eSport Negatif atau Positif?

0
690

 

Suasana pertandingan e-sport dalam rangkaian Asian Games 2018, di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (27/8/2018). Olahraga digital menjadi salah satu cabang olahraga baru yang banyak digeluti generasi muda. KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

 

E-Sport atau olahraga elektronik dikenal sebagai permainan video, umumnya antara pemain professional. Jenis permainan yang biasanya dipertandingkan adalah seperti strategi waktu nyata, perkelahian, tembak-menembak, dan arena pertarungan daring multipemain.

Turnamen seperti The International Dota 2 Championship, League of Legends World Championship, Battle Net World Championship Series, Intel Extreme Series, menyediakan siaran langsung dan diberikan hadiah tunai kepada pemenang maupun peserta.

eSport sudah ada sejak tahun 1972 di Amerika Serikat. Pada masa itu jarang orang-orang memiliki komputer dan akses internet. Jenis permainan yang dipertandingkan juga masih sedikit.

Seiring berjalannya waktu, eSport semakin berkembang. Apalagi di era 90-an internet sudah mulai bisa diakses ke banyak wilayah. Dilansir dari website duniagames.co.id, event eSport terbesar saat itu adalah Nintendo World Championship yang diadakan di Amerika Serikat. Games yang dipertandingkan antara lain ada Counter Strike, Quake dan Warcraft.

Memasuki tahun 2000, sudah mulai terbentuk organisasi dan kompetisi eSport besar. Adapula jasa penyedia  untuk bisa menonton orang bermain games secara livestream maupun direkam seperti Twitch dan YouTube.

Suasana pertandingan final kualifiasi regional Palembang antara tim Professional Esport melawan tim 13 Link Esport di gelanggang Palembang Sport and Convetion Center, Minggu (10/2/2019). Dalam pertandingan ini, tim Professional Esport menang 2-0 atas lawanya. Tim asal Medan ini akan melaju ke final Piala Presiden E-sport di Jakarta pada 30-31 Maret 2019. KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

 

Di tahun 2019 ini, sudah mulai berkembang eSport di Indonesia. Games-games baru yang tidak kalah seru juga sudah banyak dipertandingkan, seperti Mobile Legends : Bang Bang, Playerunknown Battlegrounds (PUBG), Dota 2, Counter Strike, League of Legends, Arena of Valor, dan masih banyak lagi.

Contohnya adalah pertandingan games Mobile Legends di Indonesia yang diadakan di Kampus BSI Pemuda Jalan Kayu Jati V No 2 pada tanggal 15 Mei 2018. Juga pertandingan games PUBG yang diadakan oleh PMC Tournament dilansir dari akun instagram @pmc.tournament. Yang pastinya pertandingan-pertandingan tersebut disediakan hadiah uang tunai yang cukup menggiurkan banyak orang dan sertifikat khusus karena sudah mengikuti pertandingan tersebut.

 

Di sekolah SMA 1 PSKD, Jakarta telah tersedia mata pelajaran eSport. Karena menurut mereka, eSport itu penting dan patut dipelajari. Selain dapat meredakan stress, sebagai hiburan, juga karena games kita bisa bersosialisasi dengan orang yang belum kita kenal dan belajar bagaimana kerja tim yang baik.

Atlet eSport digaji loh!

Atlet eSport tidak hanya mendapat bayaran dari hasil turnamen saja tetapi sudah digaji perbulan apalagi yang sudah memiliki akun YouTube dan Twitch, sudah pasti dibayar apabila telah mencapai viewers atau subscribers sesuai syarat dan ketentuan. Sudah banyak di Indonesia atlet-atlet eSport yang digaji rata-rata puluhan juta perbulan sesuai dengan skill dan gamesnya.

Namun, masih banyak orang menganggap eSport itu tidak berguna, hanya menimbulkan masalah kesehatan, dan lain sebagainya. Dikarenakan ada banyak kasus yang memakan korban jiwa maupun masalah kesehatan terutama pada mata dan jantung karena bermain games. Sebenarnya, semua itu tergantung bagaimana para pemain mengatur waktu , menjaga kesehatannya, dan mengontrol dirinya sendiri untuk bermain games. Bermain games tidak salah, akan jadi salah kalau pemain banyak menghabiskan waktunya untuk bermain games dan mengabaikan prioritas juga sekitarnya.

Tidak selamanya bermain games itu negative, ada juga positifnya. Bisa mencari nafkah melalui hobi yaitu bermain games.

 

Melly Sukmawati Sutedjo
Universitas Bung Karno, Ilmu Komunikasi 2015