Pembukaan Perhelatan Akbar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-X dan KKN Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (17/07/2022) berlangsung di Universitas Palangka Raya (UPR). Tahun ini, UPR dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan dan KKN BKS PTN Wilayah Barat.
KKN Kebangsaan kali ini mengusung tema Penerapan Falsafah Huma Betang Sebagai Perwujudan NKRI Dalam Mendukung Pengembangan Pangan (Food Estate) Menuju Kemandirian Nasional. Dalam pelaksanaan pembukaan KKN Kebangsaan dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, hingga Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Sri Gunani Pratiwi.
Huma Betang merupakan rumah adat masyarakat Kalteng yang berukuran besar. Rumah tersebut dibangun dari hasil gotong royong masyarakat setempat. Dari rumah itulah bisa menghasilkan berbagai keputusan hasil musyawarah dan mufakat masyarakat untuk mengatasi berbagai persoalan masyarakat.
Dalam sambutannya Rektor UPR Andrie Elia menjelaskan, pentingnya semangat kebhinekaan serta karakter kebangsaan dalam diri setiap mahasiswa khususnya dalam mencapai generasi emas 2045. “Dalam menghadapi generasi emas 2045, dimana nantinya mahasiswa sebagai pemuda pemudi akan menjadi agen perubahan yang membawa bangsa Indonesia ke arah kemajuan di berbagai elemen kehidupan,” ujar Andrie saat pembukaan sambutannya di Stadiun Mini Universitas Palangka Raya, Minggu (17/07/2022).
Andrie menambahkan, mahasiswa seharusnnya memiliki semangat kegotongroyongan dan saling membantu satu sama lain khususnya dalam hal membangun desa. “Seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN Kebangsaan di UPR berjumlah kurang lebih 2.331 mahasiswa. Sebanyak seribu di antaranya berasal dari 73 perguruan tinggi di berbagai daerah dan kurang lebih 1500-an merupakan mahasiswa UPR. Mereka akan saling bersinergi membangun desa di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau,” ungkap Andrie.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarno Putri dalam sambutannya melalui daring. “Lumbung pangan (food estate) memang untuk menghadapi ancaman krisis pangan yang kemungkinan akan terjadi tak hanya di Indonesia bahkan juga dunia. Makanya mahasiswa harus bisa saling berkerja sama semisal dalam hal peningkatan riset pangan, distribusi pangan dan sebagainya,” ungkap Megawati.
Lebih lanjut, Megawati juga berharap agar KKN Kebangsaan dapat menanamkan nilai ideologi Pancasila di antaranya nasionalisme, kepemimpinan, integritas hingga kebhinekaan yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga masyarakat. “Dapat dikatakan perlu sinergi konektifitas di antara para mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita menjadi lumbung pangan nasional. Bukan cita-cita yang seakan sangat dibesar-besarkan jika kita optimis dan saling menyokong tidak ada yang tak mungkin akan tercapainya cita-cita tersebut,” tutup Megawati.
Nindy Natasya salah seorang mahasiswa Universitas Andalas Padang yang menjadi peserta dalam KKN Kebangsaan ke-X mengatakan, dengan mengikuti KKN Kebangsaan, dia dapat menjalin persahabatan dan belajar menghargai banyak orang dari berbagai asal daerah. Selain itu, dia juga bisa menambah wawasan baru. “KKN Kebangsaan menjadi wadah bagi saya belajar banyak hal baru, menerima banyak perbedaan pendapat, serta mengenal budaya baru,” ungkap Nindy.
Nindy berharap, KKN Kebangsaan bisa terus berlanjut setiap tahun. “Setiap tahunnya tema yang diangkatkan memang selalu menarik dan sesuai dengan apa yang di hadapi masa kini, bentuk kolaborasi mahasiswa dan TNI serta Kementerian Pendidikan dalam bingkai KKN Kebangsaan dapat menjadi wadah bertukar pikiran dalam mengatasi masalah bangsa semoga untuk tahun selanjutnya dapat mengusung tema yang lebih menarik lagi tentunya,” tutup Nindy.
Penulis :
Elvi Rahmawani, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang dan Magangers Kompas Muda Batch XII.