Mencintai Bumi Seperti Diri Sendiri

0
556

“Aku, Bumi, dan Cinta” yang diadakan pertengahan Februari lalu adalah acara untuk merayakan Hari Kasih Sayang bersama OMK (Orang Muda Katolik) Paroki Serpong Gereja St. Monika. Puluhan anak muda datang ramai-ramai. Uniknya mereka merayakannya dengan cara yang berbeda.

Tidak seperti pada umumnya yakni membagikan bunga, cokelat, atau boneka untuk pujaan hati sebagai ungkapan cinta. Mereka berkumpul bersama di Aula St. Benediktus untuk belajar mencintai bumi melalui pelatihan daur ulang tas dari kertas (paper bag) menjadi dompet menarik oleh Kertabumi Klinik Sampah. Tas dari kertas dari berbagai toko yang hanya sekali pakai bisa disulap menjadi dompet yang awet untuk beberapa bulan.

“Kita harusnya sudah mulai sadar. Bumi yang mencintai kita dengan memberikan oksigen yang sangat dibutuhkan untuk hidup, kini perlahan dirusak oleh ulah kita sendiri. Sampah yang tanpa sadar kita hasilkan itu sangat merugikan bumi. Yuk, kita belajar mengolahnya!” ujar pembawa acara membuka pelatihan

Para anak muda pun duduk melingkar dalam kelompok agar lebih fokus belajar. Tas dari kertas itu sebelum didaur ulang biasanya diberikan pihak toko untuk mewadahi berbagai merek sepatu, tas, pakaian sampai makanan. Ukuran dan modelnya pun berbeda. Tas kertas kemudian dibagikan satu per satu kepada peserta pelatihan.

Dompet daur ulang karya anak muda.

Senang tapi juga bingung, begitulah ekspresi para anak muda. Ada yang sibuk menggunting, ada juga yang sibuk mengukur. Beberapa bahan tas dari kertas bersifat kaku dan keras sehingga tidak mudah digunting. Ukurannya pun beragam yang membuat dompet yang akan dihasilkan nanti semakin unik.

“Wah, berhasil enggak ya buat dompet keren? ” tanya Nadya (16) yang ragu-ragu. Para anggota dari Kertabumi Klinik Sampah pun sigap membantu. Mereka mengatakan bahwa kerajinan tangan memang perlu ketekunan dan ketelitian tetapi jika dicoba dengan penuh semangat pasti berhasil.

Hanya ada delapan tahap pembuatan tas dari kertas menjadi dompet menarik. Antusiasme anak muda pun meningkat di tahap terakhir. “Sudah enggak sabar lihat hasilnya!” seru Nadya yang tadinya sempat ragu kini sangat yakin dengan kerajinan yang dibuatnya. Sim Sala Bim! Tas dari kertas disulap menjadi dompet!

Kebersamaan OMK St. Monika Serpong mencintai bumi.

Wah, kerja keras pun membuahkan hasil. Dengan bangga beberapa anak muda memamerkan dompet daur ulang mereka ke sosial media. Mereka pun segera menaruh kartu pelajar, KTP, dan uang kertas ke dalam dompet baru. Sudah tak sabar memakainya.

Mencintai bumi seperti diri sendiri, itulah pelajaran berharga dari pelatihan singkat itu. Sampah akan terus bertambah tetapi kesadaran untuk mencintai bumi adalah yang terpenting. Sadar dan mulai peduli terhadap lingkungan sekitar merupakan ungkapan cinta terhadap bumi.

Maria Oktaviana, Siswa SMA Negeri 7 Tangerang Selatan dan Magangers Kompas Muda Harian Kompas Batch X