Perpustakaan Nasional RI : Membaca Tidak Akan Membosankan

0
667

Hore! Libur telah tiba. Kemanakah kalian akan menghabiskan akhir pekan ? Untuk kaum milenial, nongkrong di akhir epli eplic menjadi sebuah rutinitas yang harus dilakukan, baik untuk sekedar bercengkrama atau sambil minum kopi.

Namun ada pemandangan yang berbeda, jika kamu mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Saat akhir epli tiba, sejauh mata memandang kamu akan melihat anak-anak muda yang menyambangi tempat ini.  Mereka ada yang hanya untuk sekedar selfie hingga mengerjakan skripsi.

Ya, kaum milenial memang menjadikan Perpustakaan Nasional sebagai tempat nongkrong terkini. Bukan hanya untuk sekedar selfie, melainkan juga untuk meningkatkan semangat literasi. Ya, salah satunya karena lokasinya yang mudah dijangkau oleh transportasi.

Bangunan Aesthetic
Saat sampai, kalian akan disambut oleh rumah berarsitektur Batavia yang menjadi lobi utama perpustakaan tersebut. Di dalam bangunan itu, kamu akan dimanjakan dengan ruangan-ruangan yang berisi perjalanan kepustakaan Indonesia, mulai dari sejarah masuknya literasi di zaman penjajahan, replika asli perpustakaan sepeda keliling, hingga aksara kuno yang menjadi cikal bakal bahasa daerah di Indonesia.

Selain itu, kamu juga akan mendapat suguhan tata ruang yang aeshthetic. Maka, tak heran jika semua ruangan dalam gedung ini dijadikan tempat foto favorite bagi pengunjung.

Pengunjung yang sedang berfoto di dalam lobi utama. Foto : dokumen pribadi

Selain melakukan swafoto di lobi utama yang memiliki gaya arsitektur Batavia serta nuansa aeshthetic, landmark bangunan gedung perpustakaan ini juga menjadi tempat kesukaan pengunjung untuk swafoto.

Tempat wajib dikunjungi
Jika saat mengunjungi perpustakaan ini kamu mengajak pengunjuk berusia anak-anak, itu artinya kamu wajib mengunjungi lantai 7. Dijamin, mereka pasti akan betah, karena di lantai tersebut terdapat fasilitas ruang koleksi buku anak. Selain terdapat buku khusus untuk anak-anak, ruangan itu penuh mainan dan boneka.

Selain itu, di ruangan tersebut juga terdapat meja dan kursi yang membentuk lingkaran yang cocok digunakan untuk membaca bersama keluarga serta balkon yang mengarah langsung dengan pemandangan kota Jakarta.

Mengenalkan buku sejak dini untuk meningkatkan minat literisasi. Foto : dokumen pribadi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah bukti nyata bahwa sejatinya tempat buku juga bisa menjadi tempat swafoto atau tempat nongkrong. Jika perpustakaan dibuat sedemikian rupa, siapa yang tidak ingin singgah? Dengan suasana yang nyaman serta fasilitas yang lengkap dengan teknologi yang canggih, kegiatan membaca akan menjadi lebih menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Pada hari terutama di akhir pekan perpustakaan tersebut ramai oleh pengunjuk beragam usia, semoga itu pertanda adanya peningkatan literasi warga.

Siti Nurhamzah