Tak bisa dipungkiri, media sosial menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir setiap saat kita terpapar informasi yang berasal dari medsos. Nah, bagaimana kita menyikapi sekaligus menyaring semua informasi di medsos?
Pada Sabtu (23/10/2021) lalu, Kompas Muda menyelenggarakan webinar dengan tema “Bijak Bicara di Media Sosial” dalam rangka menyambut Magangers Kompas Muda Batch XII. Webinar kali ini dibuka untuk umum, khususnya bagi Sobat Muda yang tertarik untuk mengikuti Magangers Kompas Muda Batch XII.
Magangers merupakan program yang dilaksanakan oleh Kompas Muda setiap tahunnya untuk mencari teman-teman yang memiliki ketertarikan dan bakat di bidang jurnalistik. Tahun ini, Magangers Kompas Muda berkolaborasi dengan Tanoto Foundation yang bergerak di bidang pendidikan.
Webinar yang dipandu oleh Jeffrey Nayoan ini menghadirkan Moudy Alveria, selaku Tanoto Scholar 2019 dari Universitas Andalas Padang, dan Angger Putranto, selaku Wakil Manager Departemen Media Sosial Harian Kompas, untuk membahas bagaimana generasi muda saat ini menyikapi perkembangan media sosial. Seperti yang kita tahu, perkembangan media sosial di era sekarang kian masif yang harus disertai kebijakan para penggunanya.
Rhaihan Ari (19), Magangers Batch XI yang saat ini kuliah di Institut Teknologi Surabaya, mengungkapkan kesannya akan webinar yang berlangsung. “Seru banget,” ungkapnya, “Kami diberi pandangan baru tentang cara bersosial media yang baik dan benar.”
Pada awal diskusi, disebutkan bahwa fungsi media sosial bagi Kompas adalah sebagai bagian dari mata, telinga, dan hidung. Media sosial berfungsi untuk memantau perkembangan yang terjadi sehingga berita yang dihasilkan relevan untuk Sobat Muda di luar sana. Angger Putranto, atau yang akrab disapa Mas Angger, menyampaikan bahwa bijak di media sosial berarti kita bebas berpendapat namun tanpa menyakiti orang lain.
Tidak jauh berbeda dengan Mas Angger, Moudy berpendapat bahwa bijak berarti kepandaian kita dalam menempatkan diri. “Kita boleh bebas, tetapi dengan syarat,” tutur Moudy. Menurutnya, para pengguna boleh saling mengkritik, memberikan saran, tetapi bukan dengan hate speech.
Selain itu, media sosial yang kerap diidentikan dengan sesuatu yang ‘viral’ juga sempat disinggung dalam diskusi. Ada orang yang memang sejak awal memiliki niatan untuk menjadi viral namun tidak selalu viral, dan ada orang yang tidak memiliki niatan untuk menjadi viral namun malah menjadi viral. Bagi Sobat Muda yang memiliki niatan menjadi viral, Mas Angger membagikan 2 prinsip yang bisa kalian terapkan: prinsip SHARE (story, hype, actionable, relevant, emotional) dan prinsip menggerakkan jari.
Antusiasme
Tahun ini, seluruh rangkaian kegiatan magangers akan dilakukan secara daring. Meski begitu, antusiasme Sobat Muda sangat besar. Pertemuan secara daring tidak menyurutkan semangat para calon Magangers Batch XII. Terbukti dari kehadiran para Sobat Muda di webinar yang tidak hanya berasal dari Jabodetabek, tetapi juga Cirebon dan Malang. Selain itu, antusiasme para peserta juga terlihat saat sesi tanya jawab dan kuis berlangsung. Pada sesi tanya jawab, banyak Sobat Muda yang meramaikan fitur kolom komentar untuk menyampaikan pertanyaan.
Ada jawaban menarik dari Moudy ketika ditanyakan terkait public figure yang kerap menggiring opini penggemar ke arah negatif. Menurut Moudy, “Meninggalkan sesuatu yang tidak baik adalah hal paling bijak dan paling mudah yang bisa kita lakukan”.
Oleh karena itu, baik Moudy maupun Mas Angger, sama-sama menghimbau Sobat Muda untuk unfollow akun yang sekiranya tidak bermanfaat untuk kita.
Pada saat kuis, fitur kolom komentar Zoom Meetings kembali diramaikan oleh antusiasme Sobat Muda yang ingin mendapatkan hadiah. Sebanyak 5 pertanyaan dibacakan oleh Jeffrey yang langsung dijawab cepat oleh para Sobat Muda. Para Sobat Muda terlihat tidak kesulitan menjawab pertanyaan seputar Magangers dan acara webinar yang diberikan.
Nathaniel Marli (19), Magangers Batch XI yang saat ini kuliah di Universitas Indonesia, menyampaikan harapannya untuk Magangers Batch XII. “Semoga nanti bisa jalanin magang dengan baik dan have fun juga sama teman-teman sesama Batch XII. Pokoknya bisa dapat ilmu yang lebih, deh,” ungkapnya.
Di akhir webinar, Mas Angger juga sempat menyampaikan pesan terkait penggunaan media sosial di era sekarang.“Jangan sampai kita dikendalikan oleh media sosial, tetapi media sosial berada di bawah kendali kita,” kata Mas Angger.
Selain kegiatan webinar, banyak Sobat Muda yang melamar untuk menjadi Magangers. Tim Kompas Muda menerima 800 pelamar dari seluruh Indonesia. Mereka adalah siswa SMA dan mahasiswa yang berminat belajar jurnalistik ala Kompas. Empat lowongan yang disedikan di program tersebut adalah reporter, fotografer, videografer dan desain garfis. Saat ini, proses seleksi Magangers sedang berlangsung.
Nah, Sobat Muda, itu dia keseruan kegiatan Magangers yang berlangsung sampai Desember 2021. Bagi teman-teman yang masih penasaran dengan program Magangers, kalian bisa cek di Instagram @kompasmuda. Jangan lupa juga untuk follow dan ikuti info-info menarik lainnya. Sampai jumpa di Magangers Kompas Muda Batch XII!
Penulis : Aghniya Fitri Kamila, mahasiswi Jurusan Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan Magangers Kompas Muda Kompas Batch XI
Fotografer : Rhaihan Ari, mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Magangers Kompas Muda Batch XI