Revolusi 4.0 di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

0
368

Dewasa ini Revolusi Industri 4.0 menjadi perbincangan hangat di kalangan para akademisi dan kaum milenial, sehingga menjadi hal yang lazim dan tidak asing lagi jika mendengarnya. Era revolusi besar turunan dari revolusi sebelumnya yang menggambarkan sebuah perubahan besar dalam berbagai sektor itu bakal memberikan banyak kemudahan dalam melakukan aktivitas manusia dengan bantuan teknologi digital canggih yang terus diperbarui.

Upaya pekaksanaan Revolusi Induatri 4.0 dalam pendidikan, menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa, yaitu pendidikan yang berkualitas dengan sistem yang canggih serta inovasi modern. Memperhatikan hal itu, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sedang berupaya memanfaatkan teknologi Revolusi 4.0 dalam pelaksanaan sistem administrasi dan akademiknya. Tujuannya tentu memberi kemudahan bagi para mahasiswa dan seluruh jajaran universitas.

Universits ‘Aisyiyah atau Unisa sudah mulai menerapkan berbagai layanan yang mudah melalui digital yang bisa diakses dimana saja bagi pemegang akun mahasiswa aktif Unisa. Layanan tersebut mulai dari mengurus ruang kelas, cetak KRS, mencetak nilai, pembayaran kuliah hingga presensi kehadiran yang sudah tidak menggunakan kertas tanda tangan.

Suatu hal yang menarik dari pemanfaatan teknologi digital di Unisa adalah presensi daring atau mengisi daftar kehadiran dengan cara daring melalui sebuah aplikasi yang telah disediakan oleh pihak Universitas dan bisa di unduh secara gratis di Playstore dan belum tersedia versi Appstore dengan pencarian UNISA_SWAMahasiswa.

Melalui penerapan sistem ini tingkat kedisplinan kehadiran mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan semakin meningkat karena harus presensi untuk memenuhi daftar kehadiran dengan persentase kehadiran yang telah ditentukan. Presensi diakukan melalui telepon seluler Android masing-masing. Namun, satu telepon saluler hanya bisa dipakai untuk satu akun mahasiswa yang bersangkutan. Mau tidak mau mahasiswa harus hadir untuk scan barcode presensi dan dosen akan melakukan pengecekan terhadap mahasiswa yang telah melaukan presensi apakaha benar-benar hadir atau tidak.

Muhammad Syahroni, mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial, Ekomomi dan Humaniora Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta