Pengalaman Membanggakan Menjadi Jurnalis di Asian Games 2018

0
1663

Menjadi Jurnalis dalam event terbesar di Asia merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk saya, hal ini juga menjadi yang pertama dalam hidup saya untuk dapat ikut andil dalam Asian Games 2018. Saya diberikan kesempatan untuk meliput semua pertandingan dan juga kemeriahan Asian Games, selain itu saya juga dapat meliput par aatlet yang akan bertanding.

Saya diberi akses bebas ke semua venue, serta mendapat seat khusus media. Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini.

Asian Games Esports 2018 (Arena of Valor), China berhadapan dengan Thailand. Foto: Helmi Himawan

Minggu, (26/08/2018) saya dan rekan saya Christoper Alexander berkesempatan meliput pertandingan Esports (Arena Of Valor) antara Taipei melawan Indonesia. Setelah pertandingan selesai kami langsung beranjak ke Media Mixed Zone. Apa itu Media Mixed Zone?

Media Mixed Zone adalah ruang khusus yang diberikan kepada jurnalis untuk mewawancarai atlit yang baru selesai bertanding. Selesai pertandingan, Media Mixed Zone langsung dipenuhi oleh jurnalis dari beberapa media terkenal seperti CNN Indonesia, SCTV, Indosiar, Kompas dan masih banyak yang lainnya. Selain media lokal juga banyak media asing yang meliput di Media Mixed Zone ini.

Hal ini merupakan suatu kehormatan karena saya yang berstatus anak magang dapat berbaur bersama media nasional dan bahkan media internasional.

Media Mixed Zone yang selalu penuh oleh para Jurnalis.

Di Media Mix Zone kami mewancarai Hendry K. Handisurya salah satu atlet Esports dari Indonesia. Setelah ia muncul, semua media langsung berebut untuk meliput dan memberikan pertanyaan. Tidak ketinggalan, kami pun ikut memberikan pertanyaan kepada atlit ini.

Kondisi di sana sangat ramai oleh para jurnalis yang sedang meliput, sehingga sulit untuk kami mengambil foto. Selesai atlet itu pergi, para jurnalis sibuk dengan menulis hasil dari wawancara yang barusan dilakukan.

Bahkan, ada yang langsung memposting beritanya, hal tersebut dilakukan karena semakin cepat beritanya keluar maka media tersebut akan makin banyak dilihat oleh netizen.

Mewawancarai Hendry K. Handisurya, salah satu atlet Esports Indonesia. Foto: Helmi Himawan

Suka dan duka

Saya mewawancarai salah satu jurnalis yang sedang bertugas untuk berbagi pengalamannya dalam meliput Asian Games 2018.

“Ini pengalaman pertama untuk meliput event internasional dimana kita sebagai jurnalis indonesia bisa berbaur dengan jurnalis mancanegara. Saya sebagai jurnalis merasa berbangga diri, karena Asian Games ini belum tentu ada lagi di Indonesia 10 tahun atau 20 tahun ke depan” tutur Imam, jurnalis Antara News.

Pelayanan yang diberikan untuk wartawan sudah bagus menurut Imam. tapi mungkin dibatasi di area dan waktu tertentu, ada yang bisa diakses ada yang tidak. Kami sebagai media juga diberikan ruangan khusus untuk menulis berita, ataupun sekedar untuk beristirahat. Kendala mungkin terdapat dalam komunikasi, karena ada beberapa wartawan/atlit asing yang tidak mengerti Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Jadi komunikasi hanya dapat dilakukan menggunakan bahasa isyarat.

Jurnalis juga berperan penting untuk Asian Games 2018. Dengan usaha keras seorang jurnalis, berita mengenai Asian Games dapat dilihat dan didengar oleh seluruh rakyat di seluruh Indonesia. Tidak hanya Jakarta dan Palembang, semua dapat mendapatkan berita dan merasakan euforia dari Asian Games 2018.

Helmi Himawan, Volunteer Kompas Muda (Asian Games 2018) / Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.