Komunitas Lentera Desa terbentuk awal tahun 2021 yang didirikan oleh Marita NurSekti dan Putrisia Romadhona. Keduanya merupakan mahasiswa Universitas Jember, Jember, Jaw Timur. Komunitas tersebut merupakan wadah bagi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Jember melalui kegiatan kegiatan pemberdayaan, pelatihan, keaksaraan dan kesetraaan serta pengasuhan anak.
Pada bulan Maret 2021 lalu, Lentera Desa menyelenggarakan kegiatan pertamanya bernama Ekspedisi Pengabdian Masyarakat di Dusun Kalibajing, Desa Curahtakir, Jember, Jawa Timur. Bagi para pegiat sosial Lentera Desa memiliki julukan sebagai Lentera Muda yang memiliki konsistensi, dedikasi dan berjiwa relawan dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.
Lentera desa memiliki visi dan misi untuk memberikan perubahan pada masyarakat berdaya dan berkelanjutan. Kami ingin memberikan perubahan melalui inovasi kearifan lokal dan pemnjadi pendamping masyarakat dan menghadapi perubahan.
Untuk angkatan pertama ini, Lentera Desa memberikan wadah bagi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Universitas Jember. Setelah melalui proses pendaftaran hingga seleksi peserta, maka terpilih sebanyak 20 Lentera Muda yang akan melaksanakan kegiatan ini selama 10 hari untuk tinggal di Dusun Kalibajing Jember.
Dusun Kalibajing merupakan desa tersembunyi yang jauh dan ramainya gemerlap kota Jember. Jarak antara kota dengan dusun membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 jam. Ketika pertama kali menuju Dusun Kalibajing akan disambut disepanjang jalan dengan hutan karet yang rindang. Dusun yang terletak dibalik perkebunan karet milik PTPN Jember, memiliki sejuta keindahan dengan dikelilingi perbukitan serta memiliki wisata tersembunyi yaitu air terjun.
Mayoritas pekerjaan masyarakat adalah pekerja perkebunan karet. Kehidupan masyarakat cukup sederhana. Rutinitas pekerjaan mereka berangkat dimalam hari lalu kembali pulang dipagi hari, karena getah karet yang mereka dapatkan dimalam hari akan disetorkan dipagi harinya. Selain bekerja di kebun karet, ada juga masyarakat yang beternak sapi lainnya memilih merantau ke Bali. Saat ini Dusun Kalibajing sudah memiliki akses listrik yang memadai selama 24 jam.
Fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh Dusun terbilang masih minim. Hanya tersedia satu sekolah dasar dan satu sekolah anak usia dini (PAUD). Namun, dengan adanya keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat sekitar tidak mengurangi antusias dan gotong royong antar masyarakat sekitar maupun ada pendatang seperti kami. Kami sebagai pendatang yang akan melakukan kegiatan di Dusun tersebut, disambut dengan hangat dan ramah oleh masyarakat sekitar.
Pada kegiatan Ekspedisi Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah diberikan kebesasan untuk berkreasi yaitu belajar secara langsung, bersosialisasi dan terjun mengabdi di masyakarat plosok Jawa Timur tepatnya daerah Jember.
Lentera Muda dibekali serta belajar bagaimana mengidentifikasi sebuah masalah, mengolah masalah serta kebutuhan yang ada di masyarakat hingga membentuk program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Dusun tersebut.
Salah satu program yang dijalankan selama pengabdian yakni Program Pemberdayaan melakukan kegiatan sosialisasi Covid-19 dan sosialisasi gizi. Program Pelatihan memberikan pelatihan biji karet dan pelatihan ecoprint. Kemudian Program Keaksaraan & Kesetaraan memiliki kegiatan kelas alam serta pendampingan belajar anak-anak sekolah dasar Kalibajing. Sementara untuk PAUD, kami memberikan kegiatan melatih keterampilan anak dengan pelepah pisang, menanam pohon dan juga ikut serta mendampingi pembelajaran anak-anak usia dini Dusun Kalibajing.
Semua program kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu kurang lebih 9 hari efektif dengan mengikutsertakan juga masyarakat didalamnya. Hal yang mengesankan adalah ketika semua program disambut dengan antusias oleh masyarakat maupun anak-anak Kalibajing.
Respon yang diberikan oleh masyarakat setempat sangat positif ketika kami bertemu dengan Pak Ali selaku Kepala Dusun Kalibajing saat akan melakukan kegiatan. Beliau mengatakan bahwa baru pertama kali ini ada kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Kalibajing.
Kegiatan ini sangat membantu masyarakat terutama anak-anak muda tergerak memiliki keinginan bersekolah lebih tinggi sampai universitas. “Dusun Kalibajing ini dusun yang tidak banyak orang ketahui, pada kesempatan pertama ini kami memilih Dusun Kalibajing untuk mengadakan kegiatan pengabdian Lentera Desa agar lentera muda khususnya mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah UNEJ paham dan belajar menghadapi masyarakat secara langsung khususnya di wilayah plosok,” tambah Putrisia Romadhona.
Peran Lentera Muda memiliki peran besar dalam merancang gerakan pengabdian masyarakat dengan memperhatikan segala aspek yang terkait dengan aktivitas dan efeknya. Pengalaman serta pembelajaran yang Lentera Muda dapatkan selama 10 hari, diharapkan dapat berguna dan tak terlupakan bagi mereka sehingga menjadi kenangan yang berarti.
Sebagai anak muda harus bisa menciptakan sebuah pengabdian yang mampu memberikan sejuta manfaat bagi masyarakat. “Kami berharap kedepannya dapat melakukan kegiatan ekspedisi sosial pengabdian masyarakat di daerah yang berbeda dan perlu mendapat perhatian lebih,” harapan Putrisia Romadhona.
Penulis :
Marita NurSekti, Pendidikan Luar Sekolah Universitas Jember