Raveena Aurora adalah musisi India-Amerika bergenre musik jaz, R&B, dan soul. Raveena, sapaan akrabnya, akan mengisi special show di Java Jazz Festival 2019 pada hari Sabtu (2/3/2019) nanti.
Dalam sesi tanya-jawab, Muda Bertanya, melalui Live Instagram Kompas Muda pada Rabu (27/02) pukul 21.00 waktu Jakarta, ia menyapa para anak muda yang sudah tidak sabar melihat penampilannya. Kolom komentar pun seketika banjir pertanyaan sekaligus pujian untuknya. Penonton Live Instagram yang pada awalnya hanya belasan meledak menjadi seratus lebih karena Raveena. Sayangnya ia belum tiba di Jakarta dan masih di Amerika Serikat sehingga ia bergabung lewat Live Instagram.
Shanti EP dirilisnya pada tahun 2017 dan musik video “Honey” dan “Temptation” sudah dirilis. Kini ia tengah sibuk menggarap album terbarunya yang sudah direncanakan dari tahun lalu dan sedang menyempurnakan albumnya agar siap dinikmati oleh pendengar. Menurut dia, Lauryn Hill sangat memengaruhi dunia musiknya. Ia adalah salah satu penggemar pembuat album The Miseducation of Lauryn Hill itu.
Raveena juga bercerita tentang makna lagu “Honey”. Lagu tersebut memiliki rasa cinta yang kuat terhadap seseorang dan cara bagaimana seorang mencintai. Musik videonya yang penuh dengan visualisasi keren dan menakjubkan itu ternyata terinspirasi dari film-film lawas kesukaannya.
Ia pun belajar Bahasa Indonesia dan mempraktikkanya dengan mengucapkan “Aku cinta kamu” secara fasih
Java Jazz Festival tahun ini adalah festival musik pertama yang ia hadiri di Asia. Ia sangat bersemangat untuk tampil dan mempersembahkan karya-karyanya. Dengan bangga ia menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara pertama yang ia kunjungi di Asia.
Menurutnya Indonesia memiliki populasi masyarakat yang luar biasa dan sangat beragam. Ia pun belajar Bahasa Indonesia dan mempraktikkanya dengan mengucapkan “Aku cinta kamu” secara fasih. Kolom komentar pun penuh pujian untuknya karena kefasihannya berbicara selayaknya orang Indonesia.
Saat melakukan Live Instagram, ia sedang berada di kamarnya. Dengan penuh semangat ia mengarahkan kamera telepon seluler ke sekitarnya. Wah, kamar Raveena terlihat sangat cantik seperti dirinya. Kamarnya tertata rapi dan terlihat bersih. Ada beberapa tanaman hias di sekitarnya dan cuaca di Amerika terlihat indah dari kaca kamarnya.
Selain menjawab pertanyaan dari pembawa acara Live Instagram, ia juga menjawab sejumlah pertanyaan dari para penonton. Hampir semua pertanyaan yang ia jawab adalah mengenai pembuatan musiknya. Ia berkata bahwa semua lirik lagunya adalah refleksi dari kesehariannya. Lingkungan hidup di sekitarnya dan perasaan pada situasi tertentu sangat berpengaruh.
Kadang-kadang kalau ia merasa sedih, ia melampiaskannya dengan menulis. “Malah aku harus menjadi produktif dalam situasi seperti itu,” ucapnya seraya tersenyum. Kesedihan tidak menjadi penghalang dalam berkarya tetapi justru menjadi peluang. Salah satu dari orang yang mengikuti siaran langsung tersebut menanyakan tentang tur dunia dan dijawabnya bahwa tahun ini ia akan melaksanakannya. Wah akan ada album baru serta rencana tur dunia tahun ini!
Raveena juga mengungkapkan bahwa ia berzodiak Libra. Astrologi cukup menarik perhatiannya. Tetapi ia tidak tahu banyak tentang pengaruh zodiak dalam hidupnya. Dalam bermusik pun ia juga lebih memanfaatkan perasaan ketimbang mempercayai musik-musik tertentu bagi penyanyi berzodiak Libra.
Musik unik
Hampir di penghujung Live Instagram, ia bercerita tentang masa kecilnya. Pada umur 10 tahun ia sudah mulai mencintai musik bergenre jaz. Menurutnya jaz adalah genre musik yang bisa pada satu sisi penuh semangat yang menggebu-gebu dan sisi lain tenang menghanyutkan suasana. Jaz membuatnya merasakan keunikan musik. Ternyata, ia sudah menulis lagu pada usia yang masih belia yakni 12 tahun. Sungguh mengejutkan melihat anak lain seusianya sibuk bermain, ia justru sibuk berkarya. Menuangkan perasaannya melalui tulisan.
Jujur dan selalu menjadi versi terbaik diri adalah motivasinya. Selalu menyebarkan kebaikan kepada orang lain karena menurutnya menjadi baik itu luar biasa. Menjadi jujur itu hebat. Sebuah karya yang dihasilkan dengan kejujuran akan berbuah manis. Tidak mengikuti orang lain, itulah motivasi Raveena. Di saat sekarang ini banyak anak muda yang lebih suka musik bergenre EDM, ia tetap fokus bermusik dengan genre jaz. Selain itu, ia juga menyukai genre soul yang asik.
Sesi Muda Bertanya yang sangat singkat ini ditutupnya dengan menyanyikan sedikit bagian dari lagu “Honey”. Suaranya sangat merdu dan membuat pendengar takjub karena ia menyanyikannya secara langsung. Tanpa bantuan alat musik, Raveena sudah asik bernyanyi. “Sampai jumpa Jakarta!” serunya sambil melambaikan tangan.
Semakin tidak sabar nih melihat penampilan Raveena hari Sabtu (02/03/2019) di Java Jazz Festival, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Sudah banyak yang ia persiapkan untuk menghibur para pencinta musik jaz. Jangan lewatkan ya, Sobat Muda!
Maria Oktaviana, siswa SMA Negeri 7 Tangerang Selatan, volunter Kompas Muda untuk Java Jazz Festival 2019, dan Magangers Kompas Muda Harian Kompas Batch X.
Comments are closed.