Aksi “Kamisan” di Yogyakarta

0
1431

Aksi “Kamisan” menjadi salah satu kegiatan rutin pada hari Kamis yang dilakukan serentak di beberapa kota-kota di Indonesia. Dalam aksi “Kamisan” umumnya mengusung isu-isu sosial yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Awalnya aksi “Kamisan” diprakarsai oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang kemudian menjalar hingga ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya Yogyakarta.

Di Yogya sendiri kegiatan aksi “Kamisan” rutin dilakukan setiap hari Kamis di pusat titik kota Yogyakarta, tepatnya di Tugu Pal Putih pada sore hari. Aksi “Kamisan” selalu konsisten mengusung isu-isu yang terkait dengan HAM, lingkungan dan lain-lain. Aksi tersebut memiliki sebuah jargon yang sering diucapkan beberapa peserta aksi “Kamisan” di Yogya, yakni “merawat ingatan, melawan impunitas”. Jargon atau kalimat tersebut terus disuarakan bertujuan untuk mengingatkan kita atas pelanggaran HAM yang terjadi era orde baru hingga reformasi saat ini.

Tak jarang aksi “Kamisan” juga dilakukan sebagai aksi solidaritas atas penindasan, penggusuran, pembungkaman dan hal-hal lain yang merongrong kesejahteraan masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap ketidakadilan yang terjadi menjadi dorongan beberapa peserta untuk memutuskan ikut dan tergabung dalam aksi  tersebut, khususnya di Yogyakarta.

Berdiam diri

Peserta aksi “Kamisan” di Yogyakarta umumnya didominasi oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat sipil. Peserta aksi itu di Yogyakarta, memiliki konsep aksi diam, yaitu dengan berdiam diri beberapa waktu disekitar area Tugu Pal Putih dengan membentangkan poster-poster propaganda atau tuntutan atas ketidakadilan yang terjadi sesuai dengan isu yang diangkat saat aksi “Kamisan” berlangsung,

Walaupun beberapa kali dilakukan dengan adanya beberapa orasi dari peserta aksi “Kamisan”, hingga hari ini aksi “Kamisan” Yogyakarta tetap dalam konsistensinya untuk terus menyuarakan ketidakadilan yang terus terjadi di masyarakat. Mereka berjuang untuk terus mengingatkan kita bahwa kehidupan sedang tidak baik-baik saja. Hidup Rakyat Indonesia !

Erico Dwi Setyawan