Konser musik yang bisa dihadiri banyak orang merupakan salah satu yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Banyak kegiatan konser musik yang harus distop, mengingat ganasnya sang virus. Akan tetapi, memasuki 2022, konser musik mulai bermunculan seiring dengan pemulihan paska pandemi Covid-19. Tak lama lagi Java Jazz Festival 2022 akan menyapa para penggemar musik dalam pergelaran pada 27 sampai 29 Mei mendatang.
Dalam masa pandemi, Sobat Muda tentu merindukan konser musik. Rindu untuk bernyanyi dan berdendang bersama kawan dan keluarga tercinta. Rindu tersebut harus ditahan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun, dari 2020 sampai dengan 2021. Seluruh kegiatan konser musik banting setir menjadi dalam jaringan (daring) melalui internet. Tentunya, rindu akan konser musik tersebut harus dibayar.
Rasa rindu akan konser musik datang dari Sheina Hassya (21), mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Selama pandemi ia belum menonton konser musik secara langsung. Kendala yang ditemui antara lain jumlah tiket yang terbatas. Ditambah lagi jumlah konser selama pandemi kemarin sangat terbatas.
“Kangen banget nonton konser offline karena aku memang seneng banget sama musik,” kata perempuan asal Tangerang Selatan itu. Baginya, menonton konser secara langsung bukan hanya mendengarkan musik saja, tetapi juga melihat bagaimana musisi tersebut memainkan instrumen. Menonton konser secara langsung menjadi harapan besar Sheina.
“Lebih ngena aja kalo langsung,” tuturnya. Sheina merasa jika pesan yang dibawa musisi di setiap pertunjukan lebih terasa jika menonton konser secara langsung. Vibes yang dibawakan setiap musisi akan sampai ke penonton. Ia merasa, konser secara langsung akan membawa penonton kepada suasana sesungguhnya.
Sebelum pandemi, Sheina selalu menargetkan setiap tahun untuk nonton konser musik. “Minimal setahun sekali aku nonton konser musik,” tutur Sheina saat dihubungi melalui WhatsApp pada Kamis (12/5/2022). Ia biasa menonton konser musik bergenre jaz, Contohnya Java Jazz Festival. Genre tersebut merupakan genre yang ia sukai. Tak jarang ia sering menonton konser musik bersama keluarga.
Kerinduan akan konser musik tentu saja didambakan oleh banyak pihak. Baik tua maupun muda. Sebenarnya tak hanya Sheina saja yang merindukannya, masih banyak Sobat Muda yang lain menginginkan menonton pertunjukan musik. Memasuki Mei 2022, flyer dan iklan konser musik banyak bermunculan, seperti Java Jazz Festival 2022 yang akan dihelat pada 27 sampai 29 Mei mendatang.
Seiring berjalannya waktu, tak hanya di Jakarta, sudah banyak konser musik yang terselenggara. Salah satunya Yogyakarta Forest Festival 2022. Konser musik tersebut digelar pada 27 Maret 2022 lalu. Sangat unik, pelaksanaannya dilakukan di Hutan Pinus Mangunan, Yogyakarta. Konser musik itu menghadirkan Tulus sebagai bintang tamu utamanya.
Salah satu penontonnya, Naufal Aji (20) merasa senang bisa kembali nonton konser musik lagi. Setelah vakum nonton konser kurang lebih 2 tahun, ia merasa rindunya sudah terbayarkan. Sebelum pandemi pun ia senang menonton konser musik. “Selain bisa melihat idola, aku juga bisa me-refresh otak,” katanya. Saat pandemi, ia hanya bisa menonton melalui live streaming.
“Tahu info konser itu dari Instagram, jadi langsung beli tiket aja,” ujar Naufal saat dihubungi melalui WhatsApp pada Kamis (12/5/2022). Jarak tempat tinggal tidak terlalu jauh dengan tempat konser, ia bergegas membeli tiket. Dalam kesempatan itu, ia pergi bersama keluarga. Ia sengaja hadir untuk menonton penampilan Tulus.
Meski kondisi pandemi sudah menurun tetapi panitia tetap memberlakukan protokol kesehatan di Yogyakarta Forest Festival 2022. “Aku harus swab antigen sebelum konser,” jelasnya. Ia menyatakan, sebelum masuk venue, ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Vaksin minimal dua dosis dan tes usap antigen menjadi syarat. Para pengunjung juga diharuskan untuk scan kode melalui aplikasi Peduli Lindungi. “Ya ini hal baru sih di konser sekarang ini,” kata Naufal.
Seiring dengan hadir kembali konser musik mengisyartkan bahwa industri musik tanah air mulai bangkit kembali. Hal ini menjadi pertanda bahwa ada masa pemulihan paska pandemi Covid-19. Konser musik yang kian dirindukan mulai eksis kembali di depan mata kita.
Penyesuaian-penyesuaian baru terus dilakukan demi meminimalisasi penyebaran virus. Sikap optimistis selalu dijaga oleh penyelenggara konser dan juga penonton yang hadir. Konser musik sebagai ajang hiburan tanpa meninggalkan protokol kesehatan yang berlaku.
Jaya selalu industri konser musik Indonesia!
Rafi Ramadhan, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang
Comments are closed.