatukan banyak dunia dalam satu panggung. Terutama di perayaan dua dekade JJF.

 

Penulis: Siti Rohimah Nurul Aini, Mahasiswa Universitas Gunadarma, Volunteer Kompas Muda untuk BNI Java Festival 2025,

Fotografer: Mohammad Zaidan Rizieq, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan Jessie Kayliana, Universitas Multimedia Nusantara, Volunteer Kompas Muda untuk BNI Java Jazz Festival 2025

Editor : Dwi As Setianingsih