Bandirma Onyedi Eylül University, Turki, November 2022 lalu menyelenggarakan wisuda untuk kelas bahasa Turki, Türkçe Öğrenim Araştırma ve Uygulama Merkezi (TÖMER). Wisuda untuk untuk para pelajar internasional yang selesai belajar bahasa dalam kurang lebih satu tahun.
Mahasiswa dari Indonesia pun ikut serta memeriahkan kegiatan tersebut. Diantara para wisudawan, terdapat sekitar 40 orang pelajar yang berasal dari Indonesia.
Bertempat di Merkez Yerleşke kapalı Spor Salonu, kegiatan tersebut dimulai dengan penampilan band mahasiswa internasional yang dua personelnya berasal dari Indonesia, Ridho (gitaris) dan Cahya (pemain drum). Mereka membawakan beberapa lagu Turki modern seperti Senden Daha Güzel, uslanmıyor bu, ay tenli kadın, dan lainnya.
Pada kesempatan itu Rektor Bandirma Onyedi Eylül University berharap seluruh mahasiswa itu akan lebih giat lagi ketika sudah masuk ke dalam kelas perkuliahan, karena di sanalah perjuangan sebenarnya yang sangat melelahkan.
Prof. Dr. Süleyman Özdemir juga didampingi oleh Prof. Dr. Alpaslan Serel (Wakil Rektor), Cihangis Boz (Sekretaris Jendral), Omer Inan (Kepala Mahasiswa Internasional, beserta jajaran dosen kelas bahasa TÖMER.
Penampilan band usai, masuk ke acara wisuda bagi wisudawan kelas yang diperkirakan berasal dari 30 negara. Mereka bersama-sama menaiki panggung dan melakukan aksi pelemparan toga secara berbarengan, dipimpin langsung oleh rektor kampus.
Acara dilanjutkan dengan penampilan adat budaya dari beberapa mahasiswa internasional yang ada di Bandirma Onyedi Eylül University. Dimulai dengan tarian Kara Zhorga, tarian khas tradisional Kazakhstan.
Tarian yang memili arti kuda hitam tersebut menggambarkan kehidupan masa lalu orang Kazakh. Pada tarian itu, pasukan yang dibawakan oleh delapan orang laki-laki. Pertunjukan diakhiri oleh permainan alat musik tradisional dombra atau dombyra (bahasa Kazakh: домбыра).
Penampilan berikutnya dari mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam kelompok Sanggar Wiraga Tari (Garwita) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Bandirma). Mereka membawakan beberapa tari tradisional khas dari beberapa daerah yang ada di Wonderland Indonesia pertama, seperti tari Kecak Bali.
“Kami latihan kurang lebih sebulan, setiap siang hari, sebab kesempatan ini merupakan hal yang sangat kami tunggu-tunggu. Walaupun membuat tegang juga kecewa, namun kami sangat antusias menampilkan budaya Indonesia di depan khalayak internasional seperti acara ini,” kata Bima Ambrossia, mahasiswa asal Indonesia yang ikut menari, selepas penampilan bersama tim Garwita PPI Bandirma.
Beberapa mahasiswa dari negara seperti Yaman, Guinea, Pakistan dan lainnya juga ikut serta dalam menampilkan budaya dari negara masing-masing.
Acara ditutup dengan menari bersama sambil diiringi beberapa lagu dari Afrika. Salah satunya lagu yang terkenal dari afrika yang menjadi musik pengiring di perhelatan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Muhammad Rangga, mahasiswa Indonesia program Sarjana Ilmu Politik dan Administrasi Publik Bandirma Onyedi Eylul University, Balikesir, Turki.