Kota sepadat Jakarta seringkali menyesakkan penghuninya. Kaki-kaki bergerak tergesa, kendaraan padat berbaris menunggu cahaya hijau. Masyarakat di Ibukota hidup dalam ritme yang secepat laju KRL tanpa ada yang tahu pasti, siapa sesungguhnya yang mengejar mereka.
Terlebih bagi para pekerja. Tekanan datang dari berbagai arah, memupuk stress dalam kepala. Dari lima hari kerja yang selalu sukses membuat mumet, akhir pekan seringnya diandalkan sebagai pelipur lara. Sebagian kecil dari ambisius Jakarta itu memilih menikmati BNI International Java Jazz Festival 2023 di JIExpo Kemayoran sebagai tempat melepaskan sedikit bebannya.
Hari kedua Java Jazz Festival 2023 digelar pada Sabtu (3/6/2023) diramaikan oleh para musisi dalam dan luar negeri hadir melantunkan musik yang menjelma menjadi sarana penonton menyalurkan stress-nya. Nama-nama besar seperti Cory Wong, Max, Juicy Lucy, Stacey Ryan, dan ditambah musisi Tanah Air seperti Cakra Khan, Yovie Widianto, Mario Ginanjar, Teddy Adhitya mengisi 12 panggung yang ada malam itu.
Pengunjung telah memenuhi kawasan pusat konvensi dan eksibisi kebanggaan Kemayoran itu sejak sore hari. Berbagai macam pengunjung dari berbagai asal daerah mengantre dengan tujuan yang sama, yakni bertemu dan bernyanyi bersama musisi idola mereka.
Yohana, Mei, dan Liana merupakan sebagian kecil pengunjung yang telah standby di dalam JIExpo sejak sore hari. Para pekerja BUMN itu tinggal di kawasan yang berbeda, tetapi memutuskan menghabiskan akhir pekannya melepas penat bersama di festival musik tahunan itu.
“Waktu itu (tahu) dari website, terus lihat guest star-nya caem-caem dan kebetulan juga hari Sabtu ya, libur kantor, jadi kita dateng, deh,” ujar Yohana. Ketiganya ingin menikmari penampilan Adhitia Sofyan, Fabio Asher, Sezairi, dan Juicy Luicy.
Tiga rekan kerja itu mengaku menanti Java Jazz dengan antusias. Dari seluruh outfit yang melekat pada mereka sore itu terlihat mereka mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya. Meskipun harus “diet” selama beberapa hari demi membeli tiketnya, mereka tidak menyesali keputusan berkunjung ke JIEXPO malam itu. “Java Jazz tahun ini guest star-nya keren-keren. Ditunggu tahun depan, ya!” kata Yohana yang diiyakan oleh teman-temannya.
Lain lagi dengan Caroline, warga asal Gading Serpong itu mengaku telah beberapa kali menonton Java Jazz bersama teman-temannya. “Karena lumayan demen, ya. Jadi kalau tiap tahun ada, dan ada barengan teman-teman, ya mau nonton. Momennya ‘kan cuma setahun sekali,” katanya. Ia mengaku, menghabiskan waktu bersama teman di akhir pekan selalu ampuh untuk mengurai stress selama sepekan.
Sore itu, Caroline terlihat santai tetapi tetap stylish dengan terusan hijaunya. Ia mengaku tidak banyak mengeluarkan banyak usaha untuk outfit-nya di festival ini. “Baju pasti mikirin juga, sih. Tapi aku juga santai aja. Kebayangnya ini pokoknya outdoor, berarti pake yang gak bikin kepanasan, tapi tetap modisnya ada,” jelasnya.
Rama, salah satu staff yang bertugas di bagian produksi festival, membagikan cerita lain. Keterlibatannya yang baru sejak tahun lalu sudah cukup membuatnya berani berkata bahwa Java Jazz ampuh menjadi obat di tengah kepadatan hidup selama sepekan. “Ya emang dijadwalkan di akhir pekan supaya penontonnya bisa istirahat sebentar ya, dari kesibukan kerja,” katanya.
Meski sudah wara-wiri sejak seminggu sebelum festival digelar, Rama tetap merasa excited untuk menonton para musisi yang hadir selama festival. “Sekarang ‘kan udah siap semua, panggung segala macam. Udah tinggal menikmati hasil aja,” katanya sambil tersenyum senang.
Setiap penonton bisa memilih suguhan musik yang diinginkannya. Festival musik yang sudah digelar 18 tahun ini pun sukses menghibur kaum muda.
Penulis: Lydia Tesa, Volunter untuk Java Jazz 2023, Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Fotografer: Nila Eleora Putri Sianturi, Volunter untuk Java Jazz 2023, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung