Pada era sekarang, khususnya bagi para golongan anak muda sudah banyak menggunakan uang elektronik. Mereka yang hidup di zaman sekarang biasa disebut generasi milenial. Mereka terbiasa dengan hidup praktis dan serba instan.
Nah, pada Senin (8/7/2019), di Jakarta, para peserta Magangers Kompas Muda Batch XI mendapatkan materi terkait dengan kemudahan penggunaan uang elektronik dalam memenuhi berbagai kebutuhan dari Doku.
Doku yang memiliki produk Doku Wallet merupakan layanan uang elektronik yang dimiliki oleh PT Nusa Satu Inti Artha. Layanan ini bisa dilakukan untuk berbelanja secara online maupun offline melalui aplikasi Doku. Untuk mendapatkan aplikasi ini, generasi milenial tinggal men-download di App Store maupun di Play Store menggunakan smartphone.
Salah satu kemudahan bagi milenial yang ingin menggunakan layanan itu, tidak perlu memiliki rekening bank maupun kartu kredit.
Kamaruddin Manullang, Software Engineer dari Doku menjelaskan, keuntungan dari memakai layanan ini yaitu kecepatan transaksi, tidak akan mengalami error saat ingin bertransaksi, dan memberikan kenyamanan bertransaksi.
“Pas sekali dengan generasi sekarang yang tidak suka berbelit-belit. Dengan adanya uang elektronik ini, generasi sekarang jadi lebih bisa mengekspresikan dirinya melalui penggunaan cashless tersebut,” kata dia.
Tidak jarang, milenial ini sudah tidak menggunakan dompet yang besar atau panjang untuk menyimpan uang, hanya dengan menggunakan card holder ia tetap dapat menyimpan kartu elektronik untuk bertransaksi.
Nilai plus yang ada pada uang elektronik ini juga memiliki keamanan yang sangat ketat, mulai dari membuat akun pribadi, kata sandi pribadi dan menggunakan nomor handphone pribadi pula. Sama halnya dengan Doku Wallet, sebelum kita melakukan transaksi Doku Wallet menyediakan penggunaan PIN untuk keamanan akun dan saldo pengguna. Jadi, keamanan Doku Wallet sangat terjamin dan tidak perlu diragukan. Masing-masing pengguna diberikan nomor ID berjumlah 10 digit dan juga membuat PIN.
Menurut Kamaruddin, kebanyakan dari anak muda sekarang mereka lebih malas bergerak menuju gerai Bank ATM hanya untuk menarik beberapa uang lembar atau sekedar mengirim uang kepada orang lain atau online shopping. “Uang elektronik ini sangat membantu kemalasan para anak muda cukup dengan mengisi saldo sehingga tidak perlu antri di bank hanya untuk mengirim atau menarik uang,” katanya.
Teknologi seperti ini sangat membantu kehidupan kita sehari-hari. Semakin pesat teknologi itu berkembang, seluruh masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tersebut. Jika tidak, mereka bisa di bilang tertinggal teknologi.
Lagipula, ujar dia, saat ini tingkat penasaran anak milenial sangat tinggi, begitupula dengan mengakses teknologi yang baru saja muncul. Hadirnya uang elektronik ini membuat tingkat konsumerisme generasi milenial pun ikut melonjak, hanya dengan klik, dan bayar menggunakan aplikasi uang elektronik mereka dapat membeli apa yang mereka mau.
Beberapa uang elektronik juga bekerjasama dengan para mercant yang beragam. Hal ini juga sangat menarik perhatian para milenial untuk terus menggunakan uang elektronik karena terdapat berbagai diskon, cashback, gratis pengiriman dan bisa mendapat cicilan.
Saat ini, masyarakat di Indonesia kini harus sudah siap menghadapi cashless society, di mana uang kertas atau cash sudah tidak bisa dipergunakan lagi. Bahkan, untuk datang ke gerai bank manapun bisa dihitung menggunakan jari dalam satu bulan.
Tasya Desiyanti, mahasiswa Jurusan Komunikasi, FISIP, Universitas Brawijaya, Malang yang sedang magang di Kompas Muda