Berkunjung ke Masjid Tokyo Camii di Jepang

0
1061

Tidak seperti di Indonesia, keberadaan masjid di Jepang dapat dihitung dengan jari. Jika di Jepang kita belum tentu mendapati sebuah masjid di setiap daerahnya, ini wajar karena muslim di Jepang termasuk golongan minoritas. Fungsi masjid di Jepang ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan ibadah umat muslim disana. Keberadaannya bagaikan rumah kedua bagi muslim di Jepang. Baik itu untuk melaksanakan ibadah, bimbingan rohani, bersua dengan sesama muslim maupun mendapati makanan halal.

Saat berada satu pekan di Tokyo, Jepang, kami menyempatkan berkunjung ke Masjid Tokyo Camii Pada Jum’at (29/06/2018). Ditempuh dengan menaiki kereta dari distrik Takashimadaira, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan sekitar 350 meter dari Stasiun Yoyogi-Uehara. Dari kejauhan bangunan Masjid Tokyo Camii sudah terlihat, salah satunya terlihat menara masjid yang menjulang tinggi.

Dibangun pada tahun 1938 oleh imigran Turki dari Rusia. Masjid Tokyo Camii ini populer menjadi salah satu destinasi bagi muslim yang hendak pergi ke Jepang. Terletak di daerah Oyama-Cho, Shibuya, Masjid Tokyo Camii menempati posisi strategis di tengah ramainya perkotaan.

Tampak luar bangunan Masjid Tokyo Camii, Shibuya, Tokyo, Jepang dengan arsitektur khas Turki pada Jum’at (29/06/2018). Foto: Moch Rizqi Hijriah

Bangunannya yang cukup megah, dipercantik dengan arsitektur khas Turki. Menjadikan Masjid Tokyo Camii ini nampak paling berbeda dengan bangunan yang lainnya. Hal ini dicirikan dengan bangunan kubah, menara dan ruang utama yang dihias penuh dengan kaligrafi. Masjid tertua di Jepang ini cukup menarik minat turis karena arsitekturnya. Sekilas jika dilihat bangunannya mirip Blue Mosque di Istanbul, Turki.

Berkunjung untuk beribadah maupun sekadar berfoto dan melihat keindahan arsitekturnya sering kali dilakukan oleh turis yang berkunjung. Adapun kami berkunjung utamanya untuk melaksanakan ibadah sholat Jum’at di Masjid Tokyo Camii. Ibadah sholat Jum’at dilaksanakan pada pukul 12.45 waktu Tokyo. Hal unik lain adalah saat pelaksanaan khotbahnya. Karena khotbah ibadah sholat Jum’at diisi dengan tiga bahasa yaitu bahasa Jepang, bahasa Inggris dan bahasa Turki.

Pengunjung dapat rehat selepas ibadah sholat Jum’at di Ruang Pertemuan, Masjid Tokyo Camii, Shibuya, Tokyo, Jepang pada Jum’at (29/06/2018). Foto: Moch Rizqi Hijriah

Selepas melaksanakan ibadah sholat Jum’at pun, pengurus masjid menyediakan makanan kecil seperti kurma dan teh di lantai dasar. Bertempat di ruang pertemuan, pengunjung dapat duduk-duduk, mengobrol sambil nyemil, maupun dapat membeli cenderamata khas Turki.

Pada saat itu banyak muslim yang berkumpul di Masjid Tokyo Camii. Tidak hanya muslim berasal dari Turki, terdapat muslim asli Jepang maupun muslim dari seluruh penjuru dunia lainnya. Saat itu kami dapati turis dari Malaysia, Indonesia, Afrika bahkan Amerika. Ada juga beberapa yang menetap sementara di Tokyo.

Bersua dan berbincang-bincang, menciptakan kehangatan dan harmoni antar budaya. Hangat terasa, indahnya terjalin hubungan antar saudara. So kalo kamu berkunjung ke Jepang jangan lupa berkunjung juga ya ke Masjid Tokyo Camii!.

Moch Rizqi Hijriah – Mahasiswa Jurnalistik, Universitas Padjadjaran.