Seminar 4Live “Your Precious Mind”: Pentingnya Memiliki Pikiran yang Sehat

0
444

TANGERANG, KOMPASCORNER― Acara 4Live merupakan salah satu program kerja UMN Medical Center, organisasi yang bergerak di Unit Kesehatan Kampus (UKK) Universitas Multimedia Nusantara. Acara 4live berfokus pada bidang kesehatan. Pada tahun ini, Acara 4live mengadakan seminar “Your Precious Mind” pada Jum’at (9/11/2018) di Lecture Theatre, Gedung D Universitas Multimedia Nusantara. Acara dihadiri oleh dr.Kresno Mulyadi, SpKJ dan Ernest Prakasa. Seminar ini berfokus pada kesehatan pikiran.

Dalam seminar ini, dr. Kresno Mulyadi, SpKJ membahas topik tentang autisme dan pentingnya pikiran yang sehat dan positif.

Topik pertama menjelaskan pentingnya pikiran yang sehat dan positif dengan memahami brain (otak) dan mind (pikiran). Untuk membangun pikiran positif, manusia membutuhkan pemahaman berpikir melalui pendidikan.

Setelah membahas pentingnya pikiran yang dan sehat positif, dr. Kresno menjelaskan tentang autisme. Pada topik ini dijelaskan bahwa autisme bukanlah suatu kecatatan karena ia dapat disembuhkan dengan cara terapi. Ada beberapa macam terapi autisme namun yang paling sering dilakukan di dunia kedokteran yaitu terapi Applied Behavior Analysis (Terapi ABA).

Untuk mengetahui seseorang mengalami autisme atau tidak, kita dapat melihat dari gejala-gejala autisme. Gejala autisme ditandai dengan lima gangguan yaitu gangguan dalam berkomunikasi, pergaulan, perilaku, pengendalian emosi, dan persepsi sensorik. Orang yang mengalami autisme sulit untuk berkomunikasi, lebih suka menyendiri, melakukan suatu hal secara berulang-berulang, kurang mampu berempati, mudah marah atau takut, dan menutup telinga ketika mendengar suara tertentu.

Setelah menjelaskan kedua topik tersebut, sesi tanya jawab dibuka. Sesi bersama dr. Kresno ditutup dengan pemberian plakat seminar dan foto bersama.

Pengalaman hidup

Pembicara kedua yang dinanti-nanti pun akhirnya muncul. Orang tersebut adalah Ernest Prakasa, komika (sebutan untuk Stand Up Comedian) yang kini menjadi penulis sekaligus sutradara.

Dalam sesi ini, Ernest Prakasa membahas soal film-film yang ia buat. Saat membahas film pertama dirinya yaitu Ngenest, Ernest Prakasa menjelaskan bahwa film tersebut dibuat berdasarkan kisah dirinya saat mengalami bullying sewaktu dulu masih bersekolah. Sebagai keturunan Tionghoa, ia mengalami bullying secara verbal berupa ejekan. Dengan bullying tersebutlah Ernest Prakasa menjadi pribadi yang tangguh dan pekerja keras.

Ernest Prakasa menceritakan pengalaman hidupnya yang kerap mengalami perundungan (Kompas Corner/Jacinta Aura)

Selain itu, Ernest Prakasa mengatakan bahwa ada saja komentar negatif saat kita berkarya. “Apapun yang lo kerjakan pasti sampai kapanpun komentar-komentar negatif tuh akan selalu ada. Jadi ada saatnya kita harus lebih cuek sama komentar orang,” kata  Ernest kepada peserta seminar.

Ia juga berpesan untuk menyikapi kritikan pedas secara positif. Ia menganggap kritikan pedas tersebut menjadi pembelajaran untuknya agar menjadi lebih baik lagi kedepan walaupun terasa pahit.

Setelah membahas topik tentang bullying dan komentar negatif, topik selanjutnya membahas tentang jurusan kuliah Ernest yang tidak sesuai dengan profesinya sekarang. Ernest Prakarsa merupakan alumni Universitas Padjajaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional. Menurut Ernest, kerja dan kuliah yang beda jurusan itu hal yang wajar. “Jangan terlalu jadi beban pikiran,” ujarnya.

Ernest mengungkapkan bahwa daya serap untuk bekerja di Departemen Luar Negeri hanya sedikit sehingga kebanyakan lulusan HI menjadi pegawai bank. Tak heran jika banyak yang beralih.

Ernest menyalurkan minatnya dalam menghibur orang lewat radio sehingga dirinya dapat belajar berkomunikasi yang baik dan disiplin waktu.

Selama kuliah, Ernest belum tahu kedepan akan menjadi apa, tapi dia tahu minat dalam dirinya yaitu doyan ngomong dan menghibur orang. Lelaki yang kini tinggal di Bali ini bahkan belum tahu bahwa dia berbakat menjadi seorang komedian sebelumnya. Sebelum terjun ke Stand Up Comedy, Ernest menyalurkan minatnya dalam menghibur orang lewat radio sehingga dirinya dapat belajar berkomunikasi yang baik dan disiplin waktu.

Pembahasan berlanjut ke pengalaman Ernest Prakarsa sewaktu ikut Stand Up Comedy dan pekerjaannya kini. Ia menceritakan bahwa pengalamannya di radio membuat dirinya lebih percaya diri saat berbicara di depan umun. Stand Up Comedy mengajarkannya berbagai hal, terutama cara membuat jokes yang baik.

Kini, Ernest Prakasa menjadi orang yang sukses. Ia tidak hanya berbakat dalam komedi, tetapi juga dalam menulis cerita dan membuat film. Dari pengalaman-pengalaman Ernest, kita dapat belajar bahwa kesuksesan seseorang tidaklah instan. Rintangan dalam kehidupan menjadi pelajaran untuk lebih maju kedepannya.

Dengan berakhirnya seminar ini, peserta diharapkan dapat memahami bahwa kesehatan jiwa dan raga sangat berharga. Kesehatan pikiran juga sangat penting karena pikiran dalam diri kita mempengaruhi kehidupan kita. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jiwa kita yaitu dengan cara berpikir positif. Dengan berpikir positif, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bahagia dan selalu bersyukur.

Penulis: Kompas Corner/ Jacinta Aura Maharani

Editor: Kompas Corner/ Agung Destian Putra

Dokumentasi: Kompas Corner/ Jacinta Aura Maharani