Mahasiswa UGM Adakan “Festival Labuan Pandan Ceria” di Lombok

0
426
Tarian Presean khas Lombok ini diiringi musik tradisional Lombok. Foto: Muhammad Syafiq

Ara acara ape jemak?

Jemak ara Festival Labuan Pandan Ceria

Penggalan kalimat diatas adalah percakapan dalam bahasa Sasak yang artinya, ada acara apa besok ?. Besok ada acara “Festival Labuan Pandan Ceria”. Hari Minggu yang cerah pada 3 Februari 2019 tidak seperti biasa di Desa Labuan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Pada hari itu mahasiswa KKN-PPM UGM mengadakan “Festival Labuan Pandan Ceria” untuk memberi hiburan sebagai bentuk trauma healing pasca gempa, sekaligus mempromosikan potensi kekayaan alam dan budaya sebagai daya tarik wisata. Festival itu sekalian menjadi penutup lomba anak-anak antar TPQ yang di selenggarakan satu minggu sebelumnya.

“Festival Labuan Pandan Ceria” diawali oleh penampilan kesenian grup Gendang Beleq yang merupakan musik asli Lombok. Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Desa Labuan Pandan, Sahnan. Selanjutnya ada perlombaan balap karung, makan kerupuk, dan bakiak. Sembari menyaksikan perlombaan, pengunjung juga disuguhi  pameran  foto-foto keindahan alam, budaya, kegiatan mahasiswa KKN-PPM UGM, dan masyarakat.

Selain pameran foto terdapat juga stan yang menampilkan hasil kegiatan mahasiswa KKN berkolaborasi dengan masyarakat berupa hasil produk olahan ikan menjadi keripik, sate, nugget, dan abon ikan. Ada juga hasil kreatifitas masyarakat berupa pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang menarik seperti tas, hiasan bunga palsu, dan lainnya. Pengunjung yang datang juga dapat merasakan jajanan tradisional di stan yang telah disediakan oleh panitia bekerja sama dengan pedagang yang biasa berjualan keliling di Desa Labuan Pandan.

Wakil Rektor UGM (kanan) mengamati foto yang dipamerkan, Ia didampingi Kepala Desa Labuan Pandan (tengah) dan dosen Pendamping Lapangan KKN NTB 023 (kiri). Foto : Muhammad Syafiq

Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ika Dewi Ana yang didampingi dosen pembimbing lapangan, Dwi Umi Siswanti menyaksikan “Festival Labuan Pandan Ceria” sekaligus menghadiri penarikan mahasiswa KKN Unit NB- 023, Sambelia, Lombok Timur. Anggota organisasi lembaga non pemerintah dari Kanada, Australia, Amerika dan Jerman ikut memeriahkan acara tersebut dengan mengikuti perlombaan dan berjoged ketika gendang beleq dimainkan.

Alternatif hiburan

Sore harinya Ada perlombaan peragaan busana muslim untuk anak-anak TPQ Desa Labuan Pandan, dilanjutkan pembagian hadiah-hadiah dan penampilan kesenian Presean yang ditampilkan oleh para pemuda Desa Labuan Pandan yang kemudian ditutup dengan acara nonton bareng film berjudul “Soekarno”.

“Harapan saya kegiatan ini dapat memberi alternatif hiburan bagi masyarakat agar kembali ceria dan juga sekaligus mengenalkan potensi wisata dan tradisi kepada masyarakat”, ujar Nurdin Nasyir Gusfa, Ketua Acara “Festival Labuan Pandan Ceria”.

Senada dengan apa yang disampaikan Nurdin, salah satu pemuda desa setempat bernama Sadam Hussein menyatakan, festival itu dapat memberi keuntungan untuk semua kalangan masyarakat, seperti adanya stan untuk berjualan makanan tardisional bagi pedagang lokal. “Selain itu juga melestarikan adat dan budaya, karena tanpa sadar telah mengajarkan masyarakat tentang pentingnya adat dan tradisi itu sendiri,” lanjutnya.

Pada acara tersebut mahasiswa KKN-PPM UGM bekerja sama dengan pemuda Desa Labuan Pandan yang tergabung dalam komunitas KOMPAK sehingga acara dapat terlaksanan dengan lancar dan meriah. “Festival Labuan Pandan Ceria” sekaligus  menjadi ajang penutup berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KKN-PPM UGM setelah kurang lebih satu setengah bulan berkegiatan di itu.

Muhammad Syafiq dan Nurdin Nasyir Gusfa