Ada kejutan dari desainer Didi Budiardjo di koleksi terbarunya yang dipamerkan di acara trend show IPMI 2018. Warna pink begitu menonjol di busana karya salah satu perancang busana terbaik Indonesia ini dan langsung menyergap mata. Think Pink, begitu tema yang diberikan Didi untuk koleksinya itu.
“Idenya dari film Funny Face yang dibintangi oleh Audrey Hepburn tahun 1957. Nah waktu itu ada fashion editor, Kay Thompson, yang berujar, ‘Think pink. Forget about blue, forget about Dior said black and white,” tutur Didi di sela-sela acara yang berlangsung di Senayan City, Jakarta, Selasa (13/11/2018) lalu.
Meski memilih warna pink, Didi mengaku sebetulnya tidak suka warna itu. ‘Saya, tuh, paling benci kalau bikin semua pink, tapi justru saya ingin menantang diri sendiri untuk membuat hal baru. Saya enggak mau di-stereotype-kan dengan pink, karena itu saya harus kerja keras agar koleksi ini kohesif dan terlihat current.”
Sejumlah karyanya yang dipamerkan di acara itu memang jadi terlihat menonjol. Menurut Didi, ia beruntung menemukan direktur seni yang sangat mengerti keinginannya. “Sudah 4-5 tahun ini kerja sama dengan dia, tiap bikin show dan pameran. Dia tahu apa yang saya inginkan,” ujar Didi yang dikenal sangat perfeksionis ini.
Desainer yang sudah berkarya hampir 30 tahun ini juga bertutur, sudah sejak tahun lalu meyiapkan koleksinya. “Seorang desainer harus punya visi jauh ke depan sebab hidupnya tidak seperti orang biasa. Visinya paling tidak enam bulan di depan orang biasa. Bahkan bisa lebih dari itu.”
Apakah Didi akan tetap memilih profesi desainer jika dilahirkan kembali? “Saya maunya tetap jadi Didi Budiardjo tapi dengan hidup yang lebih baik dalam arti tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.”
Misha Pattiradjawane, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, sedang magang di desk Muda dan Gaya Harian Kompas.