Desa Teluk Beringin Kecamatan Gunung Toar terletak di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau memiliki potensi perkebunan karet yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pemandangan hamparan pohon karet yang masih asri dan cara warga dalam menyadap karet masih menggunakan alat tradisional, hal tersebut menjadi sesuatu yang mengesankan.
Warga Teluk Beringin sebagian besar beprofesi sebagai pekebun karet. Mereka menghabiskan waktunya dari pagi hingga sore untuk mengambil getah karet. Suasana Desa Teluk Beringin kental dengan adat istiadat dan masyarakatnya masih mempertahankan kearifan lokal.
Desa Teluk Beringin terdiri dari Tiga dusun. Satu dusun dipisahkan oleh Sungai Indragiri. Untuk menuju ke dusun tersebut harus menyebrang sungai menggunakan kompang sejenis perahu penyebrangan.
Di Desa Teluk Beringin juga terdapat rumah tradisional yang masih terjaga hingga saat ini. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Didukung dengan potensi perkebunan karet yang asri. desa itu dapat dikembangkan menjadi desa agrowisata.
Melihat potensi yang ada, mahasiswa KKN PPM UGM Desa Teluk Beringin mencoba menginisiasi desa agrowisata berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal yang ada di Desa Teluk Beringin ditunjukkan dari kegiatan masyarakat yang masih melaksanakan upacara pembukaan lahan yaitu “doa padang”. Ini adalah kegiatan upacara dengan cara memanjatkan doa-doa sebelum melakukan tanam padi ataupun karet dan diakhiri dengan menyembelih kambing.
Untuk menginisiasi desa agrowisata dibutuhkan peran serta dari masyarakat dan pemerintah setempat. Kegiatan tersebut dimulai dengan melakukan pemetaan dan survei lokasi yang dapat dikembangkan untuk agrowisata, sosialisasi kepada perangkat desa dan warga masyarakat, serta pelatihan- pelatihan yang ditujukan untuk pemuda ataupun ibu-ibu PKK.
Dari kegiatan yang telah dilakukan diharapkan warga masyarakat dapat mengembangkan keterampilan untuk mempersiapkan desa agrowisata.
Comments are closed.