Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 yang sudah tertunda selama dua tahun akhirnya kembali di tengah masyarakat. Konser musik ini juga menandakan bangkitnya industri musik di tanah air akibat pandemi Covid-19. Dalam masa perbaikan pascapandemi ini, tentunya penyesuaian baru dan protokol kesehatan diterapkan di sana.
Tahun 2022, kali ke-17 konser musik ini digelar di Indonesia. Konser musik yang digelar selama tiga hari tersebut tentunya mengundang banyak artis tanah air maupun mancanegara. Hal ini pastinya menarik minat masyarakat untuk menonton. Pengunjung yang hadir pun berasal dari berbagai kalangan. Banjirnya pengunjung itu harus dibarengi dengan langkah antisipatif untuk menekan penyebaran virus korona.
Semangat yang tinggi dari penonton membuat penyelenggara harus menyiapkan langkah antisipatif agar konser berjalan dengan lancar. Hal yang paling utama ialah jangan sampai ada penyebaran virus Covid-19 di Java Jazz Festival 2022. Berbagai langkah dilakukan penyelenggara untuk menghindari penyebaran virus.
Ada banyak protokol kesehatan yang harus dipenuhi oleh penonton. Beberapa syarat di antaranya ialah sudah vaksin minimal 2 dosis, mengenakan masker, dan tidak berkerumun. Selain itu, bagi setiap penonton yang ingin memasuki tempat acara, diwajibkan untuk memindai barcode melalui aplikasi Peduli Lindungi. Di dalam venue acara, ada petugas yang bertugas untuk mengontrol kerumunan.
Tekait protokol kesehatan yang ada, tentunya memancing tanggapan dari penonton. “Menurut aku sudah cukup aman ya. Udah memenuhi standar,” jelas Diva (25), perempuan asal Jakarta Selatan.
Ia menuturkan bahwa menonton konser di masa sekarang lebih percaya diri. “Saya sudah vaksin ketiga, jadi merasa aman aja,” katanya. Diva yakin bahwa setiap orang wajib bertanggung jawab menjalankan protokol kesehatan yang ada.
Menurutnya, saling menjaga diri adalah hal yang utama. Hal itu merupakan bentuk tanggung jawab saat konser di masa pandemi seperti ini. “Yang penting kita bawa hand sanitizer, sering ganti masker, bawa kebutuhan kesehatan sendiri,” jelasnya saat ditemui di area Java Jazz Festival 2022, Jumat (27/5/2022). Kesadaran akan diri sendiri menjadi kunci dalam meminimalisasi risiko yang ada.
Protokol kesehatan tersebut nyatanya penting untuk diterapkan. Selain menghindari kejadian yang tak diinginkan, hal ini sebagai langkah antisipatif penyebaran virus Covid-19. Mengingat Indonesia yang belum sepenuhnya bersih dari pandemi Covid-19. Industri penyelenggaran festival pun turut menyesuaikan akan keadaan yang ada.
Antusiasme penonton tentunya sangat tinggi. Mereka rela datang jauh dari tempat tinggalnya untuk menonton konser musik jazz yang megah ini. Seperti, Sasa (27) yang berasal dari Jakarta Timur. Untuk saat ini, ia ingin menonton penampilan dari Jacob Ogawa dan Vina Panduwinata. Hari pertama Java Jazz 2022, ia datang bersama kedua temannya. Idolanya tersebut mengantar dirinya hadir di Java Jazz Festival 2022.
Terkait penyesuaian baru, karyawati swasta ini mengatakan bahwa ada syarat tertentu yang harus dipatuhi sebelum menonton konser ini. “Sebelum show, ada pengumuman untuk pakai masker. Harus sudah vaksin. Ada pengumuman di website dan juga email,” jelasnya. Ia merasa tidak masalah jika protokol kesehatan tersebut harus dipenuhi. Hal ini juga demi menjaga keamanan dan kesehatan seluruh penonton.
“Kita sebagai penonton harus bisa jaga diri masing-masing dan bertanggung jawab,” tuturnya saat ditemui di area MLD Spot Hall, Java Jazz Festival 2022, Jumat (27/5). Protokol kesehatan tersebut tentunya menjadi hal yang utama. Di pintu masuk, sudah terpampang dengan jelas papan pengumuman daftar protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Memasuki area panggung, kursi-kursi telah tersusun rapi demi menghindari dari kerumunan.
Ajang musik Jazz terbesar di Indonesia ini layaknya diberi apresiasi. Di samping penyelenggaraan konser untuk menghibur, protokol kesehatan masih menjadi perhatian. Aturan yang tetap mendisiplinkan penonton masih diterapkan di sana. Semoga dalam waktu dekat, hadir lagi konser musik yang menghibur kita semua khususnya kawula muda.
Jaya terus industri musik Indonesia!
Penulis:
Rafi Ramadhan, Mahasiswa Universitas Brawijaya/Magangers Kompas Muda Batch XI
Fotografer:
– Viko Achmad, Mahasiswa Universitas Gunadarma/Magangers Kompas Muda Batch XII
– Girvan Syawal Khresnatendi Kurniawan, Mahasiswa Telkom University/ Magangers Kompas Muda Batch XII