September baru saja dimulai tapi keseruan tiga hari pertamanya bagi beberapa orang sangatlah luar biasa karena Synchronize Festival menjadi pembuka bulan. Penyelenggaraan Synchronize Festival 2023 hari ketiga, Minggu (3/9/2023) di Gambir Expo Kemayoran menjadi puncak keramaian festival musik ini. Deretan musisi papan atas menghiasi penampil di hari ketiga, dan tentu panggung kolaborasi dengan pengisinya yang patut diacungi dua jempol tangan.
Sejak sore, sejumlah musisi-musisi sudah menampilkan penampilan tunggalnya di panggung, seperti Nadin Amizah, IDGITAF, dan Kunto Aji. Walaupun sudah hari terakhir, antusias para penonton kian bertambah, bahkan ketika langit sudah menggelap. Setelah istirahat waktu Maghrib, panggung “Dynamic” dipenuhi oleh penonton yang sudah antusias untuk menyambut deretan musisi-musisi hebat Indonesia yang akan tampil malam ini, salah duanya adalah Tulus dan The Adams.
Sihir dari Tulus
Ketika seluruh lampu yang menyinari panggung padam, penonton Synchronize Fest 2023 yang berkumpul di panggung besar festival musik ini menyambut dengan sorakan. Tulus yang ditunggu-ditunggu akhirnya memulai penampilannya. Bisa dikatakan, kurang dari 45 menit dari jadwal panggung musisi yang satu ini, barisan penonton sudah ramai dan padat.
Lagu “Nala” menjadi pembuka penampilan dan suara Tulus dengan cepat menyihir para penonton. Instrumen yang tenang membuat suara para penonton terdengar begitu jelas, mengiringi permainan lagu pertama yang datang dari album Manusia. Setelahnya, ia turut menyanyikan beberapa lagu dari album ini seperti “Interaksi”, “Kelana”, “Satu Kali”, dan “Jatuh Suka”.
“Lagu yang saya bawakan banyak dari album Manusia. Untuk kalian yang sudah mendengarkan, tolong ikut bernyanyi bersama dan untuk yang baru pertama kali dengar, semoga berkesan hingga melekat di hati kalian untuk bisa didengarkan seterusnya,” ucap Tulus.
Tulus juga mengajak penonton untuk ikut andil meramaikan penampilannya. Sebelum lagu “Sepatu” dimulai, ia mengajak seluruh penonton untuk menjadi aransemen pembuka lagu tersebut melalui tepuk tangan sesuai tempo yang diberikan.
“Kami butuh bantuan teman-teman. Cukup bertepuk tangan sesuai dengan tempo yang diberikan. Ini kali pertama setelah cukup lama tidak dilakukan, saya sendiri juga deg-degan. Semoga berhasil,” ujarnya sembari tertawa.
Serentak penonton menjalankan “tugas” sementaranya dan lagu “Sepatu” berhasil dibawakan dengan apik ditemani iringan nyanyian para penonton dari hati yang paling dalam. Menuju akhir, Tulus membawakan lagu “Labirin”, “Hati-Hati Di Jalan”, hingga “Tujuh Belas” sebagai tiga lagu terakhir yang dibawakan. Kepuasan penonton terhadap penampilan Tulus terlihat dari tepuk tangan dan sorakan yang diberikan setelah outro dari band. Di antaranya ramai penonton, ada Enes (23) bersama dengan teman-temannya yang juga menikmati betul-betul penampilan Tulus dari barisan depan panggung.
“Aku datang bertiga, dan kami punya lagu bersama yang selalu diputar kalau lagi bareng yaitu ‘Satu Kali’. Menurutku, lagu-lagu Tulus itu relatable semua dan jadi salah satu yang menemani ketika lagi galau, seneng, sedih,” cerita Enes seusai menikmati penampilan apik dari Tulus.
Membara bersama The Adams
Sekitar satu jam setelah panggung solois Tulus rampung, The Adams yang merupakan salah satu penampil dinantikan memulai panggungnya. Kali ini, aksi mereka dibuka dengan lagu “Masa-Masa” yang mampu membangkitkan energi penonton dengan sangat cepat. Instrumen dimainkan dan semua penonton bernyanyi, bahkan sebelum lagu tersebut benar-benar dinyanyikan oleh The Adams.
Menjadi ciri khas, The Adams menyajikan penampilan enerjik, menjadi muara untuk para penonton melepas penat. Selain itu, visual yang disuguhkan selama penampilan The Adams juga tidak perlu diragukan lagi.
Dilanjutkan dengan memainkan lagu “Pelantur”, “Waiting”, “Gelap Malam”, dan “Fool“, atmosfer pada penonton pun kian memanas dengan keseruan dari para personel The Adams yang juga banyak melemparkan candaan untuk berinteraksi dengan para penonton. Masing-masing penonton seakan punya caranya masing-masing untuk menikmati penampilan The Adams. Ada yang sibuk bernyanyi dan berjoget bersama teman-temannya, ada pula yang memilih untuk mengabadikan momen-momen penampilan band yang satu ini.
“Ternyata ramai banget, sampai ke ujung-ujung sana. Halo-halo semuanya,” seru para personel The Adams pada (3/9/2023) yang tentu disapa balik oleh para penonton dengan tidak kalah semangat. Tak berhenti begitu saja, “Hanya Kau” dan “Timur” pun dibawakan.
Menuju akhir lagu dimainkan, para penonton sudah mulai meneriakkan judul lagu yang hendak dimainkan. “Konservatif! Konservatif!,” sahut-sahutan penonton yang disambut baik oleh para personel The Adams karena setelahnya, instrumen “Konservatif” dimainkan dan semua orang sing along di lagu terakhir penampilan band ini. Mendekati selesainya lagu, semua penonton bertepuk tangan mengikuti irama lagu dan bernyanyi diiringi oleh permainan apik dari The Adams sendiri. Sampai akhirnya The Adams– dengan iringan merdu suara penonton– menutup penampilan di Synchronize Festival 2023 dengan keseruan yang tiada dua.
Malam Senin menjadi lebih spesial dibandingkan biasanya melalui penampilan Tulus dan The Adams. Besar apresiasi untuk seluruh panggung Synchronize Festival 2023 yang sudah menjadi tempat untuk para musisi dan penonton saling berbagi rasa bahagia serta bersukacita merayakan “Lebaran Musik Indonesia”. Berkumpul untuk menyuarakan dan mengekspresikan perasaan, Synchronize Fest 2023 harus masuk ke dalam highlight of the year mu ya Sobat Muda!
Penulis: Calandra Divina Djamil, Volunter untuk Synchronize Fest 2023, Mahasiswa Universitas Malaya
Fotografer: Abiyu Bayuaji, Volunter untuk Synchronize Fest 2023, Mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta dan Justin Amudra Patmadiwiria, Volunter untuk Synchronize Fest 2023, Mahasiswa Universitas Indonesia