Pergelaran Hip Hip Hura: Chrisye yang Tenarin, Swara Gembira yang Pecahin!

0
471

Malam Pergelaran Hip Hip Hura yang dilaksanakan oleh Swara Gembira pada hari Minggu, 8 Desember 2018 menjadi malam yang sangat dinantikan oleh kalangan 1980-an hingga generasi milenial. Pasalnya, pergelaran ini mengangkat tema yang unik, yaitu “Chrisye yang Tenarin, Swara Gembira yang Pecahin!”. Artinya, Swara Gembira mengajak kalangan 1980-an hingga generasi milenial untuk mengingat kembali masa muda mereka yang penuh dengan dendangan lagu Chrisye yang saat itu dinyanyikan bersama teman SMA maupun dipergunakan untuk memikat perasaan seseorang.

Ada beberapa aturan yang menarik dalam acara ini, yaitu tentang panduan busana yang harus bernuansa Indonesia, tidak diperbolehkan menggunakan bahasa asing, serta penampilan para artis dan musisi yang menggunakan baju adat saat di atas panggung. Ini bertujuan untuk mengapresiasi budaya Indonesia yang sejalur dengan tema acara.

Ilustrasi: Andy Ridzky (Magangers Muda Batch X)

Swara Gembira juga berkolaborasi dengan beberapa artis dan musisi yang mungkin menarik perhatian kalangan muda untuk berpartisipasi dalam acara ini yaitu, Kunto Aji, Nadin Amizah (Cakecaine), Cindercella, Fauzan Lubis, Reza Chandika, Elfa’s Choir, Onar, Marjinal & Taring Babi. Para musisi serempak menyanyikan lagu Chrisye dengan gayanya masing-masing diiringi oleh Rhisanda & The Rising dan dilengkapi oleh Kinarya GSP sebagai penarinya.

Penampilan dari Elfa’s Choir membawakan lagu Sarjana Kaki Lima. (Foto: Lutfi Harjanto)

Pada awal penampilan, gelaran ini dimeriahkan oleh Irama Pantai Selatan dengan syahdu membawakan lagunya yang sederhana, tetapi sungguh bermakna. Beberapa lagu yang menarik perhatian adalah Markonah dan Es Kelapa Muda. Lagu Markonah ditenarkan oleh Adikarso yang menceritakan tentang penjual nasi uduk di Pasar Senen. Sedangkan Es Kelapa Muda adalah lagu karangan salah satu personel dari Irama Pantai Selatan yang menceritakan tentang nikmatnya meminum es kelapa muda pada siang hari, salah satu gaya bahasa di dalam lagu Es Kelapa Muda ini sangat menarik saat Irama Pantai Selatan menyarankan untuk memilih kelapa yang muda dan menyamakannya seperti istri muda.

Personel dari Irama Pantai Selatan membolak-balikkan kotak berisi beras agar menimbulkan bunyi menyerupai deburan ombak. (Foto: Dara Qaisara Bthisyia)

Tidak hanya itu, Irama Pantai Selatan menggunakan alat musik yang khas untuk mendukung lagu yang mereka bawakan seperti tiupan karang, kotak berisi beras yang menimbulkan suara seperti deburan ombak. Dengan ini, penonton seperti terbawa suasana pantai yang sendu ditemani lagu mereka yang syahdu.

Penampilan selanjutnya dibawakan oleh penari-penari cilik yang menggunakan baju adat, diiringi lagu Chrisye dengan judul Lilin-lilin Kecil dan ditambah dengan keindahan alam Indonesia di layar belakangnya. Nuansa budaya indonesia juga dimeriahkan oleh pertunjukkan Reog Ponorogo Simo Giri Sampurno.

kelincahan penari cilik menari dengan diiringi lagu Lilin-lilin kecil. (Foto: Dara Qaisara Bathisyia)

Di sela-sela penampilan, Mas Owi sebagai Pemarkasa Swara Gembira dan Yanti Noor istri dari Chrisye mengungkapkan betapa senangnya dapat melaksanakan acara ini karena apa yang ditenarkan oleh Chrisye bisa dilanjutkan dan dinikmati generasi selanjutnya.

Dan semakin larut, penonton juga semakin terhanyut dengan penampilan musisi yang membuat penonton menggoyangkan badannya dan ikut bernyanyi bersama. Seperti saat Reza Chandika yang sempat mengundang gelak tawa penonton saat acting menjadi tukang becak dan membawa Cindercella di dalam becaknya sebagai anak sekolah. Selang beberapa menit Cindercella keluar dari becak dan menyanyikan lagu Anak Sekolah bersama Reza Chandika.

Reza Chandika memerankan sebagai tukang becak di pergelaran Hip Hip Hura. (Foto: Dara Qaisara Bathisyia)

Tak kalah seru, Kamila juga ikut menarik perhatian penonton saat membawakan lagu Aku Cinta Dia dengan menggunakan delman di atas panggung dilanjutkan dengan penampilan Nadin Amizah dengan lagu Untukku, Vira Talisa dengan lagu Cintaku dan Kunto Aji membawakan lagu Kala Cinta Menggoda. Sebagai penutup, Kunto Aji beserta para musisi lainnya berkumpul bersama di panggung dan menyanyikan lagu Juwita, serentak penonton ikut bernyanyi bersama sambil mengayunkan tangan mereka di atas dan menutupnya dengan wajah yang penuh bahagia.

penampilan kamila saat menyanyikan lagu Aku Cinta Dia. (Foto: Dara Qaisara Bathisyia)

Dari gelaran ini, banyak pelajaran untuk kaum muda tentang mengingatkan kita betapa indahnya budaya Indonesia dan pentingnya bersatu untuk menjaga budaya kita yang sungguh menakjubkan serta Swara Gembira berharap dengan diadakannya acara ini dapat mendukung mereka merevolusikan kebudayaan Indonesia.

Ditulis oleh: Dara Qaisara Bthisyia (Magangers Muda Batch X)