Festival musik merupakan salah satu kegiatan yang digemari oleh anak muda. Acara ini juga dijadikan mereka sebagai ajang untuk mengekspresikan diri. Tak heran, banyak penonton berdandan semaksimal mungkin untuk menyesuaikan penampilan dengan suasana festival tersebut.
Hal itu juga yang diperhatikan oleh Monica Budidharma seorang perempuan muda asal Jakarta. Monic mengaku sebagai pemuda yang sangat menyukai festival musik, penampilan atau outfit menjadi salah satu hal terpenting untuk dipersiapkan. “Menurut aku penting karena kita bisa lebih mencari tahu diri kita itu maunya kayak gimana terus lebih bisa mengekspresikan diri juga,” ucap Monic ketika ditemui di We The Fest 2023, Senayan, Minggu (24/7/2023).
Monic berpakaian casual dengan kaos dan celana bahan. Pakaian tersebut dipilihnya dengan alasan ingin terlihat santai dengan pakaian yang tidak panas. “(Pakai outfit) ini karena nyaman dan cuacanya juga agak gerah. Jadi aku lebih pengen cari baju yang emang gampang dan leluasa untuk gerak aja,” jelasnya.
Monic menyebut salah satu caranya untuk mempersiapkan penampilannya dengan menyesuaikan tema acara yang dipadukan melalui kenyamanan diri. “Pertama, lihat temanya dulu gimana, kedua kalian nyamannya gimana dan lebih ke bahan (baju) yang enak dipakai untuk jalan,” ujar Monic menyampaikan tips berpakaian.
Sama dengan Monic, Desi Irsyam (23) dan Aqnes Annastasya (23), juga setuju bahwa kenyamanan berpakaian menjadi hal terpenting saat menghadiri festival musik. “Kalau aku (pakaian) sesimpel mungkin, tapi juga se-modis mungkin. Aku enggak mau ribet, enggak mau gerah,” ucap Desi saat menghadiri festival musik yang sama dengan Monic.
Meski menginginkan berpakaian simpel, Desi juga memadukan pakaiannya tersebut dengan aksesoris dan riasan wajah. Oleh karena itu, butuh waktu sekitar satu jam untuk dirinya mempersiapkan penampilan ke We The Fest 2023.
Desi juga menyebut bahwa inspirasi outfit didapatkannya melalui media sosial dan orang sekitar. Ia bahkan menyebut untuk pakaian di We The Fest 2023 sudah dipersiapkannya sejak satu tahun yang lalu. “(Ide outfit) udah dari tahun lalu deh kayaknya. ‘Ah tahun depan gue mau pake rok jeans’ itu karena tahun lalu liat orang random orang pake rok jeans lucu, terus aku jadi pengen pakai ini,” ungkap Desi.
Berbeda halnya dengan Desi yang telah mempersiapkan pakaian festivalnya sejak jauh-jauh hari, Aqnes mengaku dirinya baru memilih baju beberapa hari sebelum datang ke festival. “Enggak ada persiapan sih, kayak baju ini aku langsung ambil aja, tapi tetap cari yang nyaman,” pungkas Aqnes.
Ragam busana festival lainnya yang kerap dijadikan inspirasi outfit adalah couple outfit. Ditemui di festival musik We The Fest 2023, Minggu (24/7) malam pula, Moh Adlan Hakim Tuasikal (20) dan Dyah Liesna Kusuma Wardani (20), datang dengan atasan hingga bawahan serba hitam dipadukan dengan leather jacket hitam yang senada dan sepatu putih.
“Kalau saya sih (inginnya) simple aja ya, tapi ini ide dari dia (Dyah) sebenarnya makanya couple-an dari pada ngamuk, tapi kita kaum cowok-cowok biasanya pengen santai aja pakai celana pendek dan kaos. Walaupun panas banget ya (pakai jaket), saya juga tadi udah lepas dan ini dipakai lagi untuk foto,” cerita Adlan seraya tertawa.
Adlan dan Dyah mengaku bahwa mereka sengaja mempersiapkan outfit couple ini dari beberapa hari sebelumnya khusus untuk festival ini. “(Belinya) barengan khusus untuk hari ini baru tiga hari yang lalu. Sekali-kali juga pakai baju couple-an,” tukas Dyah. Dyah mengaku mendapatkan inspirasi pakaian ini dari media sosial TikTok. “Awalnya dari TikTok nyari-nyari inspirasi outfit untuk nonton festival ngikutin vibes artis yang mau ditonton juga, sih, lalu ketemu leather jacket gini,” tambah Dyah.
Terakhir, Adlan dan Dyah pun menyetujui pentingnya ekspresi melalui penampilan di festival. “Menurutku, (penampilan penonton) ini juga bentuk menghargai artis-artis yang tampil sekaligus nyamain vibes mereka” tambah Dyah. Namun, keduanya pun setuju pula bahwa kenyamanan harus tetap menjadi aspek terpenting. “Pokoknya pilihlah outfit yang nyaman. Jadi, jangan mandang brand-nya juga, yang pas aja,” tukas Adlan.
Penulis:
– Aurelia Tamirin, Mahasiswa Jurusan Kriminologi, Universitas Indonesia
– Alethea Pricila Sianturi, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara