Tren kuliner sedang berkembang di masyarakat. Keadaan itu tampak dari maraknya bazar makanan dan festival kuliner di berbagai tempat di Indonesia. Selain maraknya bazar dan festival, usaha kecil dan menengah di bidang sajian lidah juga berkembang.
Berkat dukungan media sosial, kini siapapun yang mampu meracik bahan dan bumbu makanan dapat terjun sebagai pelaku bisnis makanan dan menjualnya secara daring.
Namun ada tantangan yang harus dijawab oleh para pelaku bisnis makanan. Bisnis makanan seharusnya tidak hanya berfokus pada produk makanan yang menarik secara tampilan dan mampu menggoyang lidah, namun juga perlu mempertimbangkan aspek kandungan gizi di dalamnya.
Tubuh kita membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk kestabilan melakukan kegiatan kuliah, bekerja atau kegiatan lain. Sedang asupan gizi tubuh kita hanya bisa didapat dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Berangkat dari tantangan tersebut, mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, menginisiasi kegiatan bertajuk “Healthy Food Festival” pada Kamis, 2 Mei 2019. Acara yang diselenggarakan di gedung Departemen Gizi Kesehatan UGM ini dihadiri oleh lebih dari 500 orang pengunjung.
Produk-produk yang disajikan dalam festival kuliner sehat ini merupakan hasil penelitian dari mahasiswa. Selain melakukan penelitian, mahasiswa dituntut untuk mampu menghasilkan produk dan memasarkannya kepada masyarakat luas. Produk makanan yang dihasilkan oleh mahasiswa ini disajikan secara kekinian dan menampilkan kandungan gizi yang terkandung di dalam setiap porsinya.
Selain bertujuan untuk memberikan perspektif kuliner yang baru kepada masyarakat, festival ini juga bertujuan untuk membentuk jiwa kewirausahaan mahasiswa. Fasty Arum Utami, dosen Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyatakan, acara itu diadakan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa gizi kesehatan UGM. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami bahwa lapangan pekerjaan mahasiswa gizi tidak terbatas hanya di bidang kesehatan namun dunia wirausaha juga sangat terbuka bagi mereka” tutur Fasty.
Festival Kuliner Sehat yang juga diorganisir oleh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tersebut dimeriahkan oleh penampilan musisi Bemandry dan Raeyoratian.
Hadir pula co-founder dan konsultan gizi OMO Healthy Snack, Lastdes Cristiany Friday Sihombing dan founder media informasi gizi berbasis daring Gizigo.id, Mufid Salim. Keduanya berbagi pengalaman kepada mahasiswa. Acara ditutup penyerahan hadiah kepada kelompok terbaik berdasarkan hasil penjurian tim dosen dan pengunjung yang datang pada acara tersebut.