Mahasiswa Universitas Diponegoro Ajak Masyarakat Lawan Covid-19

46
512

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang  yang tergabung dalam TIM 1 KKN Tematik Undip di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah melakukan KKN secara hybrid selama dua bulan sejak Maret hingga Mei. KKN tersebut  dilakukan dengan mengombinasikan program pengabdian dari rumah berupa pembuatan buku saku dan jurnal, hingga program yang terjun langsung ke masyarakat. Salah satu program on site-nya berupa penyuluhan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19, Sabtu (19/05/2021).

Kegiatan itu diawali dengan program cek kesehatan gratis yang diberikan kepada warga mulai dari tensi, pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Program yang merupakan implementasi dari keterampilan laboratorium yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah. Tujuannya  untuk melakukan pendeteksian awal terkait keadaan kesehatan masyarakat di desa tersebut.

Sebanyak 10 mahasiswa Kedokteran terlibat dalam program yang diikuti lebih dari 50 warga Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mahasiswa tersebut adalah Hererapratita Aysha, Tobias Advenino, Muhammad Faqih, Septian Eka, Irene Uli, Joana Anjelia, Hubertus Damay, Qorri A’yuna, dan Hanuna.

“Kami berharap lewat cek kesehatan, masyarakat dapat mengetahui adanya keadaan tidak normal atau penyakit yang tidak disadari sebelumnya sehingga mereka dapat mengubah pola konsumsi makanan hingga aktivitas sesuai hasil rekomendasi mahasiswa yang memeriksa “, ujar Muhamad Faqih.

Setelah melakukan cek kesehatan warga juga mendapatkan edukasi soal virus Covid-19 mulai dari bagaimana menerapkan protokol kesehatan 5M, mulai dari enam langkah mencuci tangan, panduan memilih dan cara memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Mahasiswa Undip melakukan cek kesehatan kepada masyarakat Sekaran, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (29/05/2021)

Selain itu mahasiswa peserta KKN memberi edukasi kepada warga desa setempat mengenai pertolongan pertama saat ada warga atau dirinya sendiri mengalami gejala terinfeksi virus Covid-19. Warga juga mendapat pembelajaran tentang panduan melakukan isolasi mandiri jika ada yang terinfeksi virus korona tanpa gejala atau bergejala ringan.

“Semoga kesadaran masyarakat bisa meningkat terkait protokol kesehatan. Kita harus berperan untuk terus mengingatkan ibu-ibu dan warga lain bahwa bahaya Covid-19 itu nyata adanya,”, tambah Hubertus, mahasiswa peserta KKN Undip.

Tak hanya protokol kesehatan, para peserta KKN juga mendapat edukasi terkait program vaksinasi Covid-19 yang saat ini dijalankan pemerintah. Program tersebut hingga Mei lalu baru menyasar para warga lanjut usia dan penderita penyakit kormobid yang resiko terpaparnya cukup tinggi. Edukasi ini menekankan kepada masyarakat bahwa vaksin itu aman dilakukan. Sebelumnya seluruh tenaga kesehatan, anggota TNI/Polri dan sebagian guru sudah menerima vaksin anti Covid-19.

“Ada berbagai alasan mengapa masyarakat enggan mengikuti vaksin. Mulai dari takut, hingga proses administrasi yang cukup panjang. Tapi secara keseluruhan, warga turut mendukung program vaksin ini, bahkan ada yang sudah di vaksin,” kata Hera mengenai pendapat warga Kelurahan Sekaran.

Kegiatan cek kesehatan dan penyuluhan prokes yang diadakan di hari yang sama tersebut mendapat sambutan antuasias dari warga. Sejak pagi, warga sudah mengambil nomor antrean untuk bisa melakukan cek kesehatan gratis. Apalagi program semacam ini belum pernah diselenggarakan sebelumnya di Sekaran.

“Baru pertama kali di Sekaran ada program KKN cek kesehatan gratis seperti ini. Saya ya senang tidak perlu jauh-jauh periksa di apotek.”, ujar Supriyati, salah satu warga Sekaran

Para mahasiswa Undip peserta KKN di Sekaran berharap dengan program cek kesehatan itu, kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pendeteksian awal penyakit dapat meningkat. Selanjutnya  mereka mau melakukan cek kesehatan mandiri di fasilitas kesehatan terdekat.


Hayu Pratiwi, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro Semarang 

Comments are closed.