Saat membawa bekal ke sekolah, pernahkah kita terpikirkan usaha orang yang menyiapkannya? Aspek kecil namun dekat dengan masa kecil seperti bekal makanan atau yang disebut bento dalam bahasa Jepang inilah yang diangkat dalam film Bento Harassment karya Renpei Tsukamoto.
Film asal Jepang ini berkisah tentang seorang anak yang membangkang dan sulit berkomunikasi dengan orang tuanya. Hingga suatu hari sang ibu mendapatkan ide untuk memberikan bento yang dihias dengan apik, bertujuan untuk membuat anaknya malu. Lama-kelamaan, bento yang dibuat justru menjadi sarana komunikasi bagi sang Ibu, Kaori yang diperankan oleh Ryoko Shinohara.
Alur cerita film ini kental dengan isu keluarga, hubungan kurang harmonis antara ibu dengan anak remaja yang cenderung temperamen menjadi nyawa utama. Sudut pandang anak dan ibu juga diangkat, bagaimana perjuangan ibu tunggal yang harus bekerja sembari mengasuh anak dan remaja yang seringkali merasa sendiri dan tidak terbuka dengan orang terdekat.
Bumbu romansa juga sukses menambah rasa dengan kisah cinta yang dialami sang anak, Futaba yang diperankan oleh Kyoko Yoshine. Penuh dengan nano-nano rasa yang bercampur dalam durasi 106 menit, film ini juga didukung dengan grafis lucu yang masih bertemakan bento.
Keindahan alam Jepang khususnya di Pulau Hachijojima yang menjadi set film siap memanjakan mata selama menonton. Tak lupa, beberapa budaya tradisional khas jepang baik kuno atau modern juga menambah pengetahuan penonton dari latar belakang berbeda.
Sayangnya, beberapa guyonan dikeluarkan berulang di waktu yang kurang tepat. Meskipun alur yang disajikan memuaskan, namun menjadi terlalu kompleks. Akibatnya, beberapa bagian dari cerita tidak sepenuhnya berhasil membawa emosi. Alur yang maju-mundur disertai dengan tempat yang berganti-ganti membuat penonton harus tidak bisa jengah sepanjang film.
Meskipun sepenuhnya dibuat dengan budaya dan bahasa Jepang, tidak menjadi masalah bagi penonton lintas negara untuk menikmatinya karena dekat dengan masa pertumbuhan semua orang. Pesan yang disampaikan juga universal, tentang kasih sayang dan dilema yang terjadi dalam sebuah keluarga.
Film yang diluncurkan pertengahan tahun 2019 di Tokyo ini juga bisa kalian nikmati dalam Japanese Film Festival 2019 di Jakarta, 7-10 November di CGV Grand Indonesia. Ada 14 film yang akan ditampilkan, termasuk satu film Indonesia berjudul Humba Dreams karya Riri Riza dan satu film omnibus Angel Sign yang ikut diproduseri oleh Kamila Andini. Oh ya, pastikan kamu menonton sampai post-credit agar tidak melewatkan akhir cerita!
Nashya Tamara, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara, saat ini sedang magang di Kompas Muda Harian Kompas.