Menikmati Kesejukan Pulau Jeju

0
701

Mudaers, bagi para pecinta K-Pop atau Korea pasti tidak asing dengan salah satu pulau terkenal bernama Pulau Jeju. Pulau yang didalang menjadi tempat paling romantis untuk honeymoon ini ternyata menyimpan banyak destinasi wisata menarik, lho. Yuk, simak apa saja yang bisa kita kunjungi dan nikmati di Pulau Jeju.

Teddy Bear Museum
Mungkin ada yang tidak asing lagi dengan nama museum ini? Teddy Bear Museum memang cukup sering menjadi bahan liputan TV maupun media lainnya. Korea sendiri memiliki dua Teddy Bear Museum yang terletak di Seoul dan Jeju. Tempat ini sangat family friendly. Jadi, bagi Mudaers yang memiliki adik kecil atau suka sekali dengan beruang teddy pasti akan puas mengunjungi museum ini. Selain terdapat puluhan koleksi teddy bear dari berbagai negara, kita juga bisa foto-foto lucu dengan teddy bear raksasa. Kita juga dapat menyaksikan pembuatan baju teddy bear yang akan dikenakan nantinya oleh boneka yang dijual di toko suvenir.

Menonton Teater Nanta Show
Nanta Show merupakan salah satu teater musikal terkenal dan memiliki sejarah tampil terlama di Korea. Terdapat dua teater Nanta Show di Korea, yaitu di Seoul dan Jeju, bahkan hingga ke mancanegara, tepatnya di Bangkok, Thailand. Nanta Show sendiri pernah datang ke Indonesia pada 2015 lalu.

Nanta Show awalnya merupakan penampilan jalanan yang permainan musiknya terinspirasi dari Samulnori, penampilan musik tradisional Korea. Uniknya, mereka menggunakan drum dan berbagai alat masak dapur sebagai alat musik.

Lakon aktor dan aktris dijamin akan membuat tertawa, meskipun kita tidak mengerti bahasa Korea. Selain itu, demi kenyamanan penonton, kita dipersilakan untuk ke toilet sebelum acara dimulai dan berkenalan dengan teman yang duduk di samping kiri dan kanan kita. Menarik, bukan?

Profil Seongsan IlchulbongProfil Seongsan Ilchulbong

Seongsan Sunrise Park
Mudaers, puncak kawah ini merupakan tempat yang tepat untuk kalian menikmati pemandangan matahari terbit. Untuk sampai ke puncaknya dibutuhkan waktu sekitar 20-30 menit dengan 800 anak tangga. Kawah Seongsan Sinrise Park terbentuk setelah letusan gunung berapi yang dulunya tidak menyatu dengan Pulau Jeju dan telah ditetapkan sebagai warisan dunia pada 2007.

Selain menikmati matahari terbit, MuDaers juga dapat menyaksikan para Haenyo (nenek-nenek penyelam di Jeju) yang bekerja di laut sekitar kawah. Mereka biasa mencari hewan laut untuk dimakan, seperti abalone, kerang, dan lain sebagainya. Pekerjaan ini telah menjadi pekerjaan tetap karena meskipun musim dingin, Haenyo tetap bekerja. Diketahui pada 2017 lalu, generasi termuda Haenyo berumur 65 tahun dan yang tertua 80 tahun.

 

Salah satu rumah tradisional di Seongeup Village

Seongeup Folk Village
Merupakan rumah tradisional penduduk Jeju. Dengan dibiayai pemerintah, para penduduk diminta menjaga kurang lebih lima ratus rumah tradisional yang tersisa. Kebanyakan rumah masih berdinding batu dan tanah liat dengan atap jerami dan memiliki pagar setinggi lutut. Karena Jeju sangat rendah tindak kriminal, penduduknya merasa tidak perlu memiliki pagar tinggi.

Menurut narasumber wanita berusia 66 tahun, dulu kehidupan wanita Jeju sangat keras. Populasi wanita lebih banyak dari laki-laki, sehingga satu laki-laki diperbolehkan menikahi hingga lima wanita. Oleh karena itu, wanita Jeju bekerja keras mencari nafkah dengan salah satu caranya menjadi seorang Haenyo.

Uniknya, salah satu patung yang akan sering kita temukan di sekitarnya adalah Hareubang, yaitu patung kakek-kakek berjanggut yang berpasangan. Orang-orang Jeju percaya apabila kita menyentuh hidungnya bisa mendapat anak laki-laki, sedangkan telinganya bisa mendapat anak perempuan.

Dragon Head Rock
Salah satu destinasi wajib setiap orang yang pergi ke Pulau Jeju adalah Dragon Head Rock. Banyak yang bilang, kalau belum foto di sana, berarti belum ke Jeju. Letaknya tepat di pinggir pantai yang terdapat sebuah batu mirip dengan kepala naga. MuDaers akan membutuhkan imajinasi tinggi untuk benar-benar melihat batu tersebut mirip dengan sebuah kepala naga. Selain batu kepala naga, kita juga dapat menikmati pemandangan laut Jeju. Memang Jeju merupakan sebuah pulau yang dikelilingi laut, tidak heran kita akan menemukan banyak pantai di sekitar Jeju.

 

Pemandangan air terjun Cheonjiyon

Cheonjiyon Waterfall
Legenda air terjun ini cukup mirip dengan cerita Jaka Tarub yang menceritakan adanya tujuh bidadari yang sedang mandi dan Jaka Tarub mengambil selendangnya. Salah satu hal yang unik dari air terjun ini adalah airnya yang berwarna biru kehijau-hijauan, walaupun tidak terdapat apa-apa di bawah air tersebut. Untuk menikmati air terjun ini, kita diharuskan menaiki berpuluh anak tangga. Namun, semua terbayarkan ketika sudah sampai di air terjun tersebut. Tempatnya yang dikelilingi pepohonan sangat cocok untuk menyegarkan mata dan menenangkan pikiran.

Mencicipi Hallabong dan Samgyetang
Jeju memiliki buah jeruk terkenal yang dinamakan Hallabong, diambil dari nama gunung tertinggi ke-3 di Korea, yaitu Hallasan. Buah jeruk ini rasanya asam manis dan paling enak dinikmati saat dingin. Buah jeruk ini kemudian banyak diproduksi menjadi jus, coklat, biskuit dan jajanan lainnya.

Kemudian ada samgyetang, yaitu sup ayam ginseng dalam pot panas. Di Korea terdapat dua versi samgyetang, yaitu versi Seoul dan Jeju. Versi Seoul, ayam yang diisi dengan nasi, sedangkan versi Jeju nasi dan ayam disajikan terpisah dalam satu pot panas. Samgyetang sendiri dulu merupakan makanan yang disajikan pada raja saat musim panas.

Bagaimana MuDaers, apakah kalian tertarik untuk mengunjungi Jeju sebagai destinasi wisata selanjutnya?

 

Penulis : Kompas Corner/Adina Fayza Gayo

Penyunting : Kompas Corner/Verren Christy

Dokumentasi : Kompas Corner/Adina Fayza Gayo