Rencang merupakan sebuah organisasi mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Banten yang bergerak di bidang sosial. Para anggotanya terjun secara langsung membantu masyarakat dan lingkungan sekitar baik internal maupun eksternal kampus.
Organisasi itu memiliki berbagai kegiatan, seperti kegiatan donor darah, kunjungan ke panti asuhan, acara rutin internal, dan acara insidental. Salah satu program Rencang pada tahun ini adalah acara Realistic: Realize the Danger of Plastic dengan tagline Heal the Earth, Less Plastic. Acara tersebut berwujud sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik pada lingkungan dan bagaimana cara menanganinya. Kegiatan dilaksanakan Minggu (16/ 2/2020) yang bertepatan dengan Car Free Day (CFD) dan berlangsung sepanjang kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Acara Realistic bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik, serta apa yang seharusnya kita sebagai warga yang baik melakukan pencegahan dan penanganan atas sampah plastik tersebut. Dengan membagi dalam beberapa kelompok, anggota Rencang berkeliling Kawasan GBK untuk menyosialisasikan bahaya sampah plastik.
Dengan adanya forum ini, organisasi Rencang berharap dapat memberi dampak secara langsung kepada masyarakat. “Yang mendasari pembuatan acara Realistic ini adalah kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Gabby, petugas Public Relation Rencang. Ia menyatakan, masih banyak masyarakat yang menggunakan plastik tidak sadar pada dampak yang sifatnya jangka panjang di masa depan. “Dampak itu sendiri akan berbalik kepada masyarakat dan merugikan bukan hanya lingkungan, namun diri kita sendiri,” lanjutnya.
Menurut Gabby, banyak warga yang mungkin sadar mengenai dampak sampah plastik, namun banyak juga yang mengikuti gerakan untuk mengurangi sampah plastik hanya sebagai sebuah tren. Salah satu contoh nyata adalah membeli sedotan dari bahan stainlis hanya untuk foto dan update di sosial media. “Hal itu tentu sangat disayangkan dan tidak sesuai dengan tujuan utama produk tersebut,” tambah Gaby.
Dylan, salah satu warga yang sedang berada di kawasan GBK dan mengikuti sosialisas dari Rencang mengharapkan acara tersebut dapat terus dilakukan dan dijalankan secara rutin. Bagi dia, sosialisasi merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam memberikan informasi mengenai dampak sampah plastik.
Ia menyarankan, agar organisasi Rencang dapat secara langsung melakukan aksi nyata dengan cara membawa kantung sampah dan mengambil sampah-sampah yang berserakan di Kawasan GBK. Hal tersebut bertujuan untuk menujukan aksi nyata yang dapat dilakukan dalam menghadapai permasalahaan mengenai dampak sampah plastik.
“Semoga kedepan seluruh anggota Rencang dapat menerapkan pelajaran-pelajaran yang telah diberikan, seperti salah satunya acara Realistic ini dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap bisa mengadakan acara serupa yang berdampak pada masyarakat luas,” kata Gaby lagi.
Penulis : Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Hendy Layardi
Editor: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Adonia Bernike Anaya
Fotografer: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Hendy Layardi