“Putar ke kiri e…, nona manis putarlah ke kiri..“. Alunan lagu Gemu Fa Mi Re yang akrab disebut lagu “Maumere” dari Nyong Franco terdengar di hampir seluruh penjuru Desa Musuk, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Sekelompok ibu-ibu anggota PKK bergerak mengikuti gerakan sederhana sesuai lagu Maumere. Hal tersebut menjadi pemandangan dan rutinitas rutin Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta JT239 pada pagi atau sore hari setiap minggu.
Selain kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berupa pelatihan atau penyuluhan, kegiatan senam menjadi salah satu program KKN-PPM UGM JT239 yang paling menarik perhatian masyarakat di Desa Musuk, terutama bagi kalangan ibu-ibu. Sejak program senam dimulai pada minggu kedua KKN (13/7/2019), senam telah menjadi kegiatan rutin baru bagi kelompok ibu PKK.
Antusiasme ibu-ibu PKK dalam mengikuti kegiatan senam dapat dilihat dari tingginya permintaan untuk melakukan latihan kegiatan senam di berbagai lokasi di Desa Musuk. Kegiatan senam yang pada awalnya hanya diadakan di tiga lokasi, yaitu RT 2 RW 5, RT 4 RW 5 dan RW 2 berkembang menjadi lima lokasi dengan tambahan RT 5 RW 5 dan RW 1. Selain kelima lokasi tersebut, kegiatan senam juga seringkali dijadikan sebagai kegiatan pembuka untuk kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu PKK.
Pencetusan ide melakukan senam muncul setelah kami melakukan observasi pada minggu pertama kami di Desa Musuk. Berdasarkan hasil observasi, kami menemukan fakta tentang kurangnya kegiatan bagi kelompok ibu PKK selain arisan.
Kegiatan senam dipilih berdasarkan pertimbangan menyehatkan, dapat menjadi hiburan bagi ibu-ibu dari rutinitas harian yang menjenuhkan serta menjadi tempat berkumpul dan bercerita para ibu. Senam “Maumere” dipilih karena selain sederhana, lagu “Gemu Fa Mi Re” yang mengiringi senam tersebut memiliki nada yang gembira dan enerjik.
Gerakan senam sendiri merupakan hasil modifikasi dari mahasiswa Tim KKN-PPM UGM JT239, yang disesuaikan dengan tempo peserta senam yang merupakan ibu-ibu. Gerakan yang kami buat relatif sederhana dan tidak terlalu melelahkan namun masih efektif untuk membangkitkan semangat para ibu anggota PKK.
“Terima kasih Mbak, telah membangkitkan semangat ibu-ibu di tempatku” ucap Yanti, Istri ketua Rukun Warga 01, Dusun 1, Desa Musuk. Wilayah itu merupakan salah satu lokasi yang menunjukkan kesuksesan kami dalam menjadikan kegiatan senam “Maumere” sebagai kegiatan rutin bagi ibu-ibu di Desa Musuk.
Kegiatan senam yang awalnya hanya dilakukan seminggu pada hari Rabu sore telah berkembang menjadi tiga kali seminggu pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Selain telah rutin, kelompok Ibu PKK RW 01 juga telah memodifikasi gerakan senam “Maumere” sesuai dengan kebutuhan dan kreatifitas mereka sendiri.
Hanya dalam hitungan hari, kegiatan KKN akan berakhir sehingga senam akan dilanjutkan oleh masing-masing kelompok ibu PKK dibantu video senam yang telah kami buat dan akan kami bagikan. Nanti, untuk menutup kegiatan kami dan melakukan monitoring program ini, kami akan menyelenggarakan senam masal bersama seluruh Ibu PKK di ke 34 RT yang ada di Desa Musuk. Kami berharap kegiatan tersebut dapat menjadi rutinitas baru dan membentuk suatu sistem berkelanjutan yang akan terus dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat.
Jadi, kapan kita senam bersama?
Penulis : Nicola Nur Sekar Ayu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Editor : Kristin Banyu Risang Hobo, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
.