Batik, “Fashion” dan Muda-Mudi

0
1521

Batik awalnya berasal dari bahasa Jawa yaitu ambatik yang merupakan gabungan dari ambha yang berarti lebar, luas, kain dan matik yang berarti titik. Ambatik kemudian dikenal dengan istilah batik yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi suatu pola tertentu di sebuah kain.

Pada zaman dulu,  penggunaan batik tidak seperti saat ini. Dahulu, jarang anak muda yang menggunakan batik. Hal ini karena batik hanya boleh digunakan kalangan priyayi atau bangsawan di Jawa sehingga memberikan kesan batik menjadi pakaian yang eksklusif. Pembuatannya juga cukup rumit karena menggunakan tangan dalam prosesnya dan butuh waktu yang lama dalam pembuatan satu jenis batik yaitu kurang lebih 2-3 bulan.

Batik juga sudah diakui oleh Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi Indonesia pada 2 Oktober 2009. Dengan diakuinya batik membuat masyarakat Indonesia merasa semakin bangga dengan keberadaan batik di Indonesia.  Setelah itu sejak beberapa tahun lalu, setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Berbeda dari yang zaman dulu, dengan perkembangan zaman, pandangan terhadap batik juga berubah. Baik dari metode pembuatannya yang kian berkembang seperti perubahan dari pembuatan batik dengan tangan kini menggunakan cap dengan pola yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

Batik yang dahulu berkesan kuno kini berubah menjadi salah satu kegemaran anak muda. Mereka dengan bangga menggunakan batik buatan Indonesia. Bahkan tak jarang anak muda yang memakai batik dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini terjadi karena adanya variasi batik itu sendiri. Batik tidak hanya dalam bentuk kain seperti dulu lagi telah diubah menjadi baju yang digemari oleh anak muda dan memberi kesan yang  fashionable.

Salah satu contohnya adalah Cindy. Ia merupakan mahasiswi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang. Perempuan ini dengan bangga memakai batik sebagai outfitnya. Ia juga memadukan kaos batik dengan celana hitam dan sepatu sneaker sehingga memberi kesan trendi.

ilustrasi model menggunakan pakaian batik modern. Dokumentasi Prib Kompas Corner UMN.
Model : Cindy Buntoro

“Mungkin karena sekarang juga pandangan orang terhadap batik udah terbuka, sih. Motif batik sekarang juga macam-macam jadi lebih mudah digabungin sama celana atau sepatu apa aja,” ucap Cindy tentang alasan menggunakan motif batik untuk kegiatan sehari-harinya. Ia berharap anak muda tetap bangga terhadap batik yang merupakan identitas bangsa Indonesia.

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan. Dengan menggunakan batik, kita sama saja membantu untuk melestarikan budaya Indonesia.  Bangga terhadap batik, bangga terhadap Indonesia.

Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Banten

Penulis : Alethea Pricila Sianturi

Editor :  Adonia Bernike Anaya 

Fotografer : Bryan Kenneth