Musisi asal Indiana, Amerika Serikat, Omar Apollo akan menjadi salah satu pengisi acara special show Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 pada Minggu, (1/3/2020) mendatang. Menyambut penampilannya, pada Selasa (25/2/2020), Omar dan tim Media Sosial Harian Kompas mengadakan sesi tanya jawab bersama para penggemar melalui siaran langsung Instagram.
Di sesi tanya jawab itu, pelantun “Ugotme” ini membagikan awal mula kesukaannya pada musik. Omar mengaku mulai bermain alat musik gitar sejak berumur 12 tahun. Hari demi hari, kesukaan Omar pada alat musik gitar mengantarkannya untuk mulai membuat musik dan lagunya sendiri.
“Musik telah menjadi passion saya sejak kecil. Tapi aku mulai membuat musik dan lagu saya sendiri sejak saya berumur 18 tahun. Sekarang sudah berjalan selama 4 tahun,” kata Omar.
Inspirasi Omar dalam membuat musik terbilang sederhana. Omar menceritakan bagaimana latihan dan obrolan santai bersama teman-teman mau pun rekan-rekan band-nya bisa menginspirasi dia untuk membuat lagu. Tak jarang Omar mengawali pembuatan lagunya dari irama dan syair acak yang tiba-tiba terlintas di benaknya. Omar kemudian merekamnya menjadi voice memo di ponsel, hingga kemudian ia padukan dengan iringan alat-alat musik yang dirasa tepat.
Waktu favorit Omar untuk membuat lagu adalah ketika ia sedang sendirian. Hal itu memberikan ia ketenangan dan konsentrasi tersendiri. “Saya suka menciptakan lagu ketika saya sedang sendirian selama ada barang-barang yang saya butuhkan, seperti laptop dan gitar,” kata Omar.
Dalam kesempatan itu, dia juga menceritakan apa yang dibawanya saat tur. Ketika sedang tur, terdapat beberapa benda yang wajib Omar bawa, di antaranya adalah speaker dan sebuah sparkly t-shirt miliknya. Kecintaan Omar pada musik bahkan membuatnya memiliki studio musik sendiri di bus tour-nya agar ia bisa selalu membuat lagu.
Omar yang memiliki nama asli Omar Velasco tumbuh besar di sebuah kota kecil bernama Hobart di Indiana, Amerika Serikat. Omar menceritakan kehidupan masa kecil di tempat tinggalnya yang serba sunyi dan sederhana.
“Saya pergi ke tempat yang sama setiap hari. Semua orang yang tinggal di sana juga memiliki hubungan yang dekat satu sama lain karena jarak antar tempat tinggal yang berdekatan,” jelas Omar.
Ketika lagu “Ugotme” dirilis pada tahun 2017 dan mendapatkan respons positif dari banyak pendengar, nama Omar pun melejit sebagai musisi RnB. Omar menjelma dari remaja kota kecil menjadi seorang musisi ternama yang lagunya banyak disukai hingga dinyanyikan ulang. Omar menyampaikan kebahagiaan yang ia rasakan sebagai seorang musisi yang karya musiknya diapresiasi oleh banyak orang.
Hal itulah yang membuat Omar merasa sangat senang dan menikmati waktunya di panggung, termasuk di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 mendatang, karena di sanalah ia bisa memberikan hiburan bagi para penggemar yang telah mendukungnya.
“Setiap kali bermusik di panggung, saya merasa harus selalu memberikan usaha yang terbaik di setiap acara, meski di acara yang jumlah penontonnya sedikit sekali pun. Saya rasa (Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020) akan memiliki banyak energi yang menyenangkan dari para penonton dan pengisi acaranya,” kata Omar yang mengaku banyak terpengaruh oleh musisi Prince dalam bermusik.
Seperti dirinya yang banyak terinspirasi dari berbagai musisi, Omar berharap bahwa musik-musik yang ia hasislkan bisa menginspirasi banyak orang pula. Saat ini, Omar sedang mengerjakan album baru yang direncanakan akan rampung pada tahun 2020.
Reporter: Selma Kirana Haryadi, mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Universitas Padjadjaran Bandung