Dua Wajah Alas Purwo, Mistis dan Indah

0
601

Kesan mistis mungkin sudah menjadi suatu yang identik jika mendengar nama Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur. Bagaimana tidak, nama Alas Purwo sempat ramai dibicarakan karena diduga menjadi lokasi kisah horor KKN di Desa Penari. Meskipun begitu, kebenarannya belum terbukti karena sang penulis tidak menuliskan secara jelas latar lokasi kisah tersebut.

Kesan tersebut juga diperkuat oleh kepercayaan masyarakat yang mempercayai bahwa dengan melakukan bertapa di Alas Purwo akan memperoleh wangsit berupa kekayaan, kemudahan jodoh dan lainnya.

Selain itu, Alas Purwo juga dipercayai sebagai hutan tertua di Pulau Jawa dan menjadi lokasi bertukar pikiran maupun berdiam diri para raja Jawa jaman dahulu. Hal itu dibuktikan dengan terdapatnya banyak goa maupun bangunan peninggalan sejarah yang masih digunakan masyarakat untuk melakukan ritual.

Replika “Afrika”

Dibalik kesan mistis yang dimilikinya, Taman Nasional Alas Purwo memiliki daya tarik wisata alam yang indah. Salah satunya adalah Savana Sadengan yang dijuluki sebagai replika Afrika di Banyuwangi.

Koleksi kerangka satwa mati di Savana Sadengan. Foto: Elisabeth Indriani Intan

Sadengan merupakan savana buatan yang digunakan sebagai tempat padang penggembalaan (feeding ground) dengan luas kurang lebih 84 hektar. Pembuatan Savana Sadengan bertujuan untuk menyediakan habitat bagi satwa di Taman Nasional Alas Purwo.

Spesies yang menempati savana ini antara lain Banteng Jawa (Bos javanicus), kijang (muntiacus muntjac), rusa (cervus timorensis), babi hutan (sus scrofa) dan berbagai jenis burung seperti merak hijau (pavo muticus) dan jalak putih (acridotheres melanopterus). Selain itu, ada pula predator alami seperti ajag (cuon alpinus) dan macan tutul (panthera pardus).

Wisatawan yang ingin menikmati suasana di Savana Sadengan tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan savana dan mendekati satwa. Melainkan diharuskan berada di zona pengawasan yang telah ditentukan serta disediakan bangunan bertingkat jika ingin melihat dari ketinggian. Hal ini tentu saja dengan alasan keamanan wisatawan maupun satwa agar tidak terganggu ekosistemnya.

Pantai dan pemandian

Pantai Pancur, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Foto: Aunal Adha Sulistiari

Selain Savana Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo juga memiliki Pantai Pancur yang tidak kalah indah. Pantai Pancur merupakan pantai berpasir putih dengan batuan karang di sekitarnya. Air laut di pantai ini juga sangat jernih dan jika beruntung akan menemukan satwa laut yang terjebak di celah-celah bebatuan saat surut.

Kolam pemandian alam di Pantai Pancur. Foto: Aunal Adha Sulistiari

Tetapi, wisatawan yang berkunjung ke pantai itu tidak diperbolehkan berenang di laut karena kawasan pantainya memiliki ombak yang relatif besar sehingga dikhawatirkan akan terbawa arus. Meskipun begitu, terdapat kegiatan lain yang bisa dilakukan di pantai ini seperti berfoto, bersantai menikmati suasana pantai dan bermain air di kolam pemandian alam yang tidak jauh dari tepi pantai.

Kolam pemandian alam tersebut memiliki dua air terjun kecil atau pancuran. Oleh sebab itu, nama dari pantai ini diambil dari kata pancuran sehingga dikenal sebagai Pantai Pancur.

Penulis: Aunal Adha Sulistiari, Magangers Kompas Muda Harian Kompas Batch IX